chapter:27

297 9 0
                                    

Livia menoleh kearah Zalfa.

"Ada apa Zalfa?"tanya Livia polos,ia tak menyadari jika Zalfa saat ini sedang marah karena terus mencari nya

"Kamu kemana?kan aku suruh tunggu kamu di depan kelas kok kamu udah kekantin aja?"tanya Zalfa

Livia hanya menyengir kuda.
"Maaf Zalfa Livia lupa he he he"

Zalfa melihat paper bag yang sudah pasti itu dari Leo.

"Kak Leo mana?"tanya Zalfa mencari keberadaan kakak sepupu nya itu

"Emm kak Leo marah sama via"ujar Livia

"Kok bisa?"

Livia pun menceritakan semua kepada Zalfa.

"Aduh via.siapa yang suruh kamu pergi dengan Sean?"Zalfa menghela nafas panjang

"Kan sudah dibilang jangan pernah menemui Sean Livia"ujar Juan sedikit kesal

"Kamu tau tidak papah Frans papahnya kak Leo malam ini akan tiba di Jakarta dan kamu akan di kenalkan oleh kak Leo,tapi kamu malah membuat kak Leo marah"tutur Zalfa menjelaskan

"M...aaf" Livia menunduk merasa bersalah

Pengawal Leo memberi kabar kepada Leo bahwa saat ini Livia sedang menangis.

"Aku akan kesana"ujar Leo

Livia menunduk tiba tiba ia langsung menangis' karena merasa bersalah kepada Leo dan sahabat nya.

"Hiks hiks Zalfa maafkan Livia"ujar Livia

Kethlyn dan Zalfa pun langsung menenangkan Livia.

"Eh via Zalfa tidak menyalahkan Livia ,Zalfa hanya bilang via tidak boleh mnemui Sean lagi"ujar Zalfa yang takut akan kemarahan kakak sepupu nya

"Via!"suara bariton menghampiri mereka

Livia yang melihat Leo datang pun langsung memeluk nya.
"Kak Leo via minta maaf hiks hiks"

Leo membalas pelukan Livia.
"Hey sweetie kenapa menangis?aku tidak akan meninggalkan mu tadi aku hanya berpura pura saja"ujar Leo mengusap rambut Livia

Semua murid memperhatikan mereka bahkan ada yang berteriak histeris karena perhatian Leo.

"Fiks fiks fiks!!!!idaman!"teriak Tere mengembangkan kipas andalan nya

"Huhhh punya gue tuh!!!"teriak yang lain nya

"This my mine!!!"

"Terlalu serasih"ujar Bu Mike menatap kedua pasangan tersebut

"Kita bisa seperti itu juga dong bu" pak Bandi mendekati Bu Mike

"Helowwwww!!! Jangan harap ya pak Bandi" Bu Mike pergi meninggalkan pak Bandi

"Nasib punya muka pas pas an"gumam pak Bandi

Leo yang melihat keadaan kantin menjadi riuh pun langsung mengajak Livia ketaman belakang sekolah.

Sesampainya mereka di taman.leo langsung memangku Livia layaknya anak kecil.

"Sudah jangan nangis aku tadi hanya rapat sebentar dengan kepala sekolah"ujar Leo menghapus air mata Livia

"Aku benci kak Leo kak Leo pembohong!"ujar Livia memukul dada bidang Leo

Leo pun memeluk Livia.
"Maafkan aku sayang.lalu tadi kenapa kau pergi dengan keparat itu kan aku sudah bilang jangan pernah dekat dengan laki laki lain selain aku"ujar Leo menatap Livia seakan meminta penjelasan

"M..aaf tadi Sean tiba tiba menarik ku aku tidak tau"

"Lain kali jika ada apa apa hubungi aku oke?"

Livia kembali tersenyum.
"Oke kak"

"Baiklah sekarang kamu makan,jika kamu tidak makan kamu akan sakit"ujar Leo membuka bekal yang di bawa nya

"Kak malu tau aku duduk di sebelah kakak aja ya" pinta livia karena melihat keadaan taman sudah banyak siswa yang berlalu lalang

"Aku ingin seperti ini sweetie jadi aku lebih mudah memeluk tubuh mu"ujar Leo yang enggan melepaskan Livia

Livia hanya menghela nafasnya.

Setelah istirahat sekolah yang penuh drama akhirnya Livia melanjutkan ujian yang kedua yakni matematika.

"Vi kamu bisa tidak?"tanya Zalfa yang kebingungan

"Bisa.emang kenapa Zalfa?"

"Aku liat nomer satu dong,aku belum nih" ujar Zalfa berbisik

Livia menyerahkan kertas ujian nya kepada Zalfa.

"Nih zal"

"Terimakasih Livia cantik"

"Iya Zalfa juga cantik"

Zalfa langsung menyalin jawaban di kertas nya.


Posesive Tuan Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang