part 38

9.5K 480 20
                                    

Follow Instagram @its_anggirestiana

Enjoy for reading guys 😚❤️

°°°

Malam ini hujan turun mengguyur ibu kota. Namun, tak menyurutkan semangat orang-orang untuk berjoget ria di dance floor dengan di iringi dentuman musik yang sangat keras, seolah-olah hawa dingin diluar sana bukanlah apa-apa. Asap rokok mengepul bebas dari segala penjuru.

Orang-orang yang ada disana terus meneguk minuman keras meskipun sudah mabuk berat termasuk Satya, laki-laki itu sedang berada di salah satu club ternama yang ada di ibu kota.

Penampilannya sudah sangat kacau, kemeja hitam yang di gulung hingga siku, dengan tiga kancing atasnya sudah terbuka yang memperlihatkan dada bidang milik laki-laki itu. Tidak ada yang dia lakukan dengan para wanita penghibur yang sejak tadi sudah berusaha menggodanya. Yang ia lakukan hanyalah meneguk beberapa gelas wine hingga kini mulai kehilangan kesadarannya. Sudah sejak satu Minggu lalu saat Tere menolaknya. Satya sesekali saat pulang kerja sering mampir ke club malam hanya untuk membebaskan pikirannya. Bukan hanya kecewa pada Tere, dia juga kecewa pada dirinya sendiri kenapa tidak lebih cepat mengutarakan perasaannya pada perempuan itu.

"Bro, come on. Lo udah mabuk parah," Arya laki-laki itu baru saja datang dengan Dika karena tadi Bartender disana menghubunginya bahwa Satya kembali mabuk sama seperti kemarin malam.

"Ayolah Sat, jangan kayak gini." Dika yang biasanya bersemangat dalam bergosip, kali ini laki-laki itu juga ikut membujuk Satya.

"Kalau lo terus kayak gini, nggak akan ngebuat Tere mengubah pilihannya untuk milih lo." Dika akhirnya berusaha menyadarkan Satya untuk menerima kenyataan.

Mendengar itu membuat Satya menarik kerah kemeja Dika, sorot mata laki-laki itu memancarkan kemarahan. "Lo-" tunjuk Satya pada Dika. "NGGAK AKAN PAHAM SAMA APA YANG GUE RASAIN." Dika maupun Arya terkesiap dengan teriakan itu.

"IYA. GUE NGGAK AKAN PAHAM. KARENA GUE NGGAK PERNAH MENCINTAI SESEORANG SAMPE SEBEGO LO." Dika balik berteriak pada Satya agar laki-laki itu sadar.

"Inget bro, cinta boleh bego jangan." Dika tersenyum sinis pada Satya. Susah juga ternyata ngomong sama orang yang pikirannya entah kemana. Mereka berdua- Arya dan Dika sadar jika kewarasan Satya saat ini hanya tinggal setengah akibat dari terlalu banyak alkohol yang laki-laki itu minum.

Mendengar itu Satya melepaskan cengkramannya dari Dika, dia kembali duduk dan setelahnya hanya meracau tidak jelas. Sedangkan Arya dan Dika hanya menghela napas berat melihat Satya yang begitu kacau. Keduanya tidak tahu dibagian mana yang membuat Satya sampai sehancur ini, entah karena Tere yang menolaknya atau karena ada hal lain yang lebih mengecewakan dari pada penolakan Tere. Mereka berdua tidak tahu karena selama ini Satya hanya diam saja tidak pernah mau bercerita.

Arya sudah putus asa mengajak Satya untuk pulang yang terus saja diacuhkan laki-laki itu. Begitupun dengan Dika yang sekarang malah ikut meneguk wine karena frustasi melihat tingkah Satya.

Tidak ada pilihan lain. Arya memilih untuk menghubungi Tere karena sejak tadi Satya hanya bergumam tak jelas tentang perempuan itu.

Sedangkan disisi lain Tere sedang diperjalanan pulang bersama Aksa. Mereka berdua baru selesai melihat persiapan untuk upacara peresmian Tere sebagai CEO sekaligus perayaan atas selesainya pembangunan resort di Bali yang mana resort itu adalah salah satu proyek besar antara Pradana Company dan Pranaja Corp. Selain akan di hadiri oleh para eksekutif dari perusahaan lain, acara itu akan di hadiri oleh seluruh karyawan dari kedua perusahaan, jadi sudah dapat dipastikan bahwa acara tersebut akan sangat megah dan mewah mengingat akan banyak sekali tamu yang hadir.

Ex Boss! My Husband [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang