Thankseu Votenya.
Hepi riding~Jika kau membaca atau menemukan cerita ini, apakah yang kau rasakan?
Merasa bersalah? Ahh.. Atau kau merasa kasihan padaku?Aku tidak tahu kapan kau akan membaca atau menemukan cerita ini, namun feelingku berkata.. Kau pasti akan menemukannya. Kim Doyoung.
Okay,
Sebelumnya aku akan memperkenalkan diriku, namaku Yoo (y/n).
Aku merupakan anak tunggal dari kedua orangtuaku yang sibuk bekerja.
Aku jarang sekali pergi keluar hanya untuk berlibur, dikarenakan aku hanya memiliki teman yang terbatas.Bukan tanpa sebab aku hanya memiliki teman yang terbatas, aku tidak pernah pergi ke sekolahan umum seperti anak anak pada umumnya.
Home schooling adalah pilihan yang tepat bagi kedua orangtuaku.Awalnya mereka mengatakan tidak akan punya waktu untuk mengantar dan menjemputku pulang ketika aku masih kecil, dan hingga sekarang diusiaku yang sudah sekiranya sama dengan anak yang duduk dibangku sekolah menengah atas pun, mereka masih tidak memiliki waktu untukku.
Pekerjaanku dirumah setelah belajar ya.. Hanya menonton televisi dan bermain ponselku. Yup! Hanya itu, tidak lebih dan tidak kurang.
Di televisi aku suka menonton acara olahraga seperti sepakbola. Hehe.. Padahal kedua orangtuaku selalu melarangku menonton acara yang memang ditujukan untuk para Namja itu, namun aku selalu saja menontonnya dan menontonnya lagi.
Di Ponsel..
Uh ya, aku ini hobby menulis. Maka dari itu aku selalu menuliskan semua karya karyaku disalah satu app yang ku download dari appstore.Okay lanjut, mengapa aku bisa mengenal Kim Doyoung.
Pagi itu.. Setelah aku terbangun dari tidur, aku mendapat pesan dari nomor yang tidak kukenal.
Kurang lebih isinya tentang ia menyapaku, mian, aku kurang ingat jelas, karena itu sudah sangat lama.Ketika aku melihat kapan pesan itu kuterima, ternyata itu tepat tengah malam, dan aku baru membukanya ketika pagi harinya.
Aku bertanya, dari mana ia mendapatkan nomorku. Dan jawabannya adalah ia mendapatkan nomorku dari salah satu teman dekatnya. Aku bertanya, siapa nama teman dekatmu itu?
Dia menjawab, Nana. Kim Nana.Aaaa.. Aku baru ingat.
Dua hari sebelumnya aku sempat dibuat kesal oleh Namja itu, Nana.
Nana mengatakan tidak seharusnya Yeoja sepertiku menyukai olahraga sepak bola, karena itu sungguh tidak sepadan denganku.
Huh.. Menyebalkan bukan?
Tanpa membalas pesannya, aku kemudian memblokir kontaknya.
Okay, aku benar benar memblokir kontaknya.Kembali ke cerita..
Jadi setelah pagi itu, Aku mulai akrab dengannya. Aku menanyakan siapa namanya. Mengapa harus nomorku yang kau kirimkan sapaan seperti itu dan lain sebagainya.
Dan aku menyimpulkan, dia adalah Namja yang baik.Hari demi hari berlalu begitu saja.
Dan kami juga sudah terbiasa dengan bertukar pesan dan telepon suara.
Aku mendengar suaranya. Dan rasanya hatiku sangat tenang ketika mendengar suaranya.Dia banyak bercerita tentang keluarganya. Aku pun juga sama halnya demikian.
Namun ketika aku mengatakan padanya jika aku jarang sekali keluar rumah, Ia terdengar begitu terkejut dan tidak percaya. Ia mengatakan, bagaimana mungkin aku hanya dapat tinggal dirumah dan tidak berbaur dengan dunia luar. Namun itulah kenyataannya. Aku memang jarang keluar rumah.And then.
Waktu berjalan begitu cepat, hingga tidak terasa aku sudah berbulan bulan lamanya bertukar dan bertelepon suara dengannya.
Aku pun berinisiatif untuk bertemu dengannya. Namun lagi lagi ia merasa terkejut, karena ia merasa aneh mendengar jika seorang yeoja terlebih dahulu yang mengajaknya.
Ia juga pernah mengatakan padaku, bahwa akulah satu satunya kontak yeoja yang ia save diponselnya.
Jadi.. Pasti ia juga merasa bingung atas sikapku waktu itu. Hehe.
Apakah aku terlalu agresif?? Molla, aku hanya ingin bertemu dengannya.