Dajia Hao!!!!!!!!!
Ini lanjutan dari nightmare pt 1 ya.
Thanks buat votenya.
I love me too.(y/n) membuka matanya ketika sinar matahari masuk menyeruak.
Ia bangkit dari tempat tidurnya untuk memperhatikan sekitarnya.
Ini bukan rumahnya.
Ini bukan kamarnya.
Lantas, dimanakah sekarang Ia sedang berada??(y/n) berjalan keluar ruangan yang Ia gunakan untuk tidur tersebut.
Ia menuruni satu persatu anak tangga seraya memperhatikan setiap sudut ruangan dirumah itu.Seketika pandangan (y/n) tertuju pada pintu utama dirumah itu.
Ia pun berpikir untuk meninggalkan tempat ini.
Namun ketika jemarinya hendak menyentuh gagang pintu tersebut.."Selamat pagi.." ucap seorang pria dewasa.
Tampaknya Pria tersebut sang empunya bangunan mewah ini?
Pria tersebut menggunakan setelan serba hitam dan juga Ia terlihat sedang menikmati secangkir teh ditangannya.(y/n) seketika membalikkan badannya dan melihat kearah pria tersebut.
Pria tersebut memasang raut wajah begitu datar dan tatapannya begitu dingin."Appa, Kau membuatnya takut" ujar Yoonbin yang barusan saja muncul dari arah dapur.
Majja!!
(y/n) baru mengingat semuanya sekarang!Yoonbinlah dalang dari semua insiden yang menimpa kegaduhan di universitasnya.
"Jadi.. Kau yang telah bekerja sama dengan para detektif itu dan berusaha untuk menjebak putraku?" tanya Pria dewasa tersebut, tak lain tak bukan Ia adalah ayahanda dari Yoonbin. Joon Gi.
(y/n) melihat kearah Yoonbin dan Ahjussi secara bergantian.
"Apa yang dilakukan putramu itu tidak benar. Dia tidak seharusnya melakukan hal seperti itu kepada teman temanku" ucapnya.Baik Yoonbin maupun Appanya, mereka berdua menatap dingin (y/n).
"Jika kau tidak bisa menanganinya, biarkan Ayahmu ini yang akan melakukannya untukmu" ucap Appa.
"Ani. Gwaenchana" balas Yoonbin.
Kemudian Yoonbin berjalan kearah (y/n). Lalu Ia menarik pergelangan tangan kiri (y/n) secara paksa.
"Lepaskan aku. Akan kupastikan kau menerima hukumanmu! Yakk!! Kau tidak mendengarkanku??!!" (y/n) terus saja merengek, namun Yoonbin tetaplah Yoonbin...
Yoonbin kembali membawa (y/n) menuju ruangannya yang sebelumnya.
Yoonbin mendudukan (y/n) dikursi lalu mengikat kaki dan juga tangan (y/n) menggunakan tali.
Ia juga bahkan menutup mulut (y/n) dengan isolasi.
"Apa perlu aku menutup kedua matamu juga?" ucapnya dengan nada dingin.Kedua mata (y/n) kini terlihat merah dan berkaca kaca.
Ia sangat ketakutan sekarang."Gwaenchana. Aku tidak akan membunuhmu hari ini." setelah mengatakan itu, Yoonbin menunjukkan smirknya dan berjalan meninggalkan ruangan itu.
Yoonbin benar benar meninggalkan (y/n) dalam keadaan kaki dan tangan yang terikat. Dan juga mulut yang tidak semestinya.
Diibaratkan siang dan malam. Yoonbin memang lihai menyembunyikan wajah psikopatnya dari teman temannya di Universitas.
Dia sangat berbahaya...
Hingga waktu malam hari tiba.
Yoonbin kembali menuju kamar (y/n).
Ia melihat (y/n) dalam keadaan lemas dan tak berdaya. Ia sengaja melakukan itu agar (y/n) merasa terintimidasi olehnya.
"Aku membawakanmu makan malam" ucapnya.