part 22

9.7K 522 14
                                    

Happy reading 📖

Jangan lupa vote and coment ❤️

Jangan lupa share juga cerita ini ke teman kalian biar pada ikutan baca😃

Eitss, jangan lupa juga mampir ke Instagram aku @its_anggirestiana.

°°°

"Jangan cepat menyimpulkan sesuatu sebelum kamu tahu kebenarannya."
~Anggi Restiana~

°°°

Mulaiii

🌼🌼🌼

"Pak, udah selesai nih. Jadi saya boleh pulang, kan?" Tanya Tere setelah selesai dengan kegiatan menaruh semua belanjaan yang tadi di beli Aksa bersama dirinya.

"Tolong buatkan saya makanan dulu. Tapi ingat jangan mie instan." Itu suara Aksa yang menjawab dari dalam kamarnya. Tadi Aksa memang memilih untuk membersihkan diri dari pada ikut membantu Tere.

Tere hanya mendengus mendengar perkataan Aksa. Dengan santai ia berjalan ke ruang tamu, dan membuka aplikasi Grab food. Tanpa ingin repot-repot memasak untuk Aksa lebih baik ia memakai jalan pintas yaitu memesan makanan untuk Aksa dan untuk dirinya juga tentunya.

Setelah selesai dengan pesanannya, Tere memejamkan matanya dengan posisi bersandar pada sofa. Kegiatan itu tidak luput dari pandangan Aksa yang baru saja keluar dari kamarnya dengan menggunakan pakaian casual.

Aksa hanya geleng-geleng kepala tak habis pikir dengan asistennya satu itu. Jika tidak salah tadi ia menyuruh Tere membuatkannya makanan. Tapi lihat, apa yang di lakukan perempuan itu sekarang.

Dengan tega Aksa mengganggu Tere. Ia menggoyangkan bahu Tere beberapa kali agar perempuan itu terbangun.

"Ada apa lagi sih, pak?" Tanya Tere yang belum membuka matanya, tapi ia tahu siapa gerangan yang sudah mengganggu kegiatannya itu.

"Kalau bapak udah keburu laper. Tahan dulu aja, bentar lagi makanannya dateng." Lanjut Tere dengan mata yang sudah terbuka. Seolah tahu maksud Aksa mengganggu dirinya.

"Delevery lagi?" Tanya Aksa memastikan.

"Nggak pak. Arwah saya yang masak." Jawab Tere random.

"Jangan bercanda Teresha."

"Bercanda terus capek kali pak. Saya maunya di seriusin." Begini nih. Efek kalau kerja kebanyakan lembur, otak jadi nggak beres.

Belum sempat Aksa mengeluarkan suaranya. Bel apartemen berbunyi. Sepertinya makanan yang Tere pesan sudah sampai. Langsung saja Tere berjalan ke pintu apartemen dan membayar tagihannya. Setelah mengucapkan terimakasih Tere masuk dengan menenteng dua buah kantong plastik berisi makanan dan minuman yang ia pesan.

"Kamu bayar pake uang sendiri?" Tanya Aksa heran karena Tere tidak meminta dirinya yang membayar.

"Iya. Anggap aja saya lagi traktir bapak." Jawab Tere sambil berlalu untuk menyiapkan makanan mereka.

Aksa menyusul Tere yang sudah lebih dulu memakan makanannya tanpa menunggu dirinya.

"Perasaan saya yang laper kenapa kamu yang makan duluan. Dasar, tidak sopan." Aksa mengatakan itu sambil menjitak pelan kepala Tere. Yang di jitak hanya memberikan cengirannya sambil menyesap espresso yang tadi di pesannya.

Ex Boss! My Husband [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang