Midas ~ 1

1.9K 58 0
                                    


Kantor Polisi

"Kudengar bahwa ada kerangka yang ditemukan dari bekas pabrik. Aku ingin tahu apa yang terjadi dengan penyelidikan terhadap itu." ucap Dal Po

Polisi tahu tentang hal itu, ia meminta Dal Po untuk menunggu. Ia menelp seseorang menanyakan tentang penyelidikan dan sisa kerangka di pabrik tua. Setelah ia mendapatkan kabar dari bagian penyidikan ia memberitahu Dal Po.

"Katanya penyelidikan telah selesai. Seorang anggota keluarga datang dan menutup kasusnya." jelas polisi

"Siapa anggota keluarga? Apa aku bisa tahu? Ada informasi kontak untuk anggota keluarga?" tanya Dal Po terlihat tergesah-gesah

Polisi menanyakan siapa sebenarnya pria yang di depannya itu. Dal Po memberitahu dia adalah anggota keluarga korban dan mungkin saja orang itu adalah saudaranya. Polisi menanyakan bukti kalau Dal Po punya hubungan dengan keluarga korban.

Dal Po menyatakan dirinya itu di adopsi jadi tak punya bukti apapun. Polisi merasa mereka tak bisa membantu, Dal Po berusaha menyakinkan kalau ia tahu nama semua anggota keluar, alamat lama ia tinggal. Tapi tetap saja pihak polisi tak bisa memberikan informasi lagi karena mereka terikat dengan peraturan.

Wajah Dal Po pasrah, ia berjalan keluar dari kantor polisi dengan langkah lunglai.

Jae Myung menaruh penghargaan dan abu ayahnya, ia meraba foto keluarganya dengan tangisan. Sementara Dal Po bergumam seperti mengajak bicara ayahnya kalau dirinya itu tidak sendirian. Tapi Jae Myung bergumam kalau sekarang dirinya itu sendirian.

"Aku sendiri, hanya aku sendiri di dunia ini yang tahu ketidakadilan ini" gumam Jae Myung setelah duduk di dalam mobil truknya.

Dal Po berjalan di kerumunan orang tapi pikiran pergi pada ayahnya kembali.

"Ayah....Tolong jawab aku....Kemana aku harus pergi, apa yang harus kulakukan untuk menemukan kakak?" gumamnya.

Ponsel Dal Po berbunyi, ia menerima pesan dari YGN yang menyatakan dirinya lolos menjadi calon reporter. Sepertinya ia tak terlalu bahagia, ia duduk di kursi mengingat saat di Rooftop yang mengajak In Ha untuk menjadi reporter bersama.

Dal Po menatap ponselnya, ia tahu kalau In Ha itu yang membuat dirinya itu ingin menjadi seorang reporter.

"Aku ingin membuktikan pada wanita itu bahwa aku dan In Ha bisa menjadi reporter." gumamnya.

Dal Po ingat karena penyataan dirinya, semua orang tahu kalau In Ha itu pengidam Sindrom Pinokio. Dia sadar dirinya itu sudah melanggar janjinya, setetelah mendengar penyataan dari Gyo Dong kalau kerangka ayahnya telah di temukan.

"Aku sekarang akan membuat tujuan baru untuk hidupku. Beberapa tahun terakhir aku hidup seperti di neraka, tapi sekarang aku bertekad untuk menceritakan kisah kematian tidak adil ini pada dunia."

"Dan satu-satunya orang di dunia ini yang tahu kebenaran tentang kematian yang tidak adil Ayah.Aku bersumpah untuk menemukan Jae Myung." Gumam Dal Po sambil menatap pesan kalau dirinya di terima di YGN menjadi reporter.

Jae Myung menyetir mobilnya dalam diam, sepertinya dia sedih karena sekarang hanya dirinya sendiri di dunia. Dal Po sadar sekarang yang membuat dirinya untuk menjadi reporter itu bukan In Ha tapi ayahnya yang membuat dirinya bertekad menjadi reporter.

Dal Po meninggalkan tempat ia duduk dengan orang-orang yang sudah tak ada disekelilingnya.

Pagi hari, Dal Po memasang Dasi di kamarnya semantara In ha merapihkan kaos oblong dan juga sweaternya dengan suara cegukan.

PinocchioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang