Hari Keberuntungan ~ 2

1.1K 39 0
                                    


Seo Hak membawa ayah dan kakek In Ha ke dalam ruang wartawan, lalu mengenalkan pada semua wartawan. Tiga wartawan yang sedang santai langsung berdiri memberikan hormat begitu juga Bum Joo dan Yoo Rae yang sedang ada di dalam.

Ayah In Ha melihat ruangan dengan penuh sampah, berantakan dan ada celana dalam yang tergantung di dekat kasur. Ia tak percaya anaknya bisa tidur di tempat itu, kakek juga berbisik kalau yang mereka lihat itu nyata.

Seo Hak menceritakan semua wartawan memang tidur di tempat itu, tapi ia meminta ayah In Ha tak perlu khawatrir karena semua yang ada di dalamnya itu sangat lelah jadi tak mungkin berbuat kejahatan. Bum Joo mengangguk setuju, lalu Ayah In Ha menanyakan tentang Dal Po yang tidur di ruangan itu juga.

"Ya.Tapi, anda harus mengkhawatirkan Dal Po. Sepertinya, dia sedang menyukai..."

"Sepertinya, dia menyukai Yoon Yu Rae!" teriak Bum Joo yang langsung berteriak memotong ucapan Seo Hak.

Yoo Rae kaget menunjuk dirinya, Seo Hak merasa yang di ucapkan Bum Joo salah. Bum Joo menegaskan kembali kalau yang disukai Dal Po adalah Yoo Rae.

"Dal Po memberitahuku kemarin, Ada yang dia suka, dan orang itu adalah Yoon Yoo Rae." ucap Bum Joo lalu menunjuk Yoo Rae yang berdiri di depannya.

Kakek melihat Yoo Rae dan berbisik pada anaknya kalau Yoo Rae adalah wanita yang sangat cantik, dengan senyumannya, kakek meminta Yoo Rae menjaga Dal Po dengan baik. Yoo Rae yang bingung terlihat mengangguk untuk menghormati permintaan dari yang lebih tua.

Yoo Rae yang masih shock keluar dari ruangan, ia mengingat saat di depan lift pertama kali Dal Po menanyakan keadaanya yang bersandar di depan lift. Dia tahu ternyata Dal Po perhatian padanya karena punya alasan.

Lalu Ia mengeluh karena memiliki rekan kerja yang sangat tidak keren dan egois, Dal Po dengan rendah hatinya mengatakan permintaan maafnya karena telah mengecewakan Yoo Rae.

"Kata- kataku itu pasti telah menyakiti perasaannya" pikir Yoo Rae

Kepala Yoo Rae bersandar di tembok, merasa menyesal karena baru menyadari perasaan Dal Po yang sesungguhnya padahal selama ini rekan kerjanya itu sudah menunjukannya.

Dal Po datang berteriak memanggil Yoo Rae yang sudah ia cari kemana-mana. Yoo Rae yang melihat Dal Po datang bergumam kalau ia tahu temannya itu sedang mengkhawatirkan dirinya.

"Kita harus merekam pejalan kaki yang tergelincir di jalan yang beku, Taksi sudah menunggu kita" ucap Dal Po sambil menarik tangan Yoo Rae

Yoo Rae menegur Dal Po yang memegang tangannya, Dal Po terlihat binggung karena ia tak merasa melakukan kesalahan. Yoo Rae meminta maaf karena dirinya yang kurang peka dan ia tahu itu pasti sulit bagi Dal Po.

Dal Po bingung apa maksud dari ucapan Yoo Rae padanya.

"aku tak tertarik sama sekali padamu, Bukan karena kau itu tidak menarik tapi karena aku memang tidak akan tertarik dengan pria lain" jelas Yoo Rae

Ia memperlihatkan foto di ponselnya dan memberitahu kalau ia menyukai seseorang. Dal Po merasa itu salah paham. Yoo Rae meminta Dal Po sedikit mundur untuk mendengarnya dulu.

"Aku tak akan memaksamu untuk menghilangkan perasaanmu ituKarena aku selalu menghargai perasaan orang lain Tapi...Karena aku sudah menghormatimu, kau juga harus begitu" jelas Yoo Rae

Dal Po semakin binggung, Yoo Rae mengingatkan mereka tak perlu lagi membahas hal seperti ini lagi lalu mengajak Dal Po pergi, ia berjalan lebih dulu dengan memainkan rambutnya. Dal Po melihat Yoo Rae binggung kenapa rekan kerjanya bisa berpikir seperti itu.

PinocchioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang