Seorang gadis cantik berambut hitam panjang bergelombang masuk ke salah satu kompartemen yang ada di Hogwarts Express. "Ah, Sirius! Disitu kau rupanya." Ucap Gadis itu kepada seorang anak laki laki tampan berambut hitam keriting.
"Ada apa Nala?" Tanya Sirius. "Mum membuatkan sandwich untukmu."Jawab gadis yang dipanggil Nala sambil mengulurkan bungkusan kepada Sirius. Wajah Sirius kontan cerah mendengarnya. "Sandwich aunty Sarah memang yang paling enak." Ucap Sirius sambil menerima bungkusan yang Nala berikan. Nala memutar bola matanya. "Mum memang sayang kepadamu." Kata Nala ketus tapi terkesan dibuat buat. Sirus tertawa mendengar ucapan ketus Nala.
"Tapi Mother juga lebih sayang kepadamu daripada kepadaku, jadi adil kan?" Sirius tertawa. "Benar, Aunty Walburga memang sayang kepadaku. " Nala ikut tertawa.
"Ah James! Aku tak melihatmu." Nala baru sadar bahwa sepupunya ada disini. James memang sepupunya. Ibu james: Euphemia Potter née Moon adalah kakak dari ibunya: Sarah Melson née Moon "Itu karena kau tak pernah memerhatikan sekitarmu dengan benar." James memutar bola matanya.
"Huh!,aku boleh duduk disini sebentar kan?." Tanya Nala sambil duduk disamping Sirius. "Terserah, oh ya Nala aku dan Sirius baru saja mengobrol tentang asrama, kau mau masuk kemana?" James mengalihkan pembicaraan.
"Aku tidak tau...tapi mungkin Slytherin, seluruh keluargaku disana." Nala menggumam. "Seluruh keluargaku memang ada disana, tapi aku berniat mematahkannya." Sirius berkata kepada Nala. "Aunty Walburga tak akan senang kalau kau ditempatkan di asrama lain selain Slytherin Sirius." Nala mengingatkan. "Ah, peduli amat dengan mother, lagipula dia tak pernah peduli denganku." Sirius berkata acuh tak acuh.
"Jadi bagaimana Nala?, kau mau ditempatkan dimana?" Desak James. "Mungkin Slytherin, aku rasa jika aku tak disana Grandma Irina bakal kecewa. " Jawab Nala ragu. "Ah sudahlah! Tapi aku pasti masuk ke Gryffindor tempat mereka yang berani." Ucap James bangga. Nala dan Sirius mengangguk, tapi anak laki laki berambut hitam berminyak mendengus mendengarnya. "Ada masalah dengan itu?" Tanya James menyipitkan matanya, menatap anak laki laki itu.
"Tidak," Kata anak laki laki yang berambut berminyak itu,kendatipun seringai kecilnya yang mencemooh mengatakan sebaliknya. "Kalau kau lebih suka berotot daripada berotak-"
"Kemana kau akan berharap masuk, kalau kau tidak kedua duanya kalau begitu?" Timbrung Sirius.
James dan Nala tertawa, tapi dua anak lainnya tidak. Malah, anak perempuan berambut merah gelap ( tadi tidak Nala perhatikan), tampak marah. "Ayo Severus, kita cari kompartemen lain." Ucapnya dengan nada setengah angkuh, setengah lagi kesal.
"Oooooo...."
James dan Sirius berusaha menirukan suara yang angkuh. Bahkan James berusaha menjegal anak laki laki yang berambut berminyak. Tapi Nala terdiam, merasa sedikit bersalah karena sudah ikut menetertwakan anak laki laki berambut berminyak itu.
"Samapai jumpa Snivellus!" Teriak James dan Sirius secara bersamaan, ketika anak perempuan berambut merah gelap dan anak berambut minyak tersebut meninggalkan kompartemen mereka.
"Aku benar benar berharap kita cepat masuk sekolah, dan bisa cepat cepat mengerjainya." Ucap James sambil menyeringai. Sirius ikut menyeringai, tapi Nala melirik sepupunya horor, "Jangan macam macam James, kita bahkan belum sampai, tapi kau sudah berencana mengerjai orang?" Tanya Nala setengah bergidik.
Nala ingat, ketika dirinya dan James masih berumur 8 tahun. Waktu itu James mengubah Sapu kesayangannya, menjadi cairan menjijikkan, dengan tongkat ibunya yang ia curi dari jubah ibunya. Nala melotot marah, lalu balas mengubah sapunya James menjadi sendal kotor, dengan tongkat ibunya, yang waktu itu lupa dibawa oleh ibunya. James membelalak marah, tapi sebelum ia bisa melakukan apapun untuk membalas perbuatan Nala. Ibunya James, Bibi Euphemia dan ibunya Nala datang. Dan akibat mereka memakai tongkat sihir tanpa izin
mereka, Nala dan James dihukum. Padahal James yang memulai duluan, tapi Nala juga ikut dihukum. Benar benar menyebalkan.Dan masih banyak lagi kenakalannya James, yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan Nala, tapi James menjadikannya alasan.
James mengangkat tangannya sebelum berjuar santai. "Biar saja, Lagipula aku tidak akan menarikmu dalam masalah, jika kau tidak menghalang halangiku." Ucapan itu diucapkan dengan santai tapi Nala tau terdapat ancaman didalamnya.
Nala mengangkat bahunya, menyerah pada usaha nya menghentikan sepupunya itu. Bukannya Nala takut dengan ancaman James, tidak Nala sama sekali tidak takut. Tapi ia pasti akan membuat orang tuanya kecewa, jika ia mendapat detensi.
"Kalau begitu, aku pergi dulu, sebentar lagi sampai dan aku belum memakai jubah Hogwarts ku." Ucap Nala kemudian. James dan Sirius mengangguk, membiarkan Nala keluar dari kompartemen mereka.
"Darimana saja kau?" tanya Narcissa ketika Nala masuk ke kompartemen yang tadi ia tempati sebelum mengantarkan sandwich untuk Sirius. Nala menoleh sedikit, memandang anak perempuan berambut pirang itu, sebelum kembali berusaha memakai Jubah Hogwartsnya. " mengantarkan titipan mom kepada Sirius." Ucap Nala singkat.
Narcissa mengangguk sebelum kembali asyik berbicara kepada anak perempuan berambut cokelat, yang Nala ketahui bernama Pricilla Yaxley. Dikompartemen ini bukan hanya ada Nala, Narcissa dan Pricilla, tapi juga ada dua anak perempuan lainnya. Yang berambut hitam pendek, dan tinggi bernama Alexa Rosier. Alexa adalah anak yang menyenangkan, tapi ia tak pernah memikirkan perasaan orang lain, maksudnya ia tak peduli jika orang akan tersinggung dengan perkataannya. ia cuek saja, berbeda dengan Nala, yang selalu berhati hati dengan perkataannya.
Selanjutnya ada anak perempuan berambut pirang panjang dan bermata biru pucat, Dyana Greengrass. Dyana adalah gadis yang baik, dan selalu ramah ke siapapun. Mungkin diantara kompartemen ini yang hanya tidak Nala sukai hanyalah Priscilla. Alasannya karena Priscilla sangat angkuh dan sombong.
"Kita sudah sampai." perkataan Dyana itu membuyarkan lamunan Nala tentang sikap teman sekompartemennya. Nala mengangguk , lalu mengikuti keempat temannya yang sudah berjalan keluar kompartemen.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nalastacia
FanficJika kalian menganggap cerita ini akan seperti putri putri Disney, yang romantis dan bahagia, kalian salah. Ini adalah cerita tentang Kehidupan Nalastacia Selene Melson, yang sayangnya tidak selalu bahagia, tapi juga terdapat keegoisan dan pengkhian...