PROLOG

29.4K 1.1K 39
                                    

Halooooo Luvvie💖

Selamat datang dicerita baru Chichkenwink🤩😋

Btw kalian baca nya lewat jalur apa nih?

Note. Bila ada kesamaan nama cast atau bagian part, itu hanya kebetulan. Cerita ini murni hasil karya saya!

Sebelum let's baca, jangan lupa votenya🤩🤩🤩

Panggil aku kak win, dan aku panggil kalian Luvvie ya🥰

OKE SELAMAT MEMBACA PARA LUVVIEQU YANG TERCINTAH🥰🤯🤩🤗

‼️ don't be a silent readers ‼️

• • • • •

Butiran kembang tujuh rupa di taburkan di atas dua makam yang bersanding dengan tanggal wafat yang sama di kelilingi oleh orang-orang berpakaian serba hitam yang tengah menangis menangisi kepergian sepasang suami istri yang pergi meninggalkan kedua anak mereka yang masih remaja.

Yang membuat semuanya menangis pilu adalah, melihat seorang gadis berusia tujuh belas tahun yang menangis tersedu-sedu sembari berjongkok dan memeluk kedua batu nisan. Gadis itu berkali-kali menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata. "Mamah dan papah gak boleh pergi, kalau pergi, nanti Meysha dan kak Mahen bagaimana?"

Beberapa orang di sana juga menenangkan gadis berusia tujuh belas tahun itu, menyuruh gadis itu untuk mengikhlaskan kepergian orangtuanya yang meninggal karena kecelakaan beruntun hingga mengambil nyawa kedua orangtuanya.

"Mey, ikhlaskan mamah dan papah ya, sayang?"

"Enggak,Meysha gak bisa hidup tanpa mamah dan papah," Balasnya dengan suara yang lesu, lemas menangis seharian penuh sampai matanya mulai membengkak.

"Kalau mamah dan papah sudah tiada, kita tinggal sama siapa, kak?" Tanya Meysha.

"Om dan Tante, kamu tidak usah khawatir sayang," Ucap seorang wanita sembari memeluk Meysha.

Mahen sebagai kakak yang ikut berjongkok di sebelah Meysha daritadi hanya bisa menangis dan merangkul sang adik, sesekali Mahen memeluk Meysha, berusaha menenangkan sang adik. Namun, tak dapat di pungkiri, bukan hanya Meysha yang sedih, bukan hanya Meysha yang kehilangan dan terluka, ia juga merasakan hal yang sama.

Dari kejauhan, ada empat laki-laki remaja dan satu keluarga yang memperhatikan mereka dengan wajah terharu, tidak tega melihat kesedihan Mahen dan Meysha yang membuat keempat laki-laki remaja itu juga ikut menangis. Itu sebabnya mereka lebih memilih melihatnya dari jauh.

"Mahen, pundak lo di kuatin lagi ya."

"Meysha juga, harus lebih kuat. Soalnya, pasti dia yang paling kena dampaknya."

- NAZENDRA ; ROMANTIC WITH KETOS GALAK - 

 NAZENDRA ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang