Quidditch Chaos

297 45 1
                                    

Nalastacia: Quidditch Chaos (Chapter 37)

"Cassie, cepatlah turun!" Nash berteriak memanggil Cassie. Nadanya kesal karena sepupunya itu tak kunjung turun, padahal mereka harus pergi.

Hari ini adalah Final Quidditch World Cup, Nala, Nash, Elora dan Cassie akan pergi menontonnya.

Hanya saja, seperti biasa Cassie mengacau, ia lama sekali turun, sibuk menata dirinya, seolah olah akan ada yang memperhatikan perhatiannya saja.

"Cerewet sekali kau Nash, Bibi Nala dan El saja tidak ada berkomentar." Cassie akhirnya turun dari tangga, dan mencibir ke arah Nash.

"Ayo, portkey kita telah aktif." Ujar Nala, menghiraukan perdebatan Cassie dan Nash.

Nash mendelik ke arah Cassie, sebelum bergerak mendekat, mengerumuni sebuah kotak.

Nala, Nash, Cassie dan Elora memegangya bersamaan. Dan mereka semua melesat ke depan. Kemudian mereka sampai.

Walaupun dengan pendaratan yang tidak mulus.

Nala dan Elora berhasil mendarat dengan berdiri. Nash juga berhasil sebelum Cassie menubruk tubuhnya, membuat mereka terjatuh di atas tanah.

"Kalian baik baik saja?" Tanya Nala memandang anak dan keponakannya yang sedang tergeletak di tanah. Tepatnya Nash tergeletak di atas tanah, dan Cassie duduk di atasnya.

"Aku baik baik saja bibi! Punggung Nash cukup empuk." Cassie berseru riang, dengan muka menyebalkan. Cassie juga tidak segera bangkit, sengaja berlama lama diatas Nash.

"Merlin, Cassiopeia Black!" Nash memaki, berusaha mendorong Cassie tapi Cassie tidak beranjak sama sekali.

"Mother, tolong suruh keponakanmu yang menyebalkan ini menyingkir dari atasku." Nash mengeluh. Nala menggeleng geleng.

"Kalian benar benar tidak akur, turun Cassie."

Cassie menyeringai, lalu melompat berdiri. Nash akhirnya berdiri, menepuk nepuk bajunya, membersihkan tanah

"Kau baik baik saja?" Tanya Elora mendekati Nash. Nash menoleh ke arah gadis itu, senyumannya muncul secara otomatis. "Aku baik baik saja." Ujarnya dan merangkul bahu Elora.

Nala dan Cassie sudah berjalan di depan, Nash dan Elora segera mengikuti. Memasuki hutan, mengikuti jalan yang diterangi lentera. Mereka berempat bisa mendengar ribuan orang di sekitar mereka. Teriakan dan tawa, keantusiasan memenuhi udara.

Akhirnya mereka sampai didepan stadion yang luar biasa besar dan megah.

Nala, Cassie, Nash juga Elora menaiki tangga hingga paling atas. Nala memiliki 4 tiket di boks utama, melalui koneksi dan uangnya.

Boks itu sudah terisi dengan Menteri Sihir Inggris, Cornelius Fudge juga Menteri Sihir Bulgaria, lalu Keluarga Malfoy, dan beberapa Keluarga Weasley ditambah Harry dan Hermione.

"Mrs. Black!" Fudge berseru ramah, ia berdiri menyalami Nala.

"Fudge." Nala tersenyum, tangannya menjabat tangan Fudge.

"Ini putra tunggalku Nash, keponakanku Cassie, lalu muridku Elora." Nala memperkenalkan mereka. Nash, Cassie dan Elora membungkuk sopan kepada si Menteri Sihir.

"Wah wah senang bertemu kalian, semoga menikmati ini ya." Fudge kembali berujar ramah.

"Ini ada Mr. Oblansk, Menteri Sihir Bulgaria, lalu ada keluarga Malfoy-"

"Kami dan Nalastacia saling mengenal Fudge." Lucius berkata dengan nada manis seperti biasa.

"Aku, Istriku dan Nalastacia sama sama bersekolah di Hogwarts, Slytherin. Dan Istriku merupakan sepupu dari suami Nalastacia. Draco juga merupakan teman Nash di Hogwarts."

NalastaciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang