part 5

12.7K 644 17
                                    

Happy reading guys ❤️

Author POV

_____________________________________________

Berendam di atas bathtub yang di campur dengan honey soap bagi Tere mampu menghilangkan kepenatan nya karena seharian sudah bekerja. Ralat Tere tidak merasa seharian ini dia bekerja karena Aksa selalu menyuruh nya ini dan itu. Padahal tugas yang diberikan Aksa seharusnya menjadi pekerjaan office boy.

Baju rajut oversize yang di padukan dengan ripped jeans hitam semakin membuat nya terlihat cantik di tambah dengan rambut yang di Cepol asal yang memperlihatkan leher jenjangnya yang putih.

Malam ini ia ingin makan di restoran yang tak jauh dari apartemennya. Turun menuju basement mengambil mobilnya.

Memanuver Honda jazz putih miliknya membelah jalanan ibukota yang selalu ramai oleh banyak orang yang hanya berjalan-jalan atau sekedar duduk di taman sambil menikmati malam yang indah bersama orang terkasih.

Kali ini Tere memilih restoran yang hanya membutuhkan waktu lima belas menit untuk menempuhnya. Memasuki restoran itu dan langsung memesan apa yang ia inginkan.

Tak menunggu lama waitres tadi langsung membawakan pesanannya. Setelah mengucapkan terimakasih si waitres kembali ke tempatnya.

Menikmati pasta dan ice lemon tea yang ia pesan tadi. Sambil mengamati sekeliling ternyata banyak pasangan muda-mudi yang sedang kasmaran. Oh tidak! Dirinya hampir lupa kalau ini malam minggu. Begini efek kalau kelamaan jomblo. Huh! Menyedihkan sekali pikirnya.

"Teresha" suara itu Tere sangat mengenalnya tapi bagaimana mungkin orang itu ada disini. Ia tak menghiraukan panggilan itu dan fokus kembali memainkan handphonenya setelah selesai makan tadi.

"Apa begini kelakuan kamu jika ada yang menyapa dan kamu tak menghiraukannya" tanya seseorang di depan Tere.

Tere mendongkak melihat siapa yang ada di depannya saat ini.

"Lho! Bapak" tunjuknya kepada pria yang ada di hadapannya ini. Penampilan pria ini sungguh beda dengan di kantor. Jeans warna krim di padukan dengan kaos putih yang di balut jaket bomber sungguh menambah ketampanan pria yang ada di hadapannya.

"Sudah puas lihatnya" suara itu menghentikan Tere yang sedang menilai penampilan seseorang itu.

"Duh! Kenapa sih saya harus ketemu bapak, belum cukup apa di kantor bapak udah nyiksa saya" ucapnya dramatis.

"Mana saya tahu kalau kamu juga ada disini" ujar Aksa cuek. Yah! Pria itu adalah Aksa bos gila yang sudah berani memerintah Tere seenaknya.

"Saya juga kalau tahu bapak ada disini mana mau saya makan disini" Tere tak menghiraukan Aksa yang masih berdiri. Bodo amat jika bos laknat itu nanti akan memecatnya karena sudah kurang ajar.

Bukannya pergi Aksa malah duduk dihadapan Tere yang langsung mendapat tatapan seolah bertanya ngapain bapak duduk disini.

Aksa yang mengerti arti tatapan itu langsung menjawab "jangan ge'er dulu saya lagi nunggu seseorang."

Tere hanya mengangguk mendengar perkataan Aksa. Tak ada yang berbicara keduanya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Hingga suara Aksa memecah keheningan.

"Gerai rambut kamu" titahnya.

"Rambut saya?" Tanyanya bingung sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, kamu semakin jelek jika rambut kamu di ikat seperti itu" ouh astaga mulut Aksa minta di cium guys. Licin banget kalau ngomong.

Ex Boss! My Husband [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang