More Trouble

514 75 21
                                    

Nala menatap lambang Melson yang terukir di salah satu sisi dinding kamarnya.

Setelah kematian orangtuanya, rasanya hidupnya menjadi lebih berat. Mengurus perusahaan orangtuanya (Memang sekarang dipegang Sabrinna, tapi Nala sudah harus mulai ikut serta dalam pengambilan keputusan, karena setelah lulus, Perusahaan keluarga Melson menjadi milik Nala seutuhnya), Mengurus Sophie, juga mengerjakan tugas tugas sekolahnya.

Semua tanggung jawab itu membuat kepala Nala rasanya akan meledak, tidurnya kini hanya paling lama 6 jam, bahkan pernah ia tidak tidur semalaman karena mengurus berkas berkas. Untungnya Regulus dan keluarganya yang lain selalu ada dan mendukungnya.

Regulus.

Entah kenapa nama Regulus sedikit mengusiknya malam ini, mungkin karena kenyataan Nala terus mengikuti rapat rapat Orde Of Phoenix tanpa Regulus ketahui. Bukannya Nala tidak ingin memberitaunya, tapi Nala tau, Regulus terikat dengan Keluarga Black yang menentang keras perlawanan Orde of Phoenix.

Nala mendesah keras. Jika ia memberitau Regulus, keluarga Black yang lain akan tau dan itu akan membuat hubungan Nala dan Regulus dan keluarga Black menjadi buruk. Dan Nala tidak ingin hal itu terjadi. Tapi Nala juga tidak bisa mengabaikan faktanya bahwa pembunuh orangtuanya adalah seorang Death Eater.

Nala selalu merasa begitu sesak, ketika melihat tanda kegelapan Bellatrix, Rodolphus, Lucius saat Makan malam bulanan keluarga Black. Merasa begitu kehilangan kendali, saat menyadari mungkin salah satu dari ketiga orang yang cukup dekat dengannya adalah pembunuh orangtuanya.

Nala memejamkan matanya, membiarkan air matanya mengalir, membasahi pipinya.

**************

Regulus merangkul Nala yang tampak pucat, membaringkan Nala dengan lembut di kasur dan menyelimutinya ketika mereka sudah sampai di kamar.

Regulus mengelus rambut Nala yang berantakan lembut. "Mau kupanggilkan Healer?" Tanya Regulus khawatir.

Pagi ini tanpa alasan, Nala memuntahkan isi perutnya berkali kali, membuat tubuhnya terasa begitu lemas, juga pusing.

Nala menggeleng. "Tidak usah." Bisiknya dengan suara serak.

Regulus mengangguk, walaupun begitu wajahnya tampak begitu khawatir.

"Reg."

"Ya?"

"Tolong peluk aku, aku kedinginan."

Regulus terkekeh. "Kau beneran kedinginan, atau sebenarnya tidak tapi mau aku peluk?"

"Yasudah kalau tidak mau." Nala berujar ketus, berbalik sehingga memunggungi Regulus.

Regulus terkekeh kembali, namun dengan cepat menyibak selimut yang sedang Nala kenakan lalu ikut berbaring sebelum memeluk Nala dari belakang.

"Manja sekali istriku hari ini." Regulus berbisik menggoda.

Nala mencibir kesal tapi berbalik, agar mereka saling berpelukan. Memejamkan matanya seraya menikmati elusan Regulus di rambut panjangnya.

************
Regulus memandang Nala yang tertidur lelap.

Istrinya tampak begitu lelah. Tetap cantik dan memesona tapi sekarang seperti ada beban di wajahnya.

Tangan Regulus yang mengelus rambut Nala kini bergerak menurunkan lengan baju di lengan kirinya, memandang simbol pelahap maut, tanda kegelapan.

Regulus tersenyum kecut, memandang tanda kegelapan dan istrinya bergantian. Nala akan sangat membencinya jika melihat tanda ini.

Mungkin orang orang jika tau akan menganggapnya mengkhianati Nala. Regulus telah bergabung dengan organisasi yang membunuh mertuanya, kedua orangtua Nala, bukannya itu sama saja dengan mengkhianati.

Padahal tidak.

Regulus tidak pernah sengaja menyakiti Nala, sama sekali tidak pernah, bahkan jika tau kalau menjadi pelahap maut akan menyakiti Nala, ia akan tidak pernah menjadi pelahap maut.

Regulus telah bergabung sekitar dua minggu sebelum kedua orangtua meninggal. Ia tidak tau kalau mertuanya akan terbunuh dalam penyerangan mereka terhadap kementerian.

Regulus memejamkan matanya, ingatannya kembali ke malam dimana ia tau orangtua Nala terbunuh.

Malam sebelum pemakaman Kedua orangtua Nala...

Regulus masuk ke Malfoy Manor dengan kasar, bergerak menghampiri sejumlah pelahap maut yang berkumpul di ruang tengah.

"Bagaimana di keadaan di Melson Manor Reg?" Tanya Narcissa yang ada di antara sejumlah pelahap maut yang Regulus hampiri. Sebagai tunangan Lucius, Narcissa ada disini walaupun ia bukan anggota pelahap maut.

Regulus melirik Narcissa sebentar, namun tidak menjawab dan menghampiri Rodolphus.

"Sejak kapan ada rencana membunuh orangtua Nala?" Kata Regulus dengan penuh emosi ketika sudah sampai di depan Rodolphus.

Regulus tidak bisa membayangkan kesedihan Nala. Dan Regulus tidak pernah mau membuat Nala sedih apalagi menderita.

Rodolphus menggeleng. "Pasangan Melson tidak pernah ada dalam rencana. Mereka tidak berbahaya, mereka netral, apalagi dengan Nalastacia yang kini sudah menikah denganmu, mereka tidak akan macam macam."

"Lalu kenapa bisa mereka meninggal?"

"Kami juga tidak tau, semuanya bahkan terkejut saat daily prophet mengumumkan kematian Pasangan Melson. Yang jelas, Dark Lord tidak pernah ada rencana membunuh pasangan Melson."

*********

Nala mengerjapkan ngerjapkan matanya, berusaha menyesuaikan matanya yang baru bangun dan lampu yang bersinar terang.

Dengan perlahan Nala duduk, menatap ke seluruh ruangan, bertanya tanya dimana Regulus sekarang.

Ah, mungkin ada urusan. Apalagi Regulus sudah mulai mengambil alih bisinis keluarga Black.

Nala lalu beranjak turun dari ranjang, namun tanpa sengaja sebuah benda terjatuh akibat tersenggol siku Nala.

Nala berdecak kecil sebelum berjongkok mengambil benda itu yang ternyata adalah sebuah surat.

Regulus,

Cepat datang ke Lestrange Manor, Pangeran kegelapan akan memanggil semua Pelahap Maut untuk rapat, jam 2 siang ini.

Tertanda, Rodolphus Lestrange.

Nala menjatuhkan surat itu ketika membacanya.

Tubuhnya mulai bergetar, matanya mulai kabur karena air mata yang mulai menggenang.

Tolong siapapun beri tau Nala, ini tidak benar.

Tolong siapapun beri tau Nala, bahwa Regulus bukan pelahap maut.

"Astacia?"

Nala berdiri dan berbalik, memandang Regulus -yang entah sejak kapan telah berada di belakangnya- dengan mata memerah.

"Astacia, Ada apa?" Tanya Regulus khawatir, hendak merangkul Nala, tapi Nala menepis tangannya.

Dengan cepat, Nala menggulung lengan baju tangan kiri suaminya.

Dan simbol yang paling Nala benci ada disana.

Terlihat di lengan kiri Regulus, sebuah tanda kegelapan dibakarkan.

***********

Selamat datang di Chapter Chapter yang akan menceritakan titik terendah di kehidupan Nalastacia Selene Black!

Siapkan mental kalian, karena part depan akan sangat sangat menguras emosi.

Ada yang mau disampaikan ke Regulus ga?

Ada yang mau disampaikan ke Nala ga?

Jangan lupa Vomment yaa.

Tertanda, Natasha

NalastaciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang