Choice

957 150 37
                                    

Terkadang, kita tidak perlu mendengarkan apa pendapat orang lain, jika itu hanya membuat kita kehilangan kebahagiaan
-Sarah Aubree Melson Née Thompson-

"Nala, Kamu sudah menyelesaikan OWL mu kan?" Walburga, Ibu Regulus bertanya kepada Nala. "Sudah Mrs.Black" Jawab Nala sopan. "Baguslah. Aku yakin OWL mu akan sangat memuaskan." Walburga tersenyum. Nala hanya tersenyum sopan membalasnya.

Malam ini Nala sedang minum teh dengan para Wanita Black . Bukan hal aneh. Sejak kecil, Nala benar benar dekat dengan keluarga Black, karena nenek Sirius, Irma Black dekat dengan Irina Melson, Kakak dari kakek Nala.

"Bagaimana dengan mu Narcissa?" Walburga beralih ke Narcissa. Gadis berambut pirang gelap itu tersenyum. "Sudah Bibi." Jawabnya. "Kalau kau Andromeda? Kau juga Bagaimana Bellatrix?".

Andromeda tersenyum mengangguk. "Tentu saja Bibi Walburga, aku sudah menyelesaikan NEWT ku." Bellatrik tersenyum bangga. "Bagus sekali, kalian semua memang gadis gadis para darah murni yang membanggakan." Walburga tersenyum bangga. "Dan tentu saja kita harus mulai mencari pasangan darah murni yang tepat juga untuk kalian."Druella, ibu Bellatrix, Andromeda, dan Narcissa ikut bicara. "Benar sekali, kita harus cepat sebelum yang mempunyai darah paling murni diambil."Walburga mengangguk setuju.

"Kalian sudah punya calon?" Walburga bertanya. "Aku memilih Rodolphus Lestrange. Kita semua tau keluarga Lestrange cukup kaya dan Murni. Dan yang terbaik dia juga mendukung kegelapan berkuasa." Bellatrix berkata bangga. "Lestrange dan Black itu cocok." Druella tampak setuju. "Aku menjalin hubungan dengan Lucius Malfoy." Ujar Narcissa. "Pewaris keluarga Malfoy...itu sangat baik Cissy." Walburga tersenyum bangga, setuju dengan pilihan keponakannya itu. "Andromeda? Bagaimana denganmu? Rabastan Lestrange atau Evan Rosier juga cocok kan untukmu?" Druella menyarankan. "Ah Mother...aku akan pikirkan dulu." Andromeda berkata pelan. "Tentu saja kau harus memikirkannya, tapi jangan lama lama." Druella mengingatkan.

"Nalastacia, kudengar Travis Nott, Antonin Dolohov,dan Peter Perkinson sudah mengirimkan lamaran untukmu bukan?" Walburga bertanya, sedikit tidak suka. "Benar tapi aku belum memutuskan." Jawab Nala. "Nala aku tau, pertunangan mu dengan Sirius sudah dibatalkan karena ia dicoret dari keluarga Black. Tapi menurutku kau sangat cocok dengan Regulus, walaupun ia lebih muda setahun darimu. Kau mau kan?." Walburga bertanya dengan sedikit memohon.

Walburga benar benar menginginkan Nala sebagai menantunya. Nala sangat cantik, rambutnya bewarna hitam gelap panjang dan bergelombang. Kulitnya putih pucat, dan mata nya bulat bewarna cokelat muda. Bukan hanya cantik, Nala juga elegan, dan pintar. Dan yang terpenting Nala memiliki darah semurni keluarga Black. Pokoknya Nala itu sangat sempurna.

Dan Walburga tau, Regulus benar benar menyukai Nala.

Nala terdiam, sedikit terkejut dengan permintaan istri Orion Black itu. "Akan aku pertimbang kan Mrs.Black." ucap Nala kemudian. Ia menyukai Regulus tapi ia harus membicarakannya dengan keluarganya.

*************************

"Kau dipanggil mom ke ruang keluarga.

Suara milik Sophie mengusik Nala yang sedang mengerjakan tugas. "Kenapa?" Tanya Nala menoleh kepada adiknya itu. Sophie hanya mengangkat bahu tidak peduli, lalu kembali ke kamarnya.

Sejak Nala masuk Hogwarts, hubungan Nala dan Sophie memang kurang dekat. Apalagi ketika setahun setelahnya Sophie masuk ke Hogwarts dan disortir ke Gryffindor, menjadikannya Melson pertama yang masuk ke Gryffindor.

"Kau memanggilku Mom?" Tanya Nala ketika sudah tiba di ruang keluarga. Sarah Melson mendongak menatap putrinya. "Ya, duduk Nalastacia." Sarah menepuk sofa di sebelahnya.

Nala menurut, duduk disamping Sarah, seraya mencoba menerka nerka apa yang hendak dibicarakan ibunya. Nala duduk, dan mengamati ibunya dari samping.

Ibunya memiliki rambut pirang keemasan lurus hingga pinggang, dan warna mata biru safir. Sophie mewarisi fisik ibunya. Berbeda dengan Nala yang berambut hitam berombak juga mata cokelat, seperti ciri ciri keluarga Melson.

"Mom, menerima surat dari keluarga Black." Sarah memulai. "Karena tunanganmu dan Sirius batal, mereka ingin menggantinya dengan Regulus. Bagaimana menurutmu?" Sarah bertanya. "Menurut Mom dan Dad bagaimana?" Tanya Nala balik.

"Kenapa menurut Mom? Ini adalah rencana tunanganmu, keputusanmu." Sarah menggeleng. Nala menunduk, rambut hitamnya yang berombak, menutupi sebagian wajahnya.

"Apa kau menyukai Regulus?" Tanya Sarah memancing. Nala adalah tipe yang tertutup dan tidak biasa melampiaskan emosinya, ia lebih suka menyimpan emosinya. "Suka hanya saja...Rasanya aneh ketika kamu menyukai adik dari tunangan mu bukan?"Ujar Nala pelan. "Apa yang orang lain akan katakan?"

"Nalastacia, terkadang kita tidak perlu mendengar kata kata orang lain." Sarah menjelaskan sambil mengelus kepala putrinya. "Terkadang, Tidak perlu mendengar kata kata orang lain jika itu hanya membuat kita kehilangan kebahagiaan."

Sarah sangat begitu mengenal putri sulungnya, Nalastacia selalu mendengarkan pekartaan orang lain. Nalastacia adalah orang yang sangat menjaga image baiknya. Terkadang Nala rela melakukan hal yang salah untuk menjadikan image nya tetap baik.

Sarah tidak bisa menyalahkannya, karena dari dulu Nalastacia memang sudah dididik seperti itu. Sejak kecil, Nalastacia di didik untuk menjadi putri darah murni yang sempurna.

"Aku akan memikirkannya Mom." Nala berkata pelan. "Baiklah, ingat mom dan dad selalu mendukung keputusanmu."




NalastaciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang