ENAM BELAS

7K 547 20
                                    

halooo guys, aku update lagi❤️
VOTE DAN KOMENT UNTUK HARGAI PENULIS‼️

Zendra dan Meysha berjalan menuju pagar sekolahan, mengantar Meysha sampai gadis itu benar-benar menemukan angkutan umum. Zendra sangat ingin mengantar Meysha pulang, namun karena ia harus mengikuti ekskul jadinya Zendra hanya dapat mengantar Meysha dan menemani Meysha sampai gadis itu benar-benar menemukan angkutan umum.

"Kak, maaf banget ya, tadi aku jadi curhat deh sama kakak," Ucap Meysha merasa tak enak hati kepada Zendra.

"Gak apa-apa, kalau ada apa-apa cerita saja sama saya," Sahut Zendra.

"Saya kira kakak itu galak tahu, tapi ternyata gak se galak yang saya kira," Kekeh Meysha seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Maya Meysha berbinar menatapi wajah tampan Zendra saat tersenyum lebar menampilkan gummy smile yang Zendra miliki membuat Meysha terpesona. "Wah, manis banget senyumnya ya ampun," Puji Meysha dalam hati.

"Makannya, kenal lebih dekat dulu sama saya, biar kenal saya sebenarnya gimana," Ujar Zendra. Zendra melambaikan tangannya kala melihat angkutan umum yang berjalan ke arahnya.

"Tuh, ada angkot," Kata Zendra memberitahu Meysha.

Meysha mengeluarkan lima biji permen dan memberikannya kepada Zendra. "Ini, sebagai tanda terima kasih saya sama kakak karena sudah menemani saya sore ini," Meysha menarik telapak tangan Zendra tanpa persetujuan Zendra dan menaruh kelima biji permen karet itu.

Kali ini, tak ada penolakan ataupun teguran dari Zendra kala Meysha memegangnya tanpa izin. "Buat apa?"

"Biar ekskulnya semangat," Sahut Meysha dengan lugunya.

Zendra tertawa gemas menatapi tingkah laku konyol anak berusia enam belas tahun di hadapannya ini. "Dasar anak kecil, makasih ya," Ucap Zendra.

"Sama-sama. Saya pamit dulu ya kak, terimakasih kak Zendra," Pamit Meysha seraya melambaikan tangannya dan berjalan memasuki angkutan umum begitu juga dengan Zendra yang melambaikan tangannya dan menatapi Meysha yang masuk ke dalam angkutan sampai angkutan umum itu berjalan pergi dari sana.

"Anak se gemes itu, hidupnya kesepian," Lirih Zendra seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Zendra lalu memutuskan untuk masuk kembali ke dalam sekolah dan memulai ekskul dengan fokus walaupun sesekali laki-laki itu teringat kepada Meysha.

🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️

Meysha menuruni angkutan umum yang berhenti tepat di depan gang rumahnya. Membayarnya dan setelah itu Meysha berjalan memasuki gang rumahnya sampai ia berdiri di depan rumahnya, membuka pagar dan berjalan masuk ke dalam rumah. Sebelum masuk, gadis itu sempat salah fokus dengan sebuah mobil yang terparkir di hadapan rumah.

"Assalamualaikum," Meysha memasuki area ruang tamu, bersalaman kepada Heru dan Sera.

"KAK DANU? AAAAA!"

Jadi, mobil asing yang ada di depan rumahnya adalah mobil Danu. Mobil hasil kerja keras Danu selama berkuliah sembari bekerja. Danu anak dari Heru dan Sera yang melihat kedatangan Meysha tentu saja tersenyum lebar.

Meysha bersorak heboh melihat kedatangan Danu dengan wajah yang sudah sangat berubah, tubuh laki-laki itu juga sangat terlihat semakin kekar dan tinggi. Meysha berjalan memeluk Danu yang baru saja bangun dari duduknya, untuk melampiaskan rasa rindunya kepada Danu.

Meysha melepaskan pelukannya perlahan dari Danu. "Kak, kok baru ke sini sih? Padahal, Meysha sudah menunggu kakak untuk pulang dari bulan lalu," Gerutu Meysha.

Danu terkekeh. "Kakak kan kuliahnya sembari kerja, dek. Maaf ya, baru sempat, ini juga mumpung lagi libur setelah ulangan," Sahut Danu.

"Kakak beliin kamu bakpia kesukaan kamu dan juga ini, tas buat sekolah, lucu gak?" Tanya Danu seraya memperlihatkan tas berwarna pink yang baru saja di belinya spesial untuk Meysha.

Mahen yang sudah pulang dari tadi dan kebetulan tengah bertengkar dengan Meysha sejujurnya agak canggung tapi laki-laki itu ikut tersenyum senang melihat Meysha yang sangat bahagia.

"Lucu, makasih kakak," Mata Meysha berkaca-kaca dan Meysha kembali memeluk Danu.

"Sama-sama sayang," Sahut Danu, bagaimanapun Mahen dan Meysha sudah Danu anggap seperti adik sendiri itu sebabnya Danu sangat menyayangi Mahen dan Meysha.

"Ekhem, buat gue gak ada?" Gumam Mahen dengan wajah berpura-pura lugu.

Danu tertawa. "Ada dong," Danu mengambil sebuah kotak berisi sepatu yang sangat Mahen idamkan tapi belum sempat terbeli oleh Mahen.

"BUSET? AAAAAAA, BANG BENERAN?" Teriak Mahen terkejut. Barusan Meysha yang teriak-teriak heboh, kini berganti jadi Mahen yang teriak heboh karena di hadiahkan sepatu yang sangat Mahen inginkan.

Danu membulatkan matanya terkejut kala Mahen memeluknya erat seraya berteriak kesenangan. Rasanya peran Mahen sebagai seorang kakak hilang saat kedatangan Danu.

"BANG, LOVE YOU BANG, GUE TERHARU BANGET!" Jerit Mahen kesenangan.

Danu yang sudah kehabisan napas hanya bisa melepaskan pelukan Mahen. "I-iya, sama-sama. Jangan peluk gue lagi, gak bisa napas!" Tegur Danu membuat semuanya tertawa.

"Sekarang teriaknya udahan dulu, kita makan, yuk?" Ajak Sera.

"Danu, kamu bereskan dulu saja barang-barang kamu ke kamar, habis itu kita makan bersama," Ujar Heru.

"Gue bantu bang," Ucap Mahen dengan sergap membantu membawa koper Danu menuju kamar Danu. Melihat tingkah Mahen, Heru, Sera dan Danu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Mandi dan ganti baju dulu ya sayang," Titah Sera kepada Meysha.

Meysha mengangguk. "Iya, Tante." Meysha langsung berjalan masuk ke dalam kamar untuk membersihkan tubuhnya dan berganti baju sedangkan Mahen asyik mengobrol dengan Danu, sharing-sharing seputar kampus Danu karena sebentar lagi Mahen akan lulus sekolah.

Tbc

PENASARAN? YUK SPAM KOMENT NEXT DAN SEMANGATIN AUTHORNYA😋❤️

 NAZENDRA ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang