chapter:21

331 8 0
                                    

"Zalfa kamu tidak boleh egois seperti itu,jika mamah mu mendengar nya pasti mamah mu akan sedih" tutur livia

"Ya kan aku hanya ingin tau orang tua ku Vi" bantah Zalfa

"Iya via tau,kamu mau bertemu dengan orang tua mu tapi kamu harus hargai papah dan mamah mu pasti mereka akan sedih mendengar ini"

Zalfa pun terdiam,benar apa yang di katakan Livia, apalagi mamah nya mempunyai trauma masa lalu karena tidak bisa memiliki anak tidak seharusnya ia bersikap seperti itu.

Kalau trauma mamah Kambuh lagi gimana ya..aku bodoh sekali tidak seharusnya aku seperti ini.. seharusnya aku bahagia karena sudah di kelilingi oleh orang orang yang sangat sayang kepada ku..

Terdengar suara tangisan wanita di ruang keluarga.

"Vi itu siapa yang nangis ya?"tanya Zalfa

"Coba deh via liat dulu zal"ucap Livia bangkit

Livia melihat kebawah ternyata yang menangis adalah Aira, sepertinya apa yang di bilang Zalfa tadi benar. Trauma Aira Kambuh...

"Zalfa!!!"teriak Livia memasuki kamar

"Ada apa Vi?siapa yang menangis?"tanya Zalfa

"M..mamah kamu zal m.am..ah kamu!!"

Zalfa pun langsung bangkit.

"Serius Vi!?"tanya Zalfa memakai sandalnya

Livia pun mengangguk..

Zalfa menuruni anak tangga dengan berlari.

"Astaga!mamah!"pekik Zalfa,ia pun langsung memeluk Aira

"Zalfa...jangan tinggalkan mamah..mamah sayang kepada mu"ucap Aira memeluk erat Zalfa

"Tidak mah,Zalfa tidak akan meninggalkan mamah"balas Zalfa menenangkan sang ibu

Sungguh Zalfa saat ini merasa sangat bodoh.karena telah membuat sang ibu menangis.

"Maafin Zalfa ya mah,Zalfa gak bermaksud buat mamah kaya gini,Zalfa janji Zalfa gak akan bahasa tentang orang tua zalfa" ucap zalfa yang masih memeluk Aira

"Sudah ku bilang jangan bertingkah."ucap Leo datar

"Mamah sayang banget sama kamu zal"

"Zalfa juga sayang mamah"

"Ih kak kakak tidak boleh seperti itu"ucap Livia mencubit lengan Leo

"Auwww!sayang sakit tau"

"Makanya kamu jangan berkata seperti itu"

Laila menghela nafasnya.
"Zalfa dengarkan Tante..kamu itu anak mamah Aira dan papah mu"ujar Laila

"Zalfa..kita pulang ya nak"ucap Aira mengelus rambut Zalfa

Aira enggan melepaskan genggaman tangannya ia tak ingin Zalfa pergi darinya.

"Tante..kak Leo..Livia aku pulang dulu ya" pamit Zalfa

Mereka semua pun mengangguk...

"Ternyata sesayang itu ya Tante Aira sama Zalfa"ucap Livia tersenyum

Laila mengangguk.
"Zalfa adalah satu satunya penyemangat hidup Aira, karena sejak Aira di nyatakan tidak bisa hamil oleh dokter.Aira sangat terpuruk dan kakek mencoba membujuk Aira agar mau mengangkat anak dari panti asuhan dan jadilah Zalfa sampai saat ini" jelas Laila

"Sama seperti kamu,kamu adalah semangat hidup ku"ucap Leo mencium kepala Livia

"Iya aja deh"balas Livia malas

Laila pun tersenyum melihat kedekatan mereka.

"Oh ya rencananya kapan kamu ingin membawa Livia bertemu dengan papah mu dan kakek?"tanya laila

Sekedar informasi.. Frans,ayah Leo sedang bekerja di Australia sudah sekitar dua Minggu Frans pergi meninggalkan Laila sendiri.

"Emang harus ya Tan?"tanya Livia polos

"Harus sweetie kan kamu sebentar lagi akan menjadi nona muda Wijaya Kusuma"ucap Leo tersenyum

"Aku saja belum menjawab aku suka dengan kak Leo"

"Sekarang bilang kamu suka sama aku"ujar leo

"Tidak"balas Livia

Leo pun tersenyum devil..
"Ayo katakan kalau kamu suka!"ucap Leo menggelitiki Livia hingga membuat Livia tertawa

"Kak Leo sudah!!!ini sangat geli!!" Ucap Livia tertawa terbahak-bahak

"Ayo katakan sweetie"ujar Leo

"Baiklah baiklah..aku suka"ucap Livia tersenyum

Leo pun membawa Livia kedalam pelukannya...

"Aku sangat menyayangi mu"mencium kening livia

"Aku juga sayang kak Leo"

Betapa bahagianya Laila melihat seorang Leo kembali seperti dulu..

Halo assalamualaikum selamat hari raya idul Fitri untuk kalian yang merayakan nya.

Author kembali dengan Livia dan Leo.





Posesive Tuan Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang