SEPULUH

8.4K 576 23
                                    

Meysha memanyunkan bibirnya, dugaannya yang barusan di anggapnya salah kini ia benarkan karena Zendra membeli nasi goreng bukan dirinya sendiri melainkan untuk Meysha. Meysha menatap sinis Zendra yang terus memperhatikannya memakan nasi goreng pemberiannya sampai habis.

"Habisin, jangan sampai ada sisanya," Ucap Zendra.

Meysha menganggukkan kepalanya nurut, tak mau banyak bicara karena merasa kesal dan marah kepada Zendra. Sampai keduanya hanyut dalam keheningan, tak ada yang berinisiatif untuk memulai percakapan.

"Kak," Panggil Meysha akhirnya memecah keheningan.

Zendra menoleh ke arah Meysha. "Apa?"

"Mau nanya. Kak Mahen, emangnya, ke mana?" Tanya Meysha dengan wajah yang penasaran.

"Gak tahu saya juga," 

Meysha memanyunkan bibirnya mendengar jawaban dari Zendra yang benar-benar sangat menyebalkan.

"Lagi apa kak? Ayo dong, jangan begitu, saya penasaran," Rengek Meysha dengan wajah melasnya.

Zendra menggeleng. "Nanti juga pulang,"

"Makan dulu tuh," Titah Zendra seraya menyodorkan nasi goreng yang baru saja di belinya.

"Gak mau. Saya gak mau makan, sebelum kakak ngasih tahu dulu kenapa kak Mahen sampai jam segini belum pulang," Ucap Meysha dengan wajah garangnya.

"Ya udah. Nanti yang sakit kamu bukan saya," Sahut Zendra tak mau ambil pusing membuat Meysha berdecak kesal.

"Nyebelin banget nih cowok, dasar gak peka!" Gerutu Meysha dalam hati ngedumel dengan sikap Zendra.

"Kak Zen, ayo dong.... kasih tau," Tanpa sadar, Meysha memegang tangan Zendra dan menggoyang-goyangkan tangannya, berusaha membujuk Zendra agar mau memberitahu apa yang tengah Mahen lakukan di luar sana.

Zendra menunduk, menatapi tangannya yang di pegang oleh Meysha dengan wajah melas. Gadis itu benar-benar berhasil membuat jantungnya berdegup kencang. Zendra menepis tangan Meysha. "Jangan pegang orang sembarangan, apa lagi cowok." Cetus Zendra tak suka.

Meysha tersentak. "Maaf, habisnya..."

"Habisnya apa?" Tanya Zendra.

"Habisnya kakak gak mau ngasih tau saya di mana dan kenapa sama kak Mahen," Jawab Meysha seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Meysha jadi malu dan salah tingkah sendiri. Padahal, itu ulahnya.

"Lain kali, jangan begitu. Gak semua orang suka di pegang-pegang, apa lagi lawan jenis," Nasehat Zendra.

"Iya kak. Maaf," Meysha menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Assalamualaikum. Loh, ada si ganteng,"

Zendra dan Meysha tersentak kala mendengar suara seorang wanita yang berjalan masuk ke dalam rumah dengan senyuman ceria melihat kedatangan Zendra. Itu adalah Sera dan Heru yang baru saja pulang bekerja, keduanya lumayan terkejut namun senang karena kedatangan Zendra yang sepertinya tengah menemani Meysha.

"Berduaan aja, Mahen nya ke mana memang?" Tanya Heru dengan senyuman jahil.

Zendra langsung terbangun dari duduknya dan langsung bersalaman serta menyapa  Sera dan Heru di susul oleh Meysha.

 NAZENDRA ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang