part 8

11.6K 586 5
                                    

Happy reading ❤️

_____________________________________________

"Hallo mah" sapa Tere setelah panggilannya di angkat oleh sang mama.

"Hallo sayang, tumben banget kamu telpon mama pagi-pagi" tanya Rena-mama Tere.

"Iya mah, aku cuma mau bilang kalau aku gak bisa ikut makan malam, minggu depan" ucap Tere pada Rena.

"Kenapa gak bisa, bukan nya kamu udah setuju waktu itu" ucap Rena meminta penjelasan.

"Soalnya aku ada acara kantor, gak enak kalau aku gak ikut mah" jelas Tere.

"Padahal ada hal penting yang mau mama sama papa omongin sama kamu" ucap Rena dengan nada kecewa.

"Aku janji setelah acara kantor selesai, aku langsung dateng ke rumah" janji Tere agar sang mama tak kecewa.

"Awas kalau bohong, lagian kamu kenapa harus tinggal di Apartemen segala kan mama disini kesepian" tanya Rena.

"Aku mau belajar hidup mandiri mah dengan uang hasil kerja keras aku selama ini"  terang Tere pada Rena. Padahal Tere yakin mamanya sudah tahu alasan kenapa ia memilih tinggal di Apartemen.

"Tapi mama takut kamu berlarut-larut dalam kesedihan, mama takut kamu masih mikirin laki-laki itu" ucap Rena khawatir pada sang putri.

"Mah please aku udah gak mau bahas itu" ucap Tere memohon pada sang mama.

"Ya udah jangan kecapean kerjanya dan jangan lupa nanti kalau urusannya udah selesai dateng ke rumah, semuanya udah kangen banget sama kamu" ucap Rena sebelum mengakhiri panggilan dengan Tere.

"Iya mama ku sayang" ucap Tere tulus pada sang mama. Jujur ia juga sangat merindukan keluarganya tapi ia masih ingin menikmati kebebasan ini dulu.

Apa yang tadi Rena katakan membuat hati Tere sedikit sakit. Mengingat mengapa ia lebih memilih tinggal di Apartemen di bandingkan tinggal bersama keluarganya. Luka lama itu masih membekas walau sudah 4 tahun berlalu dan sialnya kenapa tuhan mempertemukan dia dengan orang yang menjadi salah satu pemicu rasa sakitnya di masa lalu.

Tak ingin berlarut dengan kesedihan di masa lalu Tere langsung keluar dari mobil menuju ruangannya. Tadi saat menelpon mamanya Tere sedang ada di basement.

Tiba di ruangan ternyata yang lain sudah siap menyambut kedatangan sang manager. Untungnya saat Tere sampai pak Andi belum datang.

Setelah manaruh tas di meja Tere langsung ikut bergabung dengan yang lainnya berdiri di dekat pintu.

Cklek

Pintu ruangan di buka menampilkan sosok laki-laki dengan postur tubuh tinggi yang tegap wajah tampan itu seolah menghipnotis para bawahannya usia yang terlihat sudah matang untuk diajak ke pelaminan membuat Tere tak bisa mengalihkan pandangannya. Pantas saja kemarin Nisa sangat senang karena pak Andi akan kembali ternyata orangnya ganteng gini meskipun lebih ganteng Aksa sih. Tere langsung menepis pikiran itu sejak kapan ia mengakui kalau Aksa ganteng bisa makin besar kepala tuh bos gila.

"Selamat datang kembali pak" Satya yang pertama menyapa Andi. Disusul dengan yang lainnya sampai tiba giliran Tere.

"Kamu karyawan baru" tanya Andi ramah.

"Iya pak" jawab Tere. Ia jadi ingat sikap Aksa yang semena-mena terhadapnya, tapi lihat manager nya ini baik pisan.

Kenapa jadi Aksa terus yang Tere ingat.

Ex Boss! My Husband [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang