Thankseu yang uda Vote :v
Ini cerita beneran warning yak :vChaaa .. Akhirnya tugasku selesai juga. Menyebalkan memang, disaat hari libur baru saja dimulai mengapa para guru memberikan muridnya dengan segudang tugas??
Yang benar saja, Heol!!Ting Nung.. Ting nung...
"Jamkkanman yaa" Eommaku berlari dari dapur untuk membukakan pintu.
"Kau sudah menyelesaikan semuanya?" tanya Appa
"Ne Appa"
Kemudian aku mendengar suara tawa dari Eommaku dan...
"Sayang, lihat siapa yang datang" Eommaku menggandeng tangan seseorang yang menurutku tampak tidak asing.
"Omo.. Long time no see" balas Appaku.
Jamkkan. Aku mengenalnya. Aku mengingatnya sekarang. Dia adalah..
"Honey, cepat bawa Hyunsuk masuk. Aigoo.. Mengapa lama sekali membenarkan tali sepatunya?" ucap Ahjumma itu.
Majja..
Dia adalah Choi Ahjumma."(Y/n)-ah.. Bagaimana kabarmu Honey? I really miss you" ucap Ahjumma seraya memelukku sejenak.
Dan kemudian kumelihat Ahjussi beserta Hyunsuk juga telah bergabung dengan kami.
Aku membungkukan badanku sejenak untuk memberi hormat pada Ahjussi, lalu aku menatap kearah Hyunsuk.Hyunsuk.
Namja itu..
Namja itu..
Apa yang harus kulakukan kini?
5 tahun yang lalu..
Apa ia masih mengingat ketika ia pergi meninggalkanku untuk pergi keluar Negeri dan menetap disana dalam jangka waktu yang cukup lama?
Ia bahkan tidak pernah membalas satupun pesan yang kukirimkan.
Hh.. Jika ia mengganti nomornya, setidaknya tetaplah memberiku kabar tentang dirinya.Akan kuperjelas semuanya.
Choi Hyunsuk adalah Namja yang memiliki kepribadian yang selalu menebar senyuman dan terkadang ia sangat menyebalkan. Ia juga namja yang keras kepala, yang membuatku berkali kali lipat selalu mengomelinya setiap saat, kapanpun dan dimanapun.Dan kini..
Untuk pertama kalinya setelah 5 tahun lamanya aku kembali bertemu dengannya."Annyeong" ucapnya
"Ne" balasku kikuk
"Aigoo.. Pasti kalian merasa canggung karena sudah lama tidak saling menyapa bukan?" Ahjussi tertawa melihat kecanggungan diantara kami.
"(y/n)-ah. Ajaklah Hyunsuk kekamarmu, nanti Eomma akan membawakan cemilan" - Eomma
"Ne? Ah.. Ne Eomma" balasku.
Kemudian aku memberikan gestur agar Hyunsuk mengikutiku...
Sesampainya didepan kamarku, aku membuka pintu kamarku lebar lebar dan mempersilahkan Hyunsuk untuk masuk terlebih dahulu.
Dan setelahnya aku juga memasuki kamarku tanpa menutup pintu kamarnya.
Aku duduk disofa dan menyalakan televisi agar suasananya tidak canggung lagi.
"Mengapa kau tidak menutup pintu kamarnya?"
"Untuk berjaga jaga" balasku sedatar mungkin.
Aku melirik kearahnya, ia terlihat hanya mengamati seisi kamarku.
"Apa aku kini terlihat seperti orang asing bagimu?"
"Hm"
"Geurae? Ah.. Geundae, aku mengira kita masih sama seperti dulu" ucapnya yang terdengar begitu lirih.