Empat tahun kemudian....
Seorang mahasiswi berambut panjangnya, dengan heels yang di pakainya membuat tubuhnya terlihat sedikit tinggi, berwajah manis dengan Tote Bag dan almamater yang di bawanya pada kiri dan kanan tangannya berjalan seorang diri menyusuri kota Braga sampai gadis itu berjalan masuk ke dalam sebuah kafe, perempuan itu tampak sudah ditunggu-tunggu oleh teman-temannya yang sudah menunggu kedatangannya sejak tadi.
Iya, Meysha. Sudah empat tahun berlalu dan sekarang Meysha sudah resmi menjadi seorang mahasiswi yang berkuliah di jurusan Jurnalistik. Iya, Meysha bercita-cita untuk menjadi jurnalistik dan bisa menulis novel yang akan ia buatkan kisah dirinya saat remaja bersama dengan laki-laki yang sampai saat ini menjadi paling utama di dalam hatinya.
Empat tahun telah berlalu. Namun, perempuan itu sama sekali belum mendapatkan laki-laki yang bisa menggantikan posisi Zendra di hatinya. Sudah lama, sudah empat tahun Meysha hidup sebatang kara tanpa keluarga di sisinya. Terakhir kali ia merasa sangat bahagia dan menjadi anak bungsu adalah saat Meysha masih duduk di bangku SMA kelas X. Dan setelah lulus sekolah, kehidupannya berubah kala Heru dan Sera memutuskan untuk pindah ke Yogyakarta, ikut hidup bersama dengan Danu. Walaupun sudah tidak tinggal di rumah bersama, Meysha dengan Heru dan Sera masih sering saling bertukar kabar.
Benar, semakin dewasa memang anak bungsu ini semakin di tuntut untuk menjadi mandiri dan kuat. Untuk apa mengemis pelukan dari orang lain kalau diri sendiri bisa memeluk raga kecil yang kesepian ini?
Hidupnya memang sangat sepi untuk empat tahun belakangan ini. Apa lagi Mahen yang masih berada di luar kota untuk menyelesaikan kuliahnya yang tak lama lagi akan wisuda setelah berhasil melewati sidang skripsi.
Kabar, Zendra? Tak ada. Zendra dan Meysha memutuskan untuk lost contact setelah Zendra memutuskan untuk berkuliah di Yogyakarta dan menyudahi hubungan tanpa statusnya dengan Meysha. Terakhir kali Meysha mengetahui kabar Zendra dari Putri sepupu Zendra, yang mengatakan bahwa Zendra sudah memiliki seorang kekasih yang berasal dari jurusan yang sama dengannya.
Marah? Cemburu? Tidak. Meysha merasa bahwa Zendra pantas mendapatkan itu semua. Malah, itu hal yang membuat Meysha yakin bahwa semesta punya kejutan baru untuknya.
Tapi, bila mengingat janji Zendra kepadanya, bila boleh jujur Meysha sangat kecewa. Gadis itu sendirian di Bandung selama empat tahun menunggu kabar baik dari Zendra. Dan itu adalah kabar baik yang Meysha dapatkan dari Putri tentang Zendra.
"Meysha, sayangku, cintaku. Ya ampun, sudah lama tidak bertemu," Ucap Lia seraya berpelukan dengan Meysha.
Di kafe, orang yang menunggu-nunggu Meysha itu adalah teman-teman SMA Meysha yang sudah lama tidak bertemu setelah mereka lulus SMA dan masuk kuliah. Di sana ada Putri, Rere Edel dan Lia yang berkumpul untuk silaturahmi karena lama tak bertemu, mereka juga sangat rindu satu sama lain.
"Tubuh lo agak kurusan ya, diet mulu pasti?" Tanya Edel dengan nada meledek menatapi tubuh Meysha yang terlihat agak kurusan. Terakhir kali Edel lihat pipi Meysha masih chubby dan sekarang pipi gembul itu tak tampak, wajah Meysha terlihat tirus.
"Gak usah diet-diet segala, ah. Lo mah sudah cantik kok," Ucap Lia memuji Meysha.
"Ayo duduk dulu," Ujar Rere menuntun Meysha untuk duduk di kursi kosong yang sudah mereka siapkan untuk Meysha.
Putri hanya tahu sebenarnya keadaan Meysha hanya bisa mengulum senyuman tipis lalu berkata. "Waduh, kalian semua seger banget ya, sudah gak bertemu, pokoknya hari ini kita harus bersenang-senang," Ucap Putri dengan tatapan penuh arti membuat teman-temannya tertawa termasuk Meysha.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAZENDRA ( SUDAH TERBIT )
RandomSUDAH TAMAT‼️ [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!] GENRE : HUMOR & BUCIN Tentang Nazendra Geraldin, biasa dipanggil Zendra, laki-laki yang paling dikagumi dan didambakan oleh satu sekolah karena memiliki sikap bertanggung jawab, tegas dan memiliki wajah...