Annyeong. Namaku Yoon (y/n).
Mian.. Jika harus melihat tampilanku yang seperti ini.
Jangan takut!
Aku bukanlah hantu atau semacamnya.
Hehe.. Mian.Wajahku pucat ya?
Hmm aku sakit. Dokter mengatakan padaku kalau aku mengidap Leukimia.
Jujur saja, aku sangat takut ketika mendengarnya.Aku berhenti ditahun keduaku di sekolah menengah atas. Karena aku harus berfokus pada pengobatan rutin yang kujalani.
Beruntung aku memiliki kedua orang tua yang menyayangiku.
Dan.. Aku juga memiliki dua pangeran yang selalu mendukungku. Mereka adalah Choi Hyunsuk dan Kim Junkyu.
Aku berada di kelas yang sama dengan Junkyu. Dan kelas Hyunsuk berada diatas kelasku.Aku memanggil mereka berdua dengan sebutan pangeran karena mereka berdua sangatlah tampan.
Junkyu adalah Namja yang sangat baik dan perhatian. Sikapnya yang kalem dan kharismanya yang luar biasa, dapat membuat orang merasa nyaman jika berada didekatnya. Termasuk diriku. Aku menyukainya.
Hyunsuk adalah Namja yang.. Eum.. Dia baik akan tetapi dia memiliki sikap yang berbanding terbalik dengan Junkyu. Hyunsuk juga sangat populer dikalangan Yeoja.
Semenjak aku berhenti sekolah, hanya mereka berdualah yang paling rajin mendatangiku.
Oh ya. Junkyu dan Hyunsuk mereka berteman baik. Sangat baik.
Tapi.. Tidak lagi sekarang.
Molla. Mengapa mereka bisa menjadi seperti ini?
Apa penyebabnya?"Kau sudah meminum obatmu?"
Aku menganggukan kepalaku sebagai jawaban dari pertanyaan Junkyu.
"Mau jalan jalan?" tawarnya.
Dengan semangat aku bangkit dari posisiku. Dan dia langsung menarik pergelangan tanganku membawaku pergi.
..
"Kau dan Hyunsuk ada apa?" tanyaku to the point.
"Bukan apa apa. Jangan terlalu dipikirkan. Araseo?"
"Hm"
Aku tahu Junkyu menyembunyikan sesuatu dariku. Junkyu bukanlah type orang yang pintar berbohong.
"Apa sangat sakit?"
"Aniya. Aku baik baik saja. Selama aku rajin meminum obatku, aku pasti tidak merasa sakit"
"Kau berbohong"
Geurae. Aku mengatakan Junkyu bukanlah type orang yang pintar berbohong. Lantas diriku sendiri? Tch..
"Junkyu-ah. Berbaikanlah dengan Hyunsuk, agar kita bisa berkumpul bersama kembali."
"Aku terlalu lelah dan sibuk dengan tugas sekolah. Aku tidak punya waktu untuk itu"
"Nee.. Kau pasti sangat sibuk. Mian, karena memintamu untuk datang dan menemuiku di sela sela kesibukanmu"
Junkyu tidak menjawab perkataanku.
Aku melihatnya hanya tertunduk sambil memegangi pagar pembatas di danau ini."Aku harus mengatakan ini. Uri Eomma memintaku untuk menjadi kekasih dari anak temannya. Aku tidak bisa menolaknya, karena uri Eomma terlihat sangat menyayanginya" ucap Junkyu.
"Kau tahu kan. Aku tidak pernah membohongimu selama ini" lanjutnya.
"Junkyu-ah. Tapi.. Kita masih menjadi teman kan?"
"Mian. Ini adalah pertemuan kita yang terakhir. Setelah ini, aku tidak akan pernah mengunjungimu lagi. Aku harus menghargai perasaannya"
"Mwo? Terakhir? Ya.. Bagaimana mungkin bisa kau bersik..."