minimal vote lah🥶🥶
vote gratis!
hargai penulis ya Luv!"Eh, lama-lama in aja masuk kelasnya, gak mau banget gue ikut pelajaran matematika, capek banget sama tuh pelajaran," Ucap Rere kepada Edel.
Jam pelajaran terakhir di kelas X IPS 1 adalah pelajaran matematika, pelajaran yang sangat tidak sukai oleh beberapa murid yang tidak suka rumus seperti Rere dan Edel yang memutuskan untuk pergi ke kamar mandi, bilangnya sih mau buang air kecil, tapi ternyata mereka malah berjalan belok ke arah kantin untuk membeli minuman.
"Re, beli es apaan lo?" Tanya Edel yang akan memesan minuman ke salah satu warung di kantin.
"Rere, lo mau mesen es, enggak? Gue mau mesen nih," Tanya Edel mengulangi ucapannya barusan dengan sangat pelan-pelan.
"Re? Budek banget lo," Cibir Edel kesal karena tidak mendapatkan sahutan dari Rere yang sudah di tanya berkali-kali oleh Edel.
"RERE!"
"Apa sih kampret," Umpat Rere yang tersentak akibat teriakan Edel yang memanggil namanya tepat di dekat telinganya.
"Lo lihatin apaan sih? Gue nanya dari tadi gak di jawab," Gumam Edel heran seraya mengikuti arah pandang Rere.
Edel ikut melamun dan tersenyum manis melihat kedua laki-laki yang memasuki area kantin dan membeli minuman di sebelah warung yang sedang mereka datanginya. "Pantesan lo bengong, ternyata ada cowok ganteng," Puji Edel.
"Gimana caranya gue bisa dapetin kak Tio?" Rere tersenyum seraya menggeleng-gelengkan kepalanya, merasa sangat kagum dengan Tio.
"Gue cepuin, mau?" Tawar Edel.
Rere membulatkan matanya dan langsung memukul Edel. "Jangan asal bicara ya, lo! Enggak!" Omel Rere dengan wajah panik.
"Semoga suatu saat nanti, jok belakang motor kak Tio yang kosong gue yang ngisi ya. Kasihan jok nya kosong terus," Ucap Rere seraya tersenyum ke arah Tio.
"Monyet, mereka sadar kita lihatin anjir," Umpat Rere yang langsung membuang pandangannya ke arah lain dan langsung memesan minuman yang ingin dia beli begitu juga dengan Edel, keduanya terlihat sangat panik karena tertangkap basah oleh Mahen dan Tio.
"Elo sih, Re!" Omel Edel.
"Kalau gak di lirik, sayang banget. Lo bayangin kita lari dari matematika yang bikin pusing dan memutuskan ke kantin, langsung di obati sama mereka berdua," Sahut Rere tak mau di salahkan.
"Kalau enggak ke kantin, rugi dong!"
Mendengar itu, Edel dan Rere terkikik, menyadari kekonyolan sikap mereka. Setelah membeli minuman dan membayarnya, Rere dan Edel berniat untuk keluar dari area kantin. Keduanya sengaja melewati Mahen dan Tio, berharap keduanya bisa di berikan senyuman oleh Mahen dan Tio.
Saat melewati Mahen dan Tio, Mahen tampak tidak menghiraukan keberadaan Edel yang meliriknya saat sudah berada di sebelahnya sedangkan Tio memberikan notice kepada Rere dengan memberikan senyuman ramah, begitu juga dengan Rere yang tersenyum seraya membungkukkan tubuhnya dengan mengucapkan kata. "Permisi." Saat melewati Mahen dan Tio.
"AAAAAAA LO LIHAT KAN ANJIR? KAK TIO SENYUMIN GUE ANJIR, OH MY GOOD! GUE MIMPI APAAN SEMALAM SAMPAI DI SENYUMIN SAMA SI GEMOY TIO?!" Rere melompat-lompat kegirangan seraya berteriak-teriak, merasa salah tingkah karena berhasil di notice oleh Tio.
"EDEL, EDEL, SUMPAH AAAA SUMPAH, GUE DI SENYUMIN ANJIR. OKE, FIKS KAK TIO SUKA SAMA GUE!" Jerit Rere yang masih salah tingkah.
"Es gue pahit banget," Ucap Rere. "Soalnya manisnya di borong sama kak Tio semua," Sambung Rere seraya tertawa konyol.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAZENDRA ( SUDAH TERBIT )
AléatoireSUDAH TAMAT‼️ [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!] GENRE : HUMOR & BUCIN Tentang Nazendra Geraldin, biasa dipanggil Zendra, laki-laki yang paling dikagumi dan didambakan oleh satu sekolah karena memiliki sikap bertanggung jawab, tegas dan memiliki wajah...