Part 34

8.8K 471 12
                                    

Happy Satnight ❤️

Follow Instagram@its_anggirestiana

Enjoy for reading guys ❤️

°°°

Makan malam dengan Narendra dan Friska berjalan dengan lancar. Sekarang Tere sudah berada di apartemen Aksa. Laki-laki itu tiba-tiba saja mendapat telepon setelah makan malam baru saja selesai bahwa besok siang ia harus menghadiri rapat penting disalah satu perusahaan cabang yang ada di Jogja. Rapat itu sangat mendadak karena petinggi perusahaan yang bekerjasama dengan anak perusahaan Pranaja Corp lusa nanti akan pergi untuk perjalanan bisnis selama satu bulan ke Singapura.

Tere membantu Aksa untuk berkemas. Tidak banyak barang yang dibawa karena laki-laki itu hanya akan dua hari berada di Jogja.

Setelah selesai membantu Aksa berkemas. Kini mereka berdua sedang berada di balkon apartemen Aksa. Duduk disana dengan ditemani teh chamomille sambil memandangi langit malam dan melihat hiruk-pikuk kehidupan ibu kota di malam hari. Jakarta masih sama, selalu ramai tidak pernah sepi. Kendaraan roda empat maupun roda dua bahkan bus kota pun masih bersemangat memenuhi jalanan.

"Serius kamu nggak mau ikut ke Jogja?" Tanya Aksa memecah keheningan.

"Hmmm... aku kan bukan lagi asisten pribadi kamu," jawab Tere menolak ajakan Aksa.

"No problem, sekalian liburan. Gimana?" Ucap Aksa masih berusaha membujuk Tere.

"Papa minta aku datang ke perusahaan besok. Lagian kalau aku ikut, nanti yang ada malah ganggu kerjaan kamu,"

"Serius gapapa? kamu nggak lupa kan kalau aku ke Jogja sama Ana?" Tanya Aksa mengingatkan Tere kalau besok Ana juga akan ikut ke Jogja bersamanya.

"Nggak usah diingetin," Ucap Tere kesal. Kalau mengingat Aksa akan ke Jogja bersama Ana rasanya Tere ingin ikut, ingin mengawasi perempuan itu agar tidak berbuat macam-macam. Tapi, ia juga tidak bisa egois dan dirinya juga percaya pada Aksa bahwa laki-laki itu tidak akan berbuat hal yang akan menyakitinya.

"Why? are you jealous?" Tanya Aksa menggoda Tere.

Tere hanya terdiam. Ia terlalu gengsi untuk mengakui bahwa ia tidak suka jika Aksa berdekatan dengan perempuan lain terutama Ana yang jelas-jelas menyukai Aksa.

"Udah malam, aku harus balik." Ucap Tere kemudian bangkit berdiri.

Namun belum sempat Tere berdiri, Aksa menahan lengannya. "Stay here. Aku mau menghabiskan malam ini bersama kamu," ucap Aksa kemudian.

Bugh

Mendengar itu Tere memukul bahu Aksa dengan tangannya satu lagi yang bebas dari genggaman laki-laki itu.

"Why? Ada yang salah?" Tanya Aksa bingung karena Tere tiba-tiba memukulnya.

Tere mendengus, "Menghabiskan malam bersama? Kamu kira aku perempuan apaan?" Tanya perempuan itu dengan marah pada Aksa.

Aksa yang mendengar itu justru terkekeh geli, "Nggak usah berpikiran kotor, maksud aku kamu tidur di kamar satu lagi." Jelas Aksa, agar Tere tidak salah menafsirkan apa maksud perkataannya tadi.

Blush. Sekarang Tere benar-benar malu. Sial, bisa-bisanya ia berpikiran jauh sampai kesana.

"No, kata Mama anak perempuan nggak boleh nginep di tempat laki-laki."

"Kalau begitu, aku yang akan menginap di tempat kamu."

"Apalagi itu. Kamu tahu nggak sih, kalau perempuan sama laki-laki berada di satu atap yang sama. Banyak hal-hal mengerikan yang mungkin aja akan terjadi,"

Ex Boss! My Husband [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang