Part 19

10.2K 511 12
                                    

"Long time no see sayang, akhirnya kita bisa ketemu. Mama udah kangen banget sama kamu." Ucap Rena—Mama Tere. Saat ia mendapati anaknya—Tere yang baru sampai ke rumah.

"Aku juga kangen banget sama Mama." Balas Tere. Masih dipelukan sang Mama.

"Kalau gitu kamu ganti baju dulu, terus kita makan siang bareng. Mama udah masakin makanan kesukaan kamu."

"Ya udah. Aku ke atas dulu yah."

Setelah berganti baju. Tere langsung bergabung dengan sang mama yang sudah ada di meja makan. Hanya ada mereka berdua di meja makan. Pradana—Papanya Tere harus bertemu klien meskipun sekarang akhir pekan. Angel—Kakaknya tidak tahu kemana.

"Kata Papa, saat kalian makan berdua. Boss kamu tiba-tiba nyamperin kamu, terus ngajak kamu pulang." ucap Rena. Membuka obrolan saat mereka sudah selesai makan. "Memangnya kamu nggak cerita kalau itu Papa kamu?." Tanya Rena.

"Kalau aku cerita mana ada perusahaan yang mau nerima aku. Wong Papa aku aja punya perusahaan."

"Apa boss Kamu nggak akan mikir macem-macem?." Tanya Rena khawatir.

"Bodo amat dia mau mikirnya gimana. Aku nggak peduli." Ternyata efek kesal kemarin malam masih ada. Saat Aksa bilang masih punya urusan dengan Ana. Tere penasaran, urusan apa sebenarnya yang di maksud Aksa itu. Ouh dia tahu sekarang, pasti urusan yang di maksud Aksa itu adalah pacaran dengan Ana.

"Kok. Kamu kesel gitu. Ada masalah di kantor?." Lihat. Mamanya masih saja membrondonginya dengan pertanyaan.

"Nggak ada sama sekali, aku enjoy sama pekerjaannya. Cuma sama boss-nya aja gedek banget."

"Lho. Kenapa?, Dia terlalu galak sama kamu atau jam kerjanya nggak manusiawi?."

"Orangnya yang nggak manusiawi Mah."

"Nggak manusiawi gimana. Orang anaknya baik sama sopan gitu." Ucap Rena yang mengundang beberapa pertanyaan yang keluar dari mulut Tere.

"Mama kata siapa. Belum tahu aja Dia nyebelin banget orangnya." Jawab Tere tak terima saat Mamanya mendeskripsikan Aksa begitu.

"Malam Minggu kemarin, saat kamu bilang akan datang ke rumah tapi kamu nggak datang. Keluarga-nya datang ke sini." Jelas Rena.

"Hah. Ngapain Mah?." Tanya Tere kaget.

"Kakak kamu akan tunangan." Jawab Rena.

"Ouh." Ucap Tere cuek. Soalah tak peduli dengan apa yang baru saja Mama-nya katakan.

"Kamu nggak penasaran, siapa tunangan Kakak kamu?." Tanya Rena.

"Emang siapa?."

"Ya itu. Anaknya yang keluarganya kemarin kesini." Jelas sang Mama. "Anaknya baik, ramah,sopan, terus ganteng lagi." Mamanya mendeskripsikan sosok yang akan menjadi calon tunangan Kakak-nya itu.

Tunggu. Kakak-nya Angel akan tunangan. Keluarga yang datang ke rumahnya adalah keluarga Aksa. Jadi—.

"Sama pak Aksa, Maksud Mama? " Tanya Tere. Berharap pemikirannya kali ini salah.

"Iyah. Mereka kemarin udah sempet ngobrol juga, keliatannya cocok. Meskipun mereka tunangan atas dasar perjodohan." Jelas Mama-nya dengan mata berbinar.

Tere menelan salivanya berusaha mencerna perkataan sang Mama. Kenapa harus Aksa. Kenapa harus Kakak-nya yang di jodohkan dengan Aksa. Hati-nya merasa sakit juga kecewa saat sang Mama dengan antusias menceritakan perjodohan antara Aksa dan Angel.

Tiba-tiba Tere beranjak. Meminta izin untuk segera pulang ke Apartemennya,dengan alasan ia masih ada pekerjaan yang sudah di kejar deadline. Dengan berat hati sang mama mengizinkannya pulang. Dengan catatan: 'Tere harus sering menyempatkan waktu untuk mampir ke rumah sesibuk apapun pekerjaan wanita itu'.

Ex Boss! My Husband [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang