Dajia Hao!!
Dah malem aja nich wkwk.
Btw thanks buat yang uda vote!!
(y/n) merupakan seorang gadis yang begitu tangguh.
Ia sudah hidup mandiri sejak diusianya yang belia hingga kini Ia duduk dibangku sekolah menengah atas.Namun sayangnya Ia sama sekali tidak memiliki seorang teman. Dan justru menjadikannya target bully dikelasnya.
"Ya.. Kerjakan prku." ucap Doyoung, ah.. Namja ini merupakan seorang Leader dalam semua tindakan seisi kelasnya haruslah patuh pada ucapannya.
Tanpa banyak bicara (y/n) mengerjakan pr yang diperintahkan oleh Doyoung.
"Doyoung-ah. Ini menyenangkan haha" ucap Heeseung.
"Geurae?" balas Doyoung lalu memperhatikan (y/n) dari tempat duduknya.
..
Istirahat tiba.
Setelah mendapatkan nampan berisi makan siangnya, (y/n) berjalan untuk mencari meja yang kosong.
Namun tiba tiba saja Ia terjatuh karena tersandung salah satu kaki milik seseorang.
Oleh karena itu semua makanan (y/n) jatuh dilantai dan juga ada yang terkena seragam miliknya.Seakan ingin membalas (y/n) bangkit dari posisinya dan Ia sudah disambut oleh Seulgi.
"Mwo? Kau tidak terima?" ucap Seulgi"Ya.. Kim (y/n). Apa kau marah? Uri Seulgi tidak sengaja melakukannya" ucap Saeron selaku teman Seulgi.
(y/n) menatap Seulgi dengan kedua tangannya yang Ia kepal.
Melihat tindakan (y/n) yang seperti itu, Seulgi justru tersenyum jahat.
"Wae?? Kau ingin memukulku? Kau bahkan bisa bersekolah disini karena Uri Appa. Hhh" ucapnya.(y/n) melangkah maju hingga tepat beberapa senti dari wajah Seulgi.
"Mwo?" ucap Seulgi tanpa bersuara.Akhirnya (y/n) mendorong Seulgi hingga jatuh tersungkur dan hampir saja mengenai ujung meja.
Berkat kejadian itu perhatian seisi kantin tertuju pada (y/n).Selama ini (y/n) menahan rasa kesalnya atas semua bullyan dari teman teman satu kelasnya itu.
Karena tak ingin merasa malu, Seulgi segera bangkit dari posisinya dan hendak menampar (y/n), namun dengan sigap (y/n) dapat menahan tangan Seulgi dan kembali mendorongnya hingga Seulgi jatuh.
"Yak!! Apa kau gila??!!" ucap Saeron lalu membantu Seulgi.
Ketika (y/n) menyadari seisi kelas menatap sinis padanya, Ia pun berniat meninggalkan tempat itu namun Doyoung yang baru saja datang kini berdiri tepat dihadapan (y/n).
"Neo mwoya?" ucap Doyoung seakan tidak percaya dengan keributan yang (y/n) sebabkan.(y/n) mengabaikan ucapan Doyoung dan berjalan melewatinya, namun dengan cepat Doyoung menjambak rambut (y/n) dan menariknya kebelakang hingga (y/n) terjatuh kelantai.
Doyoung berjongkok menyesuaikan dengan posisi (y/n).
"Neo mwoya?" lagi lagi Doyoung menanyakan pertanyaan yang sama.(y/n) memalingkan wajahnya kearah lain agar tidak menatap mata Doyoung.
Doyoung yang sudah kesal kini semakin dibuat kesal oleh (y/n).
Lalu Ia menampar pipi kiri (y/n).
"Neo mwoya?" ucapnya, lalu Doyoung menampar pipi kanan (y/n) lagi"Jawablah pertanyaanku selagi aku masih bersikap baik" ucap Doyoung, lalu kembali menampar pipi kiri (y/n).
"Apa pertanyaanku terlalu sulit untukmu?" kemudian Doyoung menampar pipi kanan (y/n) lebih keras dari sebelumnya.