TUJUH

8.6K 581 24
                                    

Hari Senin adalah hari keramat bagi murid-murid sekolahan SMA PURNAMA 01. Di mana di hari Senin mereka harus kembali beraktivitas seperti biasa, hari libur hanya terasa satu jam bagi mereka semua termasuk Meysha yang sekarang berdiri di barisan paling belakang. Gadis itu berdiri tegak menatap ke arah depan dengan siswi lainnya yang juga berbaris.

Saat amanat upacara dan pembina mulai berbicara, Zendra dengan para anggota Osis mulai berjalan untuk mengecek atribut murid-murid, takut bila ada yang memakai sepatu berwarna dan kaos kaki pendek di bawah pergelangan kaki. Saat memasuki barisan kelas Meysha, Zendra sempat melewati Meysha namun langkah kakinya terhenti saat menyadari sesuatu yang kurang.

Meysha sampai salah tingkah karena di tatap oleh Zendra. Namun, perasaan salah tingkahnya itu berubah menjadi kesal melihat ekspresi wajah Zendra yang datar dan tatapannya yang dingin.

"Pindah barusan," Titah Zendra.

Meysha mengerutkan keningnya. "Loh, kenapa kak? Atribut saya lengkap," Sahut Meysha menolak suruhan Zendra.

"Lengkap? Mana gespernya?" Tanya Zendra dengan wajah menantang.

Mendengar itu, Meysha langsung menundukkan kepalanya menatap ke arah bagian gesper, memegangnya dan saat menyadari bahwa dia lupa memakai gesper karena terburu-buru Meysha mengumpat. "Lagi dan lagi, hal konyol terjadi," batin Meysha.

"Kak tap-"

"Pindah!" Seru Zendra garang membuat Meysha ketakutan. Meysha yang sudah tertangkap basah oleh Zendra karena tidak menggunakan gesper hanya bisa pasrah dan berjalan menuju barusan khusus murid-murid yang melanggar aturan sekolah.

🧚🧚


Selesai upacara, para siswa dan siswi yang melanggar aturan tadi di kumpulkan di lapangan sekolah termasuk Meysha yang baris paling belakang. Meysha menatap sebal Zendra yang tengah menasehati para siswa dan siswi yang tidak memakai gesper, topi, dasi serta kaos kaki dan lebih parahnya datang telat saat upacara.

"BIAR KALIAN KAPOK DAN GAK MENGULANGI KESALAHAN KALIAN. KHUSUS YANG PEREMPUAN, KALIAN BERSIHIN TOILET SISWI DAN BERSIHKAN HALAMAN SEKOLAH, KHUSUS YANG LAKI-LAKI KALIAN BERSIHKAN TOILET SISWA DAN TOILET GURU!" Seru Zendra dengan suara lantang membuat semuanya mengangguk patuh.

Meysha langsung buru-buru pergi menuju toilet siswi, sebenarnya, ada rasa malu mengingat kejadian beberapa malam lalu saat dia menuduh yang tidak-tidak kepada Zendra dan sahutan Zendra yang membuatnya langsung terdiam tak berkutik.

Semuanya berpencar dan mulai mengerjakan tugas mereka masing-masing. Sekumpulan siswa siswi yang kena hukuman karena melanggar peraturan sekolah itu juga menjadi perhatian para siswa siswi dari kelas atas yang mentertawakan mereka membuat Meysha mencibir. Namun, tak lama setelah itu, bel berbunyi, semua siswa siswi kompak berlalu lalang, berlarian ke sana ke mari masuk ke dalam kelas mereka masing-masing. Dan Meysha, harus meninggalkan satu jam pelajarannya untuk mengerjakan hukuman yang sudah di beri oleh para anggota Osis.

🧚🧚

Sedang asyik-asyiknya mengepel, Meysha di buat kesal dan mengumpat dalam hati dengan kedatangan Zendra yang terus bergumam dengan kata-kata yang menyindirnya.

"Katanya mau jadi Osis yang membuat para siswa dan siswi termotivasi, rapih, rajin. Tapi kok malah melanggar," Sindir Zendra seraya menggenggam kedua tangannya yang di letakkannya di belakang tubuhnya.

 NAZENDRA ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang