Perjalanan Pulang

16.2K 804 11
                                    

Meskipun ceritanya udah lama dan Chikara nya udah karam, tetep vote dan comment yah 👍😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meskipun ceritanya udah lama dan Chikara nya udah karam, tetep vote dan comment yah 👍😂

Kegelapan bumi menyelimuti sebagian sisinya malam ini, suara binatang malam bersenandung selaras dengan bisingnya deru kendaraan yang lewat dari kejauhan, sementara bulan diatas sana terlihat terang dan bulat sempurna, dengan background bintang yang menghiasi dibelakangnya.

Setelah berpamitan dengan Ci Ariel, Ara dan Chika mulai mengayunkan kakinya pergi sambil mengobrol beberapa obrolan kecil, langkah kaki mereka bergerak selaras melewati koridor bangunan tempat sebelumnya Ara dan Mira melakukan livestreaming Go-Play, sekaligus tempat dimana Chika sengaja menunggunya hingga selesai.

"Beneran sejam kah ?, koq kayak lama banget ra" Gumam Chika.

Ara menoleh dengan senyuman kecilnya, "emm.. Emang gitu sih kalo orang rindu tuh" Jawabnya dengan nada mengejek.

Lagi-lagi Chika hanya terdiam dengan mimik wajah kesal terhadap godaan Ara yang sebenarnya sudah sering ia dengar itu, "iya ra iya..." Jawabnya sekenanya, "emm.. eh ra, kamu tau ngga sih Ra ?" Lanjut Chika dengan antusias

"Ngga tau" Potong Ara

"Dih, denger dulu nape.." Chika menghela napas kesalnya

"Iya kenapa Chikaaa.."

"Kamu tau gak sih, dari tadi tuh aku udah mondar-mandir kesana.. kemari, bosen banget jujur, untungnya tadi Ci Ariel showroom, jadi bisa nimbrung"

"Mang iya ?" Jawab Ara dengan intonasi khasnya

"Iya, kamu lama bet lama"

"Hmm.. Makasih deh.. aku Appreciated banget loh sama Effort-nya kak Chika " Lanjutnya dengan aksen inggris-sunda disertai tawa mengejek diujungnya.

"gak bisa bahasa enggres!" Tungkas chika kesal menghembuskan napas lelahnya kembali lalu merangkul pundak Ara sehingga kini mereka berjalan beriringan lebih dekat.
Dengan berhati-hati, langkah kaki mereka mulai menapaki satu persatu anak tangga sehingga kini mereka berpijak di lantai dasar bangunan menuju pintu keluar.

Hembusan angin malam segera menyambut saat mereka sampai di luar bangunan itu, rambut mereka tergerai perlahan, tatapan mereka sama, menuju sebuah mobil berwarna hitam yang tengah terparkir dijalan utama halaman, mobil dari driver online yang sebelumnya dipesan oleh Chika.

"Gimana live nya ra ?"

" Emm.. Lancar sih, aku sama mira juga nyambung kalo lagi ngejokes, feedback dari yang nonton juga bagus, jadi seru, tapi tau ngga apa yang justru aku pikirin sekarang ?"

"Apa ?"

"Kamu.."

"Dih"

"Canda kamu.. Aku tuh rasanya udah pengen rebahan aja kak daritadi"

"Hemm dasar kaum rebahan"

"Lah kita kan sama, gimana sih"

"Ah iya ya"

"Ini udah keberapa kalinya aku nginep dirumah kamu ya kak ?"

"Emm ngga tau, lagian kurang kerjaan banget segala ngitungin kamu nginep.."

"Ye koq sewot, orang cuma nanya.. ngomong-ngomong aku ngerepotin gak sih kak kalo nginep ?"

"Bangett!"

"Yah yaudah aku pulang ke kost aja lah"

"Ya ngga lah arasoo, kalo kamu ngerepotin dari habis pertama nginep gak akan aku bolehin nginep lagi kamu"

"Hihi"

"Malah ketawa lagi.. Pokoknya inget ya, kamu tuh udah bilang kali ini mau nemenin aku nonton series, awas aja tidur kaya kemarin-kemarin"

"Iya iya.. Eh... bentar dulu kak", Ara melepas rangkulan Chika seraya mengambil tas dari punggungnya, mengambil HP dari dalamnya dan membalas pesan dari Ibunya kemudian melanjutkan perjalanan dengan berlari kecil dibelakang Chika menuju mobil yang terparkir.

Dari belakang, meski sepersekian detik saja ia menatap Chika.
Yessica Tamara, berada satu generasi diatasnya, usianya terpaut 1 tahun lebih tua darinya, tinggi semampai bak bidadari, selain seorang teman, Chika juga layaknya berperan sebagai seorang kakak yang tidak jarang bersedia menemani Ara saat ia berada jauh dari rumah, hal yang memang harus disyukuri, dikala menjadi seorang single fighter di kota besar ini.

~~

Setelah berada didalam mobil pada perjalanan pulang menuju rumah Chika, suasana disana sedikit sunyi, bahkan sang driver online yang terlihat sudah parubaya itu lebih banyak diam dan fokus menyetir.

"Ra.." Panggil Chika pelan memecah kesunyian

Ara yang sedari tadi hanya sibuk mengecek HPnya segera menoleh ke arah Chika dan menaikan sedikit alisnya seakan bertanya kenapa.

"kamu udah pernah dengar lagu ini belum ?" Ucap Chika sambil membuka smartphone-nya lalu menyiapkan earphone dan menyalakan bluetooth-nya, kemudian memberi bagian kiri earphone-nya kepada Ara, "menurutku sih enak, easy listening gitu"

"Iya kah ?"

"Iya"

"Udah abis berapa?"

"Hah?"

"Lah, katanya Enak"

"Bodo lah ra, sini deh, gak jadi!" Ucap Chika kesal sebab dari tadi Ara seakan tidak menganggap serius obrolannya.
Akhirnya Chika segera mengambil kembali Earphone dari tangan Ara dan memasangnya ditelinganya sendiri.

"Hee, Canda kak.. Gausah baper lah" Ujar Ara ringan, "mana coba sini" Lanjutnya kemudian mengambil Earphone dari telinga Chika tanpa perlawanan dan memasang kembali ke telinganya.

"Duh, ini mah yang tadi aku nyanyiin bareng Ci Ariel kan ?"

"Iya emang, hehehe"

"Menurutku sebenernya lagunya biasa aja sih, tau gak yang bikin enak tuh apanya ?"

"Apanya ?" Tanya Chika polos

"Dengerinnya bareng kak Chika" Ucap Ara seperti biasanya, sedangkan Chika hanya memperlihatkan wajah jijiknya lagi setelah mendengar gombalan jaman belanda ala Zahra Nur Khaulah.

Laju mobil yang mereka tumpangi terus membelah hiruk-pikuk jakarta yang terlihat warna-warni dimalam hari, perjalanan yang lumayan jauh itu beberapa kali diselingi oleh obrolan kecil mereka.
angin malam masih terlihat menggoyang kecil dedaunan pohon dan rumput-rumput dibawahnya.
Kendaraan terus berlalu-lalang, ditambah angin yang sepoy-sepoy, malam inipun menjadi terasa begitu sejuk, bahkan mungkin binatang-binatang malam lebih memilih diam di dalam sarangnya.

Akibat kelelahan, setelah beberapa menit perjalanan yang diselingi obrolan itu, mereka berdua hanya duduk diam setengah mengantuk dibagian belakang mobil, bahkan tanpa disadari kepala Ara kini terlihat bersandar dipundak kiri Chika, begitupun Chika, punggungnya bersandar relaks dikursi belakang mobil, apalagi ditambah dengan iringan lagu yang mengalun di salah satu telinga mereka, seiring berjalannya waktu kedua mata merekapun mulai menutup dengan sendirinya.

After GoPlay [ChikAra]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang