Regulus: "Anti Hero"

619 45 9
                                    

I wake up screaming from dreaming
One day I'll watch as you're leaving
'Cause you got tired of my scheming
For the last time

Regulus tersentak, matanya terbuka dan langsung merasakan perih karena cahaya masuk kedalam matanya secara tiba-tiba tapi Regulus tidak peduli. Ia berdiri dari posisinya yang tadi berbaring, membuat kepalanya pusing, tapi sekali lagi, Regulus tidak peduli.

Ia beranjak dari tempat tidur, berjalan cepat ke meja tempat ia menulis surat atau membaca dokumen. Laki-laki berambut hitam itu bisa melihat dokumen-dokumen yang tertata rapi, dan beberapa surat yang siap dikirim. Barulah Regulus merasa lega.

Regulus kemudian perlahan duduk di kursi, mengacak rambutnya sedikit sambil menghela napas lega. Ia memandang ke mejanya, dan kembali merasakan syukur.

Tidak ada surat berlogo keluarga Melson diatas mejanya. Tidak seperti di mimpinya.

Regulus bermimpi tentang pertengkarannya dengan Nala yang sebelumnya, tapi didalam mimpinya itu berkali-kali lebih buruk karena ia yang ada di dalam mimpi menerima surat berlogo keluarga Melson di mejanya.

Surat yang menjelaskan bahwa Nalastacia Melson-Black, Astacia nya melepaskan diri dari ikatan pernikahan.

Regulus mengacak rambutnya kuat-kuat. Meskipun itu tidak benar-benar terjadi, tapi mimpi itu memicu rasa takut di dalam diri Regulus.

Apakah suatu hari nanti, surat seperti itu akan benar-benar datang kepadanya? Ketika Astacia sudah sangat lelah dan muak dengan kelakuannya. 

Regulus tidak tahan dengan bayangan itu, ia meraih ornamen kaca diatas meja dan membantingnya.

It's me
Hi
I'm the problem, it's me
At teatime
Everybody agrees

Tubuh Regulus menegang begitu ia mendengar langkah kaki di koridornya. Orangtuanya sedang ada perjalanan bisnis dan langkah kaki peri rumah tidak pernah terdengar seperti itu, dengan sigap Regulus meloncat dari kursinya meraih tongkat sihirnya dan berlari keluar kamarnya.

Saat ia keluar kamar, ia melihat seseorang berjubah hitam berjalan membelakanginya. Regulus tidak membuang waktunya, ia mengayunkan tongkatnya dan orang itu langsung terjatuh kaku.

Regulus mendekati sosok itu dengan hati hati, dan membuka jubahnya. Regulus terkejut melihat siapa sosok berjubah hitam itu, ia berdiri dan mengayunkan tongkatnya kembali dan mantra itu terlepas.

"Penyambutan yang ramah Reggie." Suara itu berkata sarkas dan jelas sebal. Sirius bangkit dari lantai, menepuk jubahnya dan menatap Regulus sinis.

"Apa yang kau lakukan disini?" Regulus bertanya heran, sejak ia berusia 14 tahun dan Sirius berusia 15 tahun, Sirius jelas tidak pernah sudi menginjakkan kakinya kembali di Grimmauld Place, yah kecuali waktu pertunangan dan pernikahannya dengan Nalastacia.

"Aku harus mengambil barang-barangku sedikit Reggie. Kalau tidak harus, aku juga tidak mau menginjakkan kakiku kembali disini." Sirius mendumel, dan memasuki kamarnya.

Regulus mengikuti Sirius memasuki kamarnya, kamar Sirius tidak pernah berubah, warna merah emas kebanggan Gryffindor yang menyilaukan mata, poster gadis gadis muggle yang tidak senonoh, tampilan pemberontakan terang-terangan pada orangtuanya.

"Kupikir ketika aku keluar dari rumah, Ibu langsung menghancurkan kamar ini." Sirius bergumam kemudian beralih menatap Regulus. "Kau kenapa mengikutiku?"

Regulus hendak menanyakan sesuatu, bagaimana kamar Sirius? Apakah Sirius sudah bahagia dengan pernikahannya? dan yang paling menyiksa Regulus berminnggu minggu, bagaimana kabar Nalastacia? Tapi alih alih mengeluarkan pertanyaan itu, ia terdiam.

NalastaciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang