DUA PULUH SATU

6.2K 452 21
                                    


Zendra tak berhenti tersenyum melirik gadis di hadapannya yang tengah melukis sebuah gambar kartun di pasar malam. Keduanya memutuskan untuk mampir ke pasar malam yang tak jauh dari danau tempat Meysha dan Zendra baru saja melakukan deeptalk. Karena, tak mau terus-terusan juga melihat Meysha yang sedih karena luka lamanya belum sembuh.

"Dia sederhana, tapi kenapa mempesona banget?" Gumam Zendra dalam hati.

"Awas keluar garis tuh," Peringat Zendra kala cat yang tengah Meysha pakai untuk melukis hampir saja keluar dari garis.

Meysha menoleh ke arah Zendra dan mengangguk seraya tersenyum lalu berkata. "Kakak gak mau lukis juga kah? Aku lukis Yaya, kakak lukis Boboiboy dong," Ujar Meysha.

"Biar couple," Meysha tersenyum.

"Saya gak suka melukis kayak gini," Sahut Zendra berniat untuk menolak.

"Harus suka kak, kan lagi sama aku," Ucap Meysha.

"Saya lihatin kamu saja," Balas Zendra yang berusaha menolak permintaan konyol Meysha.

"Kakak...." Meysha tersenyum centil ke arah Zendra, berusaha untuk membujuk Zendra dengan wajah centilnya yamg lagi-lagi berhasil meluluhkan hati yupi Zendra.

Zendra tersenyum. "Iya sudah, saya ikutan melukis nih," Zendra mencari gambar Boboiboy untuk di lukisnya dan saat sudah menemukannya, Zendra langsung mulai melukis di sebelah Meysha yang sangat fokus dan asyik untuk melukis.

Keduanya mulai melukis bersama-sama. Jadi, tak ada yang nama kerjaannya Zendra hanya melihat Meysha melukis sembari senyum-senyum, karena Zendra juga pada akhirnya ikut melukis. Sesekali Zendra dan Meysha bercanda dan tertawa bersama. Hingga. "YEY! Selesai." Sorak Meysha.

"Pantas gak suka melukis," Ucap Meysha sembari menggeleng-gelengkan kepalanya melihat hasil lukisan Zendra.

Zendra menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan tersenyum malu. "Y-ya, kan dari awal saya bilang, kalau saya gak suka melukis kayak gini, karena hasilnya bakalan jelek. Gak usah bully saya," Sahut Zendra.

"Hahaha, iya, enggak akan."

"Melukis sudah, mau ke mana?" Tanya Zendra.

"Jalan-jalan mengelilingi kota Bandung lagi?" Tawar Meysha dengan senyuman manis. Entah, gadis itu tiba-tiba saja ingin night ride with Zendra.

Walaupun tahu hari sudah malam, tapi laki-laki itu tak akan bisa menolak permintaan Meysha. Zendra menganggukkan kepalanya. "Oke, kita night ride!"

"Sayang kak Zendra deh," Ucap Meysha merasa sabar senang dan puas di hari itu bagaimana tidak senang? Zendra benar-benar sudah memenuhi keinginan inner child nya yang belum terlaksana bersama Mahen.

Zendra hanya bisa tersenyum mendengar ucapan Meysha yang mengatakan sayang kepadanya secara terang-terangan. Itu menggemaskan di mata Zendra.

Dan malam itu, kegiatan mereka di akhiri oleh berjalan-jalan malam di daerah Bandung, walaupun sudah pernah melakukan itu tapi kali ini, pertama kali Zendra dan Meysha merasakan hati yang berdebar-debar ketika berjalan-jalan malam di kota Bandung. Apakah keduanya sama-sama memiliki perasaan yang sama?

Meysha sesekali mengulurkan sebelah tangannya untuk menikmati angin malam yang sejuk di kota Bandung. Di sela-sela jalan-jalan malam, Meysha sesekali menyedot minuman yang Zendra belikan untuknya. Namun, ada satu hal yang harus Meysha katakan kepada Zendra. Tak perlu menunggu waktu, Meysha langsung mengajak Zendra untuk berbincang selama berjalan-jalan malam.

"Kak,"

"Hm?"

"Sekarang jangan panggil saya dong, pakai aku kamu saja. Aku rasa canggung kalau pakai saya setiap kita ngobrol," Ucap Meysha memberikan Zendra permintaan lagi.

"Memangnya canggung, ya?" Tanya Zendra yang merasa bahwa baik-baik saja selama menggunakan kata 'Saya'.

"Canggung, kan sekarang kita sudah dekat, jangan pakai saya dong. Kayak sama orang asing saja," Jawab Meysha seraya memanyunkan bibirnya.

Zendra yang melihat ekspresi wajah Meysha lewat kaca spionnya yang sengaja ia benarkan agar bisa melihat Meysha. Laki-laki itu tersenyum, lagi-lagi ia tak bisa menolak permintaan Meysha. "Ya sudah, sekarang aku-kamu."

"Beneran ya, kak?"

"Iya, Meysha."

Meysha tersenyum lebar. "Terbaik lah kak Zendra ini," Ucap Meysha membuat Zendra tertawa dan diikuti oleh Meysha yang sadar bahwa ucapannya barusan terdengar sangat konyol.

Malam itu, kegiatan mereka di akhiri dengan melakukan night ride sesuai dengan permintaan dan keinginan Meysha. Meysha sangat merasa bahagia dan puas karena Zendra cukup memenuhi keinginan inner child Meysha yang sama sekali belum terkabul. Mulai dari memakan es krim di pinggir danau sembari deeptalk, mendengarkan musik bersama, melukis dan night ride mengelilingi kota Bandung sampai malam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.


Tbc


Ente kadang-kadang ya Zendra

PENASARAN? YUK SPAM KOMENTAR DAN VOTE UNTUK HARGAI PENULIS‼️‼️

 NAZENDRA ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang