halooo
author yang imut ini kembali update🙆🤭
Doain bulan puasa ini update terus ya luvvie ❤️note. luvvie adalah panggilan sayangku kepada para pembacaku ya❤️ kalau kalian terserah bebas mau panggil aku apa❤️ enjoy aja luv.
jangan lupa untuk vote dan spam koment untuk semangatin aku sebagai penulisnya❤️
puasa tahun ini gimana?
seru?
apa Dejavu? 🤪• • •
Meysha menghela napasnya kasar, olahraga kali ini dia agak sedikit kesal karena dia harus bertemu dengan matras yang mengharuskan ia melakukan gerakan senam lantai seperti roll depan dan gaya lilin, benar-benar Meysha sangat tidak suka.
Putri, Rere, Edel dan Lia tertawa lucu melihat wajah pucat Meysha yang tampak gelisah sekaligus ketakutan kala nama absen yang di sebut oleh sang guru olahraga semakin berkurang dan namanya semakin dekat.
"Wajah Lo kenapa begitu, Mey? Jangan panik Mey," Ucap Putri meledek Meysha sembari menepuk bahu Meysha.
"Hayolo, nanti kalau gak bisa di ulang terus," Kata Lia yang ikut kompor membuat Meysha semakin gelisah.
"Jangan gitu ya kalian. Jujur, aku benar-benar takut banget, aku soalnya gak bisa roll depan," Sahut Meysha.
"Gampang, Mey. Lo pasti bisa. Jangan takut gak bisa," Semangat Rere kepada Meysha.
Meysha hanya bisa diam dan terus menghela napas, dia benar-benar merasa gelisah sekarang. Beribu macam cara dan alasan yang sudah Meysha ucapkan kepada sang guru, namun tetap saja, karena mendapatkan nilai Meysha harus mau mengikuti praktek olahraga.
Waktu terus berjalan, sampai akhirnya, Meysha mendengar namanya di panggil. Gadis itu benar-benar merasa takut sampai seluruh tubuhnya tremor secara tiba-tiba. Meysha bangun dari duduknya lalu berjalan menghampiri matras berwarna hijau.
"Pak, kalau saya gak bisa, tolong jangan di omelin," Ucap Meysha ketakutan.
Mendengar ucapan Meysha yang benar-benar tampak jujur membuat seluruh teman-temannya tertawa begitu juga dengan guru olahraga nya. Sang guru mengangguk. "Iya, ayo cepat!" Seru sang guru.
Meysha mengangguk lalu mencoba untuk melakukan roll depan yang Meysha lihat jika orang-orang mencobanya tampak gampang, namun berbeda saat ia coba. Saat Meysha mencoba melakukan roll depan, dia gagal sampai di tertawakan oleh teman-teman sekelasnya kecuali Putri, namun ada juga beberapa yang menegur untuk tidak mentertawakan Meysha. dan terakhir saat ia melakukan gaya lilin, Meysha berhasil dan Meysha hanya mendapatkan nilai setengah dari itu.
Meysha merasa sedikit kesal, gadis itu pada akhirnya hanya bisa terduduk di pojokan dengan wajah kecewa.
"Sudah Mey, gak apa-apa kok, yang gak bisa bukan kamu doang, aku juga dan banyak juga kok yang gagal di roll depan." Ucap Edel dan Lia yang menenangkan Meysha.
Meysha menggeleng. "Kalian semua bisa, cuman aku yang gak bisa. Kalian, kenapa harus roll depan sih?! Kayak gak ada olahraga lain aja!" Gerutu Meysha merasa kesal.
"Lah, jangan marah dong," Sahut Rere.
"Y-ya gimana ya, Mey." Putri menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Sudah boleh istirahat gak sih? Mending kita ke kantin aja yuk!" ajak Edel.
Meysha mengangguk dan kemudian kelimanya keluar dari area lapangan menuju kantin. Sesampainya di kantin, Meysha berpapasan dengan Mahen dan teman-temannya tapi di sana sayangnya tidak ada Zendra. Melihat Mahen dan teman-temannya, Meysha tentu saja tersenyum dan menyapa mereka begitu juga dengan Putri, Rere, Edel dan Lia. Keempatnya langsung buru-buru membeli makanan dan minuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAZENDRA ( SUDAH TERBIT )
RandomSUDAH TAMAT‼️ [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!] GENRE : HUMOR & BUCIN Tentang Nazendra Geraldin, biasa dipanggil Zendra, laki-laki yang paling dikagumi dan didambakan oleh satu sekolah karena memiliki sikap bertanggung jawab, tegas dan memiliki wajah...