DUA

12.1K 840 10
                                    

halo luvvie aku update lagi! ❤️

jangan lupa untuk vote dan koment,
hargai penulis.

‼️don't be a silent readers ‼️

• • • • •

Setelah melakukan wawancara dengan para anggota Osis, Meysha kembali ke kelas. Jantungnya berdetak kencang, ia merasa sedikit grogi setelah di wawancarai oleh sang ketua Osis yaitu Zendra. Bahkan, Meysha sampai-sampai mengelus-elus dadanya saking groginya.

Meysha tidak sendiri, dia mencalonkan diri sebagai calon anggota Osis bersama dengan sahabat sekaligus teman sebangkunya yang bernama Putri. Pertama kali masuk sekolah, memang Meysha lebih sering berinteraksi dengan Putri makannya, keduanya memutuskan untuk duduk bersama.

"MEYSHA, PUTRI! GIMANA? WAWANCARANYA LANCAR KAN?" Heboh kedua gadis yang berlari menghampiri Meysha dan Putri.

Itu adalah Rere, Lia Dan Edel. Mereka bertiga juga merupakan sahabat dekat Meysha, dari awal masuk bukan hanya sering berinteraksi dengan Putri tapi Meysha juga sering berinteraksi dengan Rere, Lia dan Edel.

Mereka berlima menjadi sangat akrab setelah memutuskan untuk duduk ke dalam satu barisan yang sama, padahal awalnya, Meysha hanya dekat dengan Putri dan Rere. Bahkan, ketiganya sempat mengatakan bahwa mereka tidak cocok bermain dengan Lia dan Edel. Karena, mereka berdua sangat-sangat tidak bisa diam dan selalu berkeliaran keluar kelas.

Tapi, seiring berjalannya waktu. Ternyata Meysha, Putri dan Rere memiliki humor yang sama dengan Lia dan Edel yang menjadikan kelimanya malah menjadi teman akrab, bahkan ke mana-mana mereka selalu bersama.

"Gimana, lancar kan?" Tanya Rere.

"Lancar dong. Tenang aja, orang dalem gue kan kak Zendra," Jawab Putri dengan wajah sombongnya.

"Enak banget ya lo jadi sepupunya kan Zendra," Gumam Lia dengan senyuman genit. Berkhayal bisa menjadi sepupu Zendra seperti Putri.

Edel menatap Lia julid. "Waras lo begitu?"

"Waras, makannya gue ngomong begitu," Sahut Lia.

"Kantin yuk? Gak ada guru," Ajak Edel dengan senyuman miring.

"Lo sakit?!" Rere menatap panik Meysha sembari menangkup kedua pipi Meysha. "Are you okay?"

"Lah iya, muka lo pucat banget anjir?" Lia dan Edel tertawa terbahak-bahak melihat wajah pucat dan lesu Meysha yang benar-benar sangat lucu di mata mereka.

"Mulai." Putri menatap Lia dan Edel malas karena humor mereka yang sangat receh menjadikan mereka sangat mudah tertawa dalam situasi apapun.

"Eh sumpah, tapi lucu banget anjir. Gak bisa gue kalau gak ketawa ngeliat komuk orang lucu begini," Sahut Lia.

"Udah yuk ke kantin, lo pasti pucat gara-gara habis di tes mental kan sama para sosis?" Ujar Edel seraya merangkul Meysha membawa gadis itu menuju kantin diikuti oleh teman-temannya.

🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️

"Ayo, Zen, kita harus ikutan ulangan susulan!" Seru Gravel.

Sesudah wawancara calon anggota Osis selesai, Zendra dan Gravel buru-buru kembali ke kelas karena masih banyak waktu untuk mengikuti ulangan susulan fisika daripada mereka harus menyusul ulangan di Minggu depan.

Keduanya terus berjalan menyusuri koridor sampai saatnya mereka tiba di depan kelas XII IPA 1. Zendra berniat untuk membuka pintu kelas dengan perlahan takut menganggu teman-temannya yang tengah mengerjakan soal. Tapi, baru saja sepersekian detik Zendra ingin membuka pintu, pintu kelas tiba-tiba saja terbuka. Keduanya di kejutkan dengan Tio dan Ringgo yang di jewer dan di bawa keluar dari kelas oleh bu Bad.

 NAZENDRA ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang