Part 30

10.5K 482 11
                                    

Happy reading 📖

Happy Satnight All ❤️

Jangan lupa vote, comment and share cerita ini ke semua teman kalian❤️

Eitss, jangan lupa juga mampir ke Instagram aku @anggiresnew

°°°

Pagi ini meja makan di kediaman keluarga Pradana terlihat sunyi. Semua orang tengah memakan sarapannya masing-masing. Begitu pun dengan Tere, perempuan cantik satu itu sudah siap dengan pakaian kantornya. Setelah semalam ia sudah memberitahu keputusannya pada orang tuanya dan juga pada orang tua Aksa, bahwa ia mau menerima perjodohan-nya. Semua orang yang mendengar keputusannya tentu saja sangat bahagia. Apalagi Friska yang sudah tidak sabar ingin Tere cepat-cepat resmi menjadi menantunya.

"Jadi kamu mau kapan pertunangan-nya di adakan?" Tanya Pradana setelah semua orang sudah menyelesaikan acara sarapan pagi-nya.

Khukkk

Mendengar itu Tere tersedak segelas susu yang tengah ia minum. Setelah menetralkan napasnya, Tere berkata. "Ayolah pah, aku belum ada mikir kesana," katanya merajuk.

Rena yang mendengar itu mengelus rambut Tere lembut, "Sayang. Kalau kamu menerima perjodohan ini artinya kamu harus siap untuk bertunangan dengan Aksa." Ucapnya memberitahu.

Tere mengangguk mengerti, "Iya, i know. Tapi nggak dekat-dekat ini Mah, Pah." Ucapnya melihat Pradana dan Rena secara bergantian.

Sedangkan Angel yang duduk disana hanya menyimak. Ia merasa tidak perlu ikut campur pada urusan adik-nya untuk yang satu itu.

Tere juga tidak menghiraukan kehadiran Angel. Kesalahpahaman diantara keduanya belum selesai. Sepertinya, secepat mungkin Angel harus menjelaskan semuanya pada Tere agar adik satu-satunya itu tidak salah paham lagi.

Setelah merasa tidak ada lagi hal yang akan di bicarakan oleh Pradana. Tere memilih pamit untuk berangkat ke kantor.

°°°

Pagi yang cerah, awal yang baru. Membuat Tere tak bisa untuk sesekali tidak tersenyum jika mengingat bahwa hari ini adalah hari pertama statusnya bertambah menjadi calon tunangan atasannya sendiri selain menjadi asisten pribadi laki-laki itu.

Seperti biasa Tere masuk keruangan Aksa dengan membawa beberapa dokumen penting. Setelah mengetuk pintu dan mendapat persetujuan dari sang empunya ruangan, Tere melangkah masuk.

"Selamat pagi, pak." sapa-nya dengan tersenyum kearah Aksa yang sedang duduk di kursinya.

"Iya, pagi." Jawab laki-laki itu seadanya.

"Cuma gitu doang? Dasar nyebelin!" Gerutu Tere dalam hati.

Kemudian Tere melangkah mendekat kearah Aksa, "Ini beberapa dokumen penting yang harus bapak tanda tangani." Ucapnya memberitahu.

Aksa hanya mengangguk mengerti, namun matanya masih fokus pada dokumen yang sedang ia baca. Jika bukan statusnya yang sudah berubah menjadi calon tunangan Aksa, Tere tidak akan masalah jika laki-laki itu mengabaikannya. Namun, pagi ini sikap Aksa yang seperti itu membuat Tere kesal karena dirinya merasa diabaikan.

"Kalau begitu saya permisi," Pamitnya sambil menahan kesal pada Aksa yang masih saja fokus pada sebuah dokumen.

Okeh! Disini Tere bukannya tidak profesional. Tapi setidaknya laki-laki itu harusnya menyapanya dengan sebuah senyuman atau paling tidak berkata 'Selamat pagi calon tunangan.' Ahh! Sudahlah, apa yang Tere harapkan dari si kaku Aksa.

Ex Boss! My Husband [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang