DUA PULUH DELAPAN

6K 371 19
                                    

halooo
author yang imut ini kembali update🙆🤭
Doain bulan puasa ini update terus ya luvvie ❤️

note. luvvie adalah panggilan sayangku kepada para pembacaku ya❤️ kalau kalian terserah bebas mau panggil aku apa❤️ enjoy aja luv.

jangan lupa untuk vote dan spam koment untuk semangatin aku sebagai penulisnya❤️

• •

Day 1 sebelum acara ulang tahun sekolah....

Suasana sekolah SMA PURNAMA 01, pada hari ini terlihat sangat ramai, banyak murid-murid yang mulai merapihkan kelas mereka dan jam pelajaran pun kosong karena para guru di sekolah mereka tengah rapat bersama dengan kepala sekolah. Meysha tengah menyapu lantai luar kelasnya sendirian, sedangkan di dalam kelas beberapa murid mulai menaikkan kursi ke atas meja mereka agar membersihkan kelas lebih mudah.

Zendra mengusap wajahnya kasar, dia mendapatkan teguran dari kesiswaan dan wakil kepala sekolah karena ketahuan telat untuk menghubungi guestar yang harus datang ke acara ulang tahun sekolahan.

"Kenapa, Zen?" Tanya Pascal penasaran.

"Gak apa-apa. Mumpung hari ini jam kosong, semua anggota Osis suruh pada kumpul di lapangan, kita mulai dekorasi dari sekarang, karena tenda-tenda juga sudah mau sampai di bawa ke sini." Ujar Zendra.

Pascal mengangguk. "Oke, gue ke meja piket dulu," Sahut Pascal lalu berjalan pergi dari sana menuju meja piket untuk memberikan pengumuman kepada para anggota Osis untuk berkumpul sekarang juga.

Zendra terduduk pada teras koridor di depan kelas X, menatapi anak-anak kelas X yang tengah bercanda di depan kelas, tiba-tiba saja teringat masa-masa awal masuk sekolah Zendra seperti itu. Namun, mengingat waktunya di sekolahan itu yang sudah tidak lama lagi membuatnya sedih, karena sebentar lagi ia akan lulus. Ini juga adalah ulang tahun terakhir sekolah yang mungkin akan Zendra rayakan.

"Mau dekor sekarang juga?"

Zendra menoleh ke arah samping, menatapi Lala yang terduduk di hadapannya dengan sebotol minuman dingin yang berikannya kepada Zendra.

"Iya, biar kita semua gak pulang malam," Jawab Zendra.

"Muka lo kusut banget, nih minum!" Seru Lala dengan senyuman.

Zendra tersenyum dan mengambil botol minuman itu. "Makasih ya."

"Sama-sama."

"Mood lo sudah bagus?" Tanya Zendra menyindir.

"Buat kemarin, gue minta maaf, mood gue akhir-akhir ini lagi jelek banget makannya gue sensitif dan mudah marah," Jelas Lala merasa tidak enak kepada Zendra.

"Gak apa-apa, gue paham kok." Zendra menganggukkan kepalanya. "Gue juga minta maaf, kemarin kelepasan jadi agak bentak lo."

"Kita saling memaafkan aja lah," Ucap Lala diiringi dengan tawaan begitu juga dengan Zendra.

"Zen, buat guestar aman kok mereka nerima job untuk tampil di sekolahan ini," Kata Lily dengan senyuman lebar.

"Bagus, deh. Kalau sampai enggak, gue kena tegur lagi," Sahut Zendra.

Lala mengerutkan keningnya. "H-hah, maksudnya gimana? Lo di tegur sama siapa?"

"Wakil kepala sekolah sama kesiswaan, perihal guestar. Untungnya, besok beneran bisa hadir, kalau enggak, habis gue sama mereka," Jawab Zendra.

 NAZENDRA ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang