Jangan terlalu mandiri, manja sedikit. Tapi, manjanya sama saya aj
Pulang sekolah, Meysha memutuskan untuk mampir ke kelas Gena yang tak jauh dari kelas Mahen, rasanya Meysha sangat takut untuk menemui Gena tapi Meysha ingin sekali memohon kepada gadis itu untuk tidak membawa Mahen jalan setiap sepulang sekolah sampai larut malam.
Meysha tidak sendirian, karena Meysha tidak memiliki keberanian untuk menemui Gena. Jadinya, Meysha mengajak teman-temannya untuk menemui Gena.
"Lama banget sih," Cetus Edel yang sudah sabar bertemu dengan Gena. Dia penasaran se cantik apa Gena sampai bisa mendapatkan Mahen laki-laki yang di sukainya.
"Yang pengen ketemu perasaan Meysha, kenapa yang nafsu malah elo?" Gumam Lia kebingungan.
"Gue kan penasaran, lagian crush gue di jadiin gebetan. Maksudnya apaan coba," Gerutu Edel masih tidak terima.
"Cowok banyak Del, sama kak Ringgo aja mending," Ujar Rere membuat Edel memasang ekspresi wajah julid.
"Amit-amit, gak mau gue," Sahut Edel julid.
"Dih, kak Ringgo ganteng anjir," Ucap Rere.
"Gantengan cowok gue udah, gue mah gebetan beneran bukannya suka-sukaan," Sombong Lia.
"Prett." Julid Edel dan Rere bersamaan sedangkan Putri hanya tertawa melihat tingkah konyol teman-temannya.
"Eh itu dia keluar," Bisik Putri kepada teman-temannya.
Melihat Gena yang berjalan keluar dari kelas bersama dengan teman-temannya, dengan segera Meysha menghampiri gadis itu. Gena mengerutkan keningnya, menatap kedatangan Meysha yang tiba-tiba saja mencegatnya dengan wajah terkejut. Sedangkan teman-teman Meysha yang niat awalnya hanya ingin menemani memutuskan untuk memperhatikan saja.
"Ada apa, ya?" Tanya Gena bingung.
Meysha tersenyum menyapa Gena. "Sebelumnya, apa bisa kita bicara sebentar kak? Saya adiknya kak Mahen, nama saya Meysha," Ucap Meysha memperkenalkan dirinya.
Mendengar itu, wajah Gena yang tampak masam langsung berubah, gadis itu tersenyum manis menyapa Meysha. "Oh, kamu Meysha? Halo!" Sapa Gena.
"Maaf lancang, tapi saya mau nanya, apa hari ini kakak mau jalan sama kak Mahen?" Tanya Meysha.
"Kenapa emangnya?" Tanya Gena balik.
"Mohon maaf sebelumnya kak. Tolong banget jangan ajak kak Mahen jalan setiap pulang sekolah, soalnya saya di rumah sendirian kak," Ucap Meysha memohon.
Mendengar itu Gena langsung terdiam dengan Meysha yang terus-menerus memohon kepadanya sedangkan Putri, Edel, Lia dan Rere hanya bisa menatap julid Gena dengan ekspresi wajah kebingungannya, menurut mereka itu terlalu munafik.
🧚🧚🧚
"Gila sih Mey, lo keren banget berani ngomong ke kak Gena, walaupun mukanya rada nyebelin," Ucap Rere dengan wajah julidnya bila mengingat ekspresi wajah Gena.
"Iya sumpah, mana ekspresi wajahnya begitu lagi, nyebelin banget asli," Balas Putri setuju.
"Tahu gak sih, rasanya gue pengen nimbrung terus ngomong ke kak Gena, SIALAN LO, NYEBELIN, GARA-GARA LO TEMEN GUE SELALU SENDIRIAN!" Teriak Edel yang sudah merasa kesal dengan Gena.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAZENDRA ( SUDAH TERBIT )
RandomSUDAH TAMAT‼️ [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!] GENRE : HUMOR & BUCIN Tentang Nazendra Geraldin, biasa dipanggil Zendra, laki-laki yang paling dikagumi dan didambakan oleh satu sekolah karena memiliki sikap bertanggung jawab, tegas dan memiliki wajah...