Malam hari ini begitu dingin.
Molla, tidak biasanya seperti ini. Padahal diluar sedang tidak turun hujan ataupun salju.
Ahh.. Biasanya disaat saat seperti ini aku akan menuju kamar kembaranku. Yup, aku memiliki kembaran.
Marga kami adalah Kang. Maka dari itu namaku adalah Kang (y/n).Hh.. Aku sedang kesal dengan kembaranku.
Aniya, sebenarnya ini bukanlah kesalahannya. Melainkan... Kim Junkyu.Seharusnya dari awal aku menyadari semuanya. Menyadari semua perlakuan dan perilaku Junkyu.
Dari awal ia mendekatiku, karena ia ingin mengenal lebih jauh saudari kembarku.Ne.. Aku mengakui aku cemburu. Aku menyukai Junkyu, aku sangat sangat menyukainya.
Aku sempat mengira semua perlakuan yang Junkyu berikan padaku merupakan pembalasan perasaanku padanya.
Namun nyatanya tidak.Menyesakkan bukan?
Huft.. Dia itu type Namja yang tidak pekaan. Aigoo.. Tapi setidaknya, tidak bisakah ia melihat bagaimana sikapku selama ini terhadapnya?
Aku selalu ada untuknya.
Aku selalu menemaninya ketika ia merasa frustasi dengan tugas kuliahnya.
Bahkan aku mengabaikan tugas kuliahku demi dirinya. Hh..Hana, saudari kembarku ternyata ia juga memiliki perasaan terhadap Junkyu.
Beruntungnya dia memiliki perasaan yang terbalas, sementara tidak denganku.Selalu ada banyak hal yang aku tidak miliki yang dimiliki oleh kembaranku itu.
Dia pintar dan juga memiliki banyak teman.
Assh.. Eomma, Appa dan Oppa juga selalu mendahulukan setiap permintaannya dibandingkan denganku.Selama ini aku tidak pernah mengelukan tentang perlakuan mereka terhadapku, tapi untuk kali ini.. Aku membutuhkan kalian berada dipihakku.
"Oppa.. Bisakah kau menemaniku ketoko diseberang jalan sana? Aku ingin membelikan perlengkapan untuk praktek besok" ucapku, karena aku baru saja menerima pesan dadakan dari ketua kelas. Aigoo.. Beruntung Oppaku sudah pulang dari kegiatannya.
"Mianhae, Oppamu ini baru saja kembali dari luar. Aku benar benar sangat lelah" balasnya.
Tto??
See??
Hh.. Oppa, aku ingin kau memperlakukanku sama seperti kau memperlakukan Hana.
Jebal."Jika itu Hana, pasti kau akan mengantarnya tanpa adanya alasan. Benarkan?" balasku
"Aniya, Bukan seperti itu. Jamkkanman, Oppa akan mengantarmu 15 menit lagi. Araseo?"
"Aku tidak ingin tokonya tutup. Kalau begitu aku akan pergi sendiri saja"
"Aniya. Ini sudah sangat larut, berbahaya. Jamkka..
"Oppaaaa... Bisakah kau membantuku mengerjakan tugasku ini eoh?? Temanku baru saja mengirimiku pesan dadakan. Dan tugasnya begitu banyak" ucap Hana diatas anak tangga.
Oppa melihat kearahku.
Aku tahu maksud tatapan itu. Aish.. Pasti jawabannya adalah 100 yes.
Aku tahu itu."Gwaenchana, Kau bisa membantunya. Aku akan pergi sendiri" ucapku kemudian pergi tanpa mendengar jawabannya.
Kini kesalku menjadi berkali kali lipat.
Aigoo.. Yak! Hana itukan pintar, mengapa harus lagi meminta bantuan orang lain.
Menyebalkan!..
Setelah membeli semua perlengkapan yang kubutuhkan, aku kembali berjalan pulang.
Jalanan begitu sepi, untuk mengusir rasa sepi aku memutuskan untuk bersenandung.
Aku berjalan tunduk tanpa melihat kedepan.Duk..
Astaga. Aku menabrak seseorang.
"Akh.. Aww" responku sambil memegangi keningku. Padahal aku hanya berbohong.