"Bagaimana Sirius? Enak?"
"Enak sekali Mrs.Hamilton." ujar Sirius sambil tersenyum, kepada Ophelia. Membuat Dominique mendelik ke arahnya.
Tadi ketika Dominique dan Sirius hendak pulang ke Hogwarts, Ophelia menahannya, Ophelia bilang sebaiknya mereka makan siang dahulu, sebelum Sirius dan Dominique pulang. Sirius tentu saja dengan senang hati menyetujui itu. Tapi Dominique sedikit keberatan.
Bagaimana kalau nanti ibunya menyukai Sirius? Jika begitu nanti akan merepotkan Dominique. Apalagi Dominique tidak mau lagi berurusan dengan Sirius Black yang sangat menyusahkan dan menyebalkan itu.
Tapi seperti yang Dominique duga, ibunya jelas jelas memaksa, jadi di sinilah dia, makan siang dengan ibunya, Sirius, juga kakanya Claretta.
"Jadi, kau di Gryffindor Sirius?" Pertanyaan Claretta, membuat Dominique memandang Claretta tidak suka. Bukan apa apa, nanti Sirius Black itu kegeeran, kan susah. Lagipula bagi Dominique, Sirius Black itu amat sangat tidak penting.
"Benar, Gryffindor tahun keenam." Jawab Sirius sopan. Dominique mencibir untuk kesekian kalinya di dalam hati, Sirius Black sangat mencari muka di hadapan keluarganya.
"Aku tidak tau, kalau Dom tertarik pada seorang Gryffindor." Goda Claretta pada adik nya. Dominique tersedak mendengarnya."Apa maksudmu Claretta? Kami hanya teman sekelompok, tidak lebih." Tandas Dominique datar.
Dominique melirik ke arah Sirius, Sirius tampak senang senang saja mendengarnya, membuat Dominique mendengus kesal, karena Sirius tidak membelanya.
"Benarkah?" Goda Claretta lagi. Dominique memutar bola matanya lelah, lalu bangkit dari kursinya. "Kau sudah selesai makan kan? Ayo pergi." Ajak Dominique pada Sirius, yang buru buru ikut bangkit dari kursinya. "Pergi dulu mom." Pamit Dominique selewat pada ibunya.
"Hati hati Dom, dan Sirius datanglah lagi kapan kapan." Ucap Ophelia. Dominique tidak peduli ditariknya Sirius menuju ruang perapian, untuk pulang kembali ke Hogwarts.
**********
"Dengar Black, kau tidak perlu mengiyakan ajakan ibuku, nanti biar aku saja yang menyampaikan alasan." Ujar Dominique, sambil bersidekap memandang Sirius. "Kenapa? Padahal aku mau datang lagi." Ucap Sirius.
Dominique memutar bola matanya kesal, mulai frustasi melihat Sirius Black. "Jangan macam macam Black! kita bahkan tidak dekat!" Ujar Dominique frustasi. Sirius maju selangkah mendekati Dominique. "Kalau begitu, tinggal kita buat kita dekat saja bukan?" Ujar Sirius mengintimidasi.
Lalu Sirius tersenyum dan membungkuk untuk mengelus rambut Dominique dan membisikkan Dominique terpaku saking kagetnya. Sirius tersenyum kembali melihatnya. "Jujur saja Hamilton." ucap Sirius rendah di telinga Dominique. "Aku tertarik padamu."
"Jangan buang buang waktumu dengan tertarik padaku Black." Ucap Dominique sambil menggelengkan kepala. "Aku sama sekali tidak tertarik padamu."
"Kita lihat saja nanti." Ujar Sirius sambil tersenyum misterius kepada Dominique sebelum pergi dari hadapan Dominique.
Dominique menghela napas dan memandang punggung Sirius Black.
Pandangan Dominique meredup, dari tadi yang menyala nyala marah menjadi sendu.
Perlakuan tadi mengingatkannya atas Perlakuan seseorang dimasa lalunya. Seseorang yang amat Dominique sayangi.
Satu tetes air mata Dominique membasahi pipinya.
"Aku merindukanmu Ar." Bisik Dominique pelan.
Haii
Sebenarnya aku niatnya pengen ngetik sampe selesai baru up, tapi.. karena votenya tembus 600 jadinya aku up deh.
Jangan lupa vomment yaa, biar aku makin semangat nulisnyaa.
Spoiler: Part selanjutnya mulai masuk ke dalam perang
Best Regards
Msserpen a.k.a Natasha
KAMU SEDANG MEMBACA
Nalastacia
FanfictionJika kalian menganggap cerita ini akan seperti putri putri Disney, yang romantis dan bahagia, kalian salah. Ini adalah cerita tentang Kehidupan Nalastacia Selene Melson, yang sayangnya tidak selalu bahagia, tapi juga terdapat keegoisan dan pengkhian...