Thanks votenya
Harunya disini jan di umpat ya. 😂Geumanhae.
Aku ingin mengakhiri ini semua.
Tetapi aku kembali mengingat bagaimana kesan kali pertama kita bertemu.
Kau terus melempar senyum manismu itu padaku. Senyum yang kuyakinkan hanya kau tujukan padaku. Dan.. Nyatanya tidak.
Kau menyimpan satu nama lain selain namaku dihatimu.
Na Eotteohkeh?Aku ingin bertanya, apakah kita dapat bertahan untuk kedepannya?
Aku ragu, jika melihatmu terus memikirkannya.Hhfft..
Haruto. Uri Haru.Dengan jelas Ia mengatakan jika Ia telah menjalin hubungan dengan Yeoja lain tepat dihari jadi kami yang 3 tahun.
Haru mengatakan, Yeoja yang kini juga telah mengisi hatinya adalah Yeoja yang dulu terlebih dulu hadir sebelum diriku.
Hanya saja, Yeoja itu harus pergi keluar negeri dengan dalih untuk menyembuhkan penyakitnya.
Yeoja itu bernama Jisoo.Awalnya aku merasa itu tak apa, karena memang sebelumnya mereka sudah saling mengenal lama, dan mungkin aku nanti akan terbiasa dengan kehadirannya.
Awalnya justru aku juga sungguh merasa bersalah, karena kini posisi diriku yang terlihat seperti penghalang bagi mereka.
Namun.. Disatu sisi, aku juga sangat mencintai Haru. Aku tidak ingin hubungan yang sudah kujalin dengannya berhenti begitu saja. Aku tidak ingin itu terjadi. Kumohon, untuk kali ini, biarkan aku bersikap egois.Sekarang disinilah aku berada.
Didepan gerbang sekolahku.
Aku selalu menunggu Haru menjemputku, karena sekolah kami yang berbeda.
Biasanya Haru akan datang dengan cepat menjemputku, namun semenjak kehadiran Jisoo.. , Haru akan selalu telat menjemputku.
Ia mengatakan, Ia harus terlebih dahulu mengantarkan Jisoo. Ia juga mengatakan, Ia tidak ingin melihat Jisoo jatuh sakit lagi, maka dari itu Ia harus mengantarkannya pulang terlebih dahulu.
Jisoo dan Haru berada disatu sekolah yang sama."Mian, Tadi aku harus menemani Jisoo mencari beberapa referensi buku" ucap seorang Namja yang barusan saja turun dari mobilnya. Haru.
"Hm" balasku.
Kami memasuki mobil dan melaju meninggalkan sekolahku.
Didalam mobil, aku hanya menatap kesamping melihat kendaraan lainnya.
Aku tahu, sebentar lagi Ia akan membahas.."Hari ini Jisoo kembali mendapatkan nilai sempurna di pelajaran matematika. Aku sebagai guru privatnya merasa bangga, hehe" ucapnya.
Lihatlah.
Aku bahkan sudah langsung bisa menebaknya, Haru pasti akan kembali membahas Jisoo."Satu kebiasaan yang selalu saja membuatku merasa gemas padanya, dia selalu saja tertidur jika aku mencoba untuk menjelaskan tentang sejarah Korea" lanjutnya
"Haru-ah" aku mencoba untuk menghentikan celotehannya tentang Jisoonya itu.
"Hmm? Waeyo? Kau ingin kita mampir kesuatu tempat?" tanyanya.
"Hm, aku ingin kita mampir ketaman dekat danau disana" aku menunjuk tujuan yang sudah didepan mata.
"Araseo" balasnya.
..
Sesampainya ditaman, aku langsung duduk dibangku yang tersedia disana. Sementara Haru berdiri sambil bersandar dipagar pembatas dengan danau.
"Tempat ini selalu indah jika disore hari" ucapnya
Aku hanya menatapnya menikmati pemandangan danau itu. Ia memejamkan matanya dan juga membentangkan kedua tangannya menghadap ke danau.
"Yaa. Apakah menurutmu Jisoo akan menyukai tempat ini? Aku belum pernah membawanya kesini. Ia pasti bosan terus berada dirumah dengan aroma obat obatannya itu" ucapnya.