baca elit
vote sulit🤪Meysha terbangun dari tidurnya lebih dulu daripada Mahen yang masih terlelap tidur. Setelah melakukan sholat subuh, Meysha memutuskan untuk menyiapkan bekal makanan untuknya dan juga untuk Mahen.
Meysha berjalan masuk ke dalam kamar Mahen dengan langkah perlahan untuk mengambil tempat makan miliknya yang kemarin sore di berikan kepada Mahen. Meysha mengerutkan keningnya saat merasa tempat makan miliknya itu masih agak sedikit berisi, gadis itu menggoyang-goyangkan tempat makan miliknya untuk mengecek apakah di dalamnya masih ada makanan atau tidak.
Dan saat Meysha mencoba membuka tutup tempat makannya, betapa terkejutnya Meysha saat mendapati makanan yang dia berikan kepada Mahen semalam masih utuh tanpa ada sedikit colekan pun. Apakah Mahen tidak memakan makanan ringan pemberian Meysha kemarin?
"Kok tumben gak di makan," Gumam Meysha dengan wajah marah, karena sudah pasti makanan itu basi, Meysha langsung membuangnya ke dalam tong sampah dan mencuci tempat makannya sembari menggerutu kesal.
🧚🧚
Pagi harinya, kedua kakak beradik itu tentu saja berangkat bersama dengan kondisi canggung, tak ada yang memulai percakapan di antara mereka. Meysha diam karena kesal dengan Mahen sedangkan Mahen terdiam karena sedang berpikir kesalahan apa yang diperbuatnya sampai membuat Meysha diam dan tak bicara kepadanya? Melihat ekspresi wajah Meysha saja membuat Mahen merinding ketakutan, tak sama sekali mau meledek gadis itu. Mahen berjalan naik motor diikuti oleh Meysha yang terduduk di belakangnya. Mahen menyalakan mesin motornya lalu melajukannya pergi dari rumahnya.
🧚🧚
"Dek," Panggil Mahen ragu-ragu.
Meysha tak menyahut, gadis itu hanya melirik sinis Mahen.
"Nanti pulang kamu naik angkot, ya? Kakak mau ada urusan sebentar," Ucap Mahen dengan nada bicara terdengar masih ragu-ragu.
"Kenapa? Tumben."
"Kakak ada urusan," Jawab Mahen mengulangi ucapannya barusan.
Meysha menggeleng. "Kasih Meysha penjelasan dan alasan."
"Dek-"
"Kakak kenapa? Bekal yang Meysha kasih buat kakak gak habis. Semalam juga tumben banget pulang malam dan kakak biarin aja gitu kak Zendra berdua sama Meysha di rumah? Terus sekarang, Meysha harus pulang naik angkot?" Meysha menatap Mahen dengan mata yang berkaca-kaca.
"Ya udah. Gak apa-apa, Meysha pulangnya naik angkot aja," Ucap Meysha dengan suara bergetar lalu berjalan pergi dari sana meninggalkan Mahen sendirian. Meysha menyeka air matanya dengan jemari jarinya, rasanya menyedihkan.
"Hen, di tunggu Gena noh!" Teriak salah satu teman Mahen seraya menepuk pundak Mahen dan berjalan begitu saja.
Mendengar itu, Meysha yang semula berjalan buru-buru langsung memelankan langkahnya. Mahen di tunggu Gena? Gena kakak kelas yang famous itu? Pantas, mungkin itu alasan Mahen berhasil menyingkirkan Meysha dari list prioritasnya.
Cukup kesal, Meysha pada akhirnya kembali berjalan cepat untuk pergi dari sana meninggalkan Mahen yang masih melamun kebingungan, bingung harus bercerita mulai dari mana tentang hubungannya dengan Gena kepada Meysha.
"Mahen!"
"Helo, Mahen," Gena melambaikan tangannya di hadapan wajah Mahen membuat lamunan Mahen buyar.
Mahen menoleh ke arah Gena yang menggunakan jepitan rambut berbentuk bunga pemberian Mahen yang di pakainya. Gena melambaikan tangannya ke arah Mahen seraya tersenyum ke arah Mahen. Melihat kedatangan Gena tentu saja membuat Mahen tersenyum. "Cantik dan lucu," Puji Mahen seraya menatap jepitan rambut pemberiannya.
"Aku suka banget jepitannya. Makasih ya," Ucap Gena merasa senang mendengar pujian Mahen.
"Kamu kenapa bengong?" Tanya Gena khawatir. "Are you okay?"
"Nanti aja ceritanya, ya? Mood aku lagi jelek, maaf," Sahut Mahen dengan wajah melas.
Gena tersenyum dan mengangguk. "Gak apa-apa, kalau sudah merasa tenang kamu bisa cerita. Oh iya, kelas kamu ada tugas fisika, gak?" Tanya Gena mulai mengubah topik pembicaraan.
Mahen mengangguk. "Banyak, kenapa?"
"Mau gak kita kerjain tugas bareng? Sekalian kamu cerita kalau semisalnya ada masalah," Tawar Gena membuat Mahen tersenyum lebar. Begini lah punya pacar yang ambisius namun sangat perhatian, Mahen sering kali di ajak belajar bersama oleh Gena. Namun, Mahen tak merasa keberatan jika pacaran mereka diisi dengan banyak belajar dari pada melakukan hal-hal yang bucin parah.
"Ayo sayang, pulang sekolah, ya?" Terima Mahen dengan semangat membuat Gena terkekeh.
"Oke, sekarang masuk kelas yuk? Aku buatin kamu bekal tahu," Ucap Gena seraya menggandeng Mahen.
"Really? I can't wait to eat the food you make!" Sorak Mahen dengan nada sangat bersemangat. Dan akhirnya, mereka berdua pergi menuju kelas mereka masing-masing.
Tbc
WADIDAWWWW
mengerikan ya ges ya😭
YUK VOTE UNTUK HARGAI PENULIS! VOTE GRATIS LOH! DAN JUGA JANGAN LUPA SPAM KOMENT NEXT UNTUK EPISODE SELANJUTNYA DAN JUGA SEMANGATIN AUTHORNYA NIH!
terimakasih🧚❤️
btw jangan lupa follow Instagram Chichkenwink luv!
/@luvchichkenwink
KAMU SEDANG MEMBACA
NAZENDRA ( SUDAH TERBIT )
RandomSUDAH TAMAT‼️ [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!] GENRE : HUMOR & BUCIN Tentang Nazendra Geraldin, biasa dipanggil Zendra, laki-laki yang paling dikagumi dan didambakan oleh satu sekolah karena memiliki sikap bertanggung jawab, tegas dan memiliki wajah...