chapter:44

154 3 0
                                    

Leo hanya menatap kenzo datar,malas sekali ia meladeni bocah tengil ini.

"Aihhh sudah sudah ayo kita masuk,leo ayu nak" ujar Widiya tersenyum.

Leo mengangguk dan memberikan beberapa bingkisan yang ia sudah beli dengan livia tadi."mah,tadi aku dan livia beli ini"

Widiya tersenyum memeluk leo"tidak usah repot repot lain kali,kamu sudah mamah anggap anak mamah,datang kerumah ini sesuka mu pintu ini selalu terbuka untuk mu leo"

Livia tersenyum melihat kedekatan leo dan ibu nya...

*****

"Ah iyah bagaimana pekerjaan mu leo?" Tanya vito tersenyum

"Berjalan baik pah,saham semakin naik dan ya semakin sibuk" canda leo.hangat.itulah yang leo rasakan saat ini, suasana keluarga livia yang sangat kompak dan mungkin cemara.

"Sayang, istirahat ya,kamu masih sakit" ujar leo menepuk tangan livia.

Widiya dan vito langsung menatap livia dengan perasaan khawatir"kamu sakit sayang?"

Livia menggeleng "tidak sakit lagi kok,serius deh" livia mengangkat jarinya bertandakan 'pis'

Leo menggeleng "tidak mau mendengarkan ku heh?aku ingin bicara dengan mamah dah papah"

"Ya baiklah baiklah" livia pergi berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.

"Kenzo temani adikmu sebentar" kenzo mengangguk menyusul livia.

Setelah livia dan kenzo ke atas vito menghela nafasnya."sudah papa fikirkan leo,livia harus tetap kuliah.rencana kamu mau menikahinya jika Livia mampu kamu bsia menikahinya saat livia semester 5 tapi jika livia masi enggan, terpaksa selesai lulus kuliah" jelas vito,biar bagaimanapun ia harus tegas demi masa depan anaknya.

"Livia bisa kuliah di rumah.kalian ingin menghalangi ku menikahi livia?" Tanya leo menyelidik

Mendengar itu vito dan widiya langsung menggeleng "tidak tidak.ini demi semuanya leo" ujar vito agak takut.

Leo mengangguk iya tidak boleh gegabah jika ia terus memaksa,pasti gadisnya juga akan sedih.

"Baiklah,jangan coba-coba menjauhkan ku dari livia,atau kalian tau akibatnya" datar leo.

Widiya dan vito mengangguk "b-baik"

Di kamar livia Kenzo sedang memijat kaki adiknya "vi,via baik baik saja kan di rumah leo?" Tanya kenzo

"Baik ko bang ,mamanya kak leo baik banget,via di ajak masak,di ajak berkebun,di ajak pokonya macem-macem deh" ujar via menghitung kebaikan laila.

"Baguslah"  kenzo sebenarnya senang jika livia bahagia bersama leo,tapi mengingat akan berita yang beredar itu membuat hati kenzo sakit,media yang membicarakan bahwa adiknya adalah perusak hubungan orang,meski leo sudah menjaga,livia dari media,tetap saja banyak paparazi yang menguntit kegiatan mereka.

"Vi,abangg sayang banget sama kamu" ujar kenzo memeluk Livia,tidak bisa diukur sayang Kenzo kepada livia, dari kecil kenzo menjaga livia hingga tumbuh sebesar ini.

Tak lama terdengar suara pintu terbuka dan ternyata itu leo,leo tersenyum kearah livia "aku ada rapat mendadak aku pergi dulu ya" ujar leo mencium kening livia.

"Baiklah,kaka jangan lupa makan,jangan lupa minum vitamin,jangan lu---p"

"Iya iya gemes banget sama kamu bawell"

Livia tersenyum "hati hati"

"Bro gue mau ngomong sama lo" ujar kenzo

*******

"Lo tau kan,livia adek kesayangan gue?"

"Heem"

"Kalo lo cuma mau mainin adek gue, mending gausah sama dia,dia gangerti apa apa" ujar kenzo menatap lurus kedepan.

"Pernah gue nyakitin adek lo?"tanya leo balik

Kenzo dia membisu selama livia berhubungan dengan Leo,anak itu nampak lebih ceria dan sudah mau bersosialisasi dengan banyak orang.

"Lo tau gue sekhawatir apa saat livia keracunan kan?"

"Buat gue livia bener bener hidup dan raga gue,gue gabisa bohong kalo gue emanh bener bener cinta sama livia,gue suka sifat dia,manis,lucu" leo tersenyum membayangkan bagaimana wajah livia.

"GUE PERCAYA LO,LO BISA JAGA ADEK GUE" ujar kenzo menepuk bahu leo.

Posesive Tuan Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang