part 16

10.9K 566 4
                                    

Seperti kata Aksa. Hari ini mereka mengunjungi pasar Kuta sebelum pulang ke Jakarta dan ternyata Reza juga benar-benar datang.

Saat ini Aksa bersama Reza dan Ana sedang duduk mengamati yang lainnya.

"Kapan balik ke indo ka?." tanya Ana santai pada Reza.

"Minggu lalu." jawab Reza.

"Ouh iya An, kemarin Reza bilang Tere adik kelas-nya,berarti dia satu angkatan sama kamu?." tanya Aksa.

Khuk khuk khuk

Ana terbatuk mendengarnya. Lalu menatap Reza seakan meminta penjelasan. Sedangkan Reza hanya menyiratkan lewat matanya seolah berkata'nanti gue jelasin.'

"Iya." jawab Ana akhirnya. Berharap semoga Aksa tak mengungkit tentang Tere lagi.

Setelah itu mereka hanya membicarakan tentang dulu saat mereka kuliah, dimana untuk pertama kalinya Aksa bertemu dengan Ana.

Sedangkan disisi lain Tere sedang asyik memilih barang apa yang akan dibelinya. Padahal sebelumnya saat ia liburan ke luar negeri pun ia tidak pernah terpikir untuk membeli yang namanya oleh-oleh. Tapi saat ini bersama mereka yang belum lama Tere kenal ia bisa merasakan bagaimana bahagia dengan cara sederhana. Karena selalu dikejar deadline mereka semua tak pernah punya waktu untuk liburan dan saat ini mereka menggunakan kesempatan itu dengan sangat baik.

Ternyata benar kata pepatah 'Ada uang tak ada waktu, Ada waktu tak ada uang.'

Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama. Sekarang mereka sudah berada di Bandara Internasional Ngurah Rai - Bali.

Seperti saat mereka berangkat Tere sedang menarik koper Aksa dan membawa beberapa barang miliknya.

"Biar saya yang bawa." Suara itu mengalihkan Tere untuk melihat siapa gerangan yang mau membantunya.

Setelah melihat siapa orang yang dengan baik hati ingin membantunya, ia dengan segera mengenyahkan perasaan untuk menerima bantuan dari orang tersebut.

"Nggak usah, terima kasih." tolaknya halus. Lalu ia melangkah meninggalkan orang tersebut.

Reza hanya menghembuskan nafas kecewa saat Tere menolaknya terang-terangan. Memangnya apa yang ia harapkan? Tere akan mau menerima dia lagi. Ohh!!! tidak semudah itu fergusho.

Sudah di susahkan dengan sang boss yang tak mau membawa kopernya sendiri alih-alih kenapa Reza juga ikut pulang bersama mereka. Menambah tingkat kekesalan Tere saja.

***

Pukul 22.00 Wib akhirnya mereka sampai di Bandara Soekarno-Hatta.

Setelah landing dan mengambil barang masing-masing di bagasi. Akhirnya mereka semua memilih pulang sendiri-sendiri. Hanya tersisa Tere, Aksa, Ana dan Reza. Kalau bukan karena Aksa yang menahannya Tere sudah pulang sedari tadi bersama Nisa.

"Jika memang tidak ada lagi yang bapak butuhkan saya izin pulang terlebih dahulu." Izin Tere.

"Biar saya antar."

"Biar saya antar."

Ucap Aksa dan Reza bersamaan. Mengundang tatapan aneh dari Tere dan Ana.

"Saya bisa naik taxi." Jawab Tere akhirnya. Namun baru saja Tere berjalan untuk mencari taxi sebuah tangan mencekal lengannya dan memberhentikan langkahnya.

"Saya tidak menerima penolakan." Setelah mengatakan itu Aksa menarik lengan Tere untuk mengikutinya.

Sedangkan Reza dan Ana hanya memandang kepergian Tere dan Aksa.

Ex Boss! My Husband [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang