Death Eater and the orde of phoenix

569 87 12
                                    

Dunia Sihir sedang heboh.

Kemarin terjadi penyerangan hebat di Berbagai tempat penting. Penyerangan yang dilakukan oleh Death Eater itu membuat lebih dari 30 auror meninggal dunia, serta 50 orang dilarikan ke st.mungo.

Asrama Slytherin heboh sejak pagi karena itu. Bukan karena berduka tentu saja, tapi bersorak merayakan kemenangan Death Eater.

"30 orang auror meninggal dunia, 50 orang dilarikan ke st mungo! Benar benar menakjubkan!" Sorak Rabastan Lestrange.

"Ayahku bilang, mereka akan mulai mengambil alih kementerian, nyaris semua keluarga Pureblood bergabung dengan Death Eater." Ucap Priscilla Yaxley bangga. Yang lain pun bersorak senang mendengarnya.

Nala bangkit dari kursinya, lalu pergi keluar dari Asrama, sejujurnya ia tidak peduli terhadap Death Eater. Selama Death Eater tidak menganggu Keluarganya atau orang oranng yang dia sayang, Nala akan tidak peduli.

"Ms Melson!." Panggilan itu membuat Nala menoleh ke belakang. Professor Mcgonnagal mendekatinya lalu menyerahkan sebuah kertas, dan pergi begitu saja. "Professor? Ini kertas apa?." Tanya Nala bingung. Tapi Professor Mcgonagalletap diam dan pergi.\

Nala memandang kertas itu heran lalu membukanya.

Ms Melson,

Datanglah ke ruanganku pukul 7 malam

Password: Dark Lord

Tertanda, Albus Dumbledore.

Apa maksudnya ini?

Dan password yang diberikan...Dark Lord?

Apa ini ada hubungannya dengan pangeran kegelapan?

********

"Dark Lord."

Gargoyle itu langsung menepi membuat Nala segera masuk ke dalam ruangan kepala sekolah, Albus Dumbledore.

Ruang Kepala Sekolah berubah dari yang Nala ingat. Tidak ada meja kepala sekolah, rak rak buku. Sekarang ruangan itu diisi sebuah meja -seperti meja pertemuan, dikelilingi kursi kursi yang diduduki murid murid yang kebanyakan berasal dari Gryffindor, dan Hufflepuff.

"Duduklah Miss Melson."

Albus Dumbledore berseru tenang dari ujung meja. Nala mengangguk, lalu duduk di samping Amelia Bones, Hufflepuff tahun ke lima.

Nala memindai murid murid itu, Dumbledore duduk di ujung meja. Lalu di samping Dumbledore ada Fabian Prewett, Gryffindor tahun ketujuh.

Disamping Fabian, duduk sepupunya. James Potter, Lalu Sirius, Lupin dan Pettigrew.

Lalu ada Edgar Abbot, Helena Abbot, Amelia Bones, lalu Nala sendiri..dan disamping Nala lagi duduk Edward Macmillan.

Di samping Edward ada Frank Longbottom, Alice, lalu Lily. Marlenne Mckinnon.

Di Ravenclaw hanya ada tiga orang, Margareth Shanley, Thomas Bott, dan Riley Corner.

Nala tersenyum tipis, aneh rasanya ia menjadi satu satunya Slytherin disini.

Tapi tepat setelah Nala berpikir begitu, masuk seorang gadis berjubah Slytherin yang berambut pirang.

"Maaf aku terlambat Professor."

Dominique Hamilton berucap sopan, sebelum duduk di samping Margateth Shanley.

"Tidak apa apa, Ms. Hamilton." Dumbledore berkata ramah.

Lalu Dumbledore bangkit, dan memindai masing masing murid.

"Baiklah, kita mulai."

*****

Ada yang bisa tebak, di part selanjutnya apa yang akan terjadi?

NalastaciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang