"A...apa?" Reporter Jang terbata-bata, "Aku mengidap kanker?"
Jae Hwan dan Yoo Rae berkata seharusnya Dal Po memberitahu mereka sejak awal. Young Tak langsung melarang Jang Kepo minum minuman beralkohol.
"Aku...mengidap kanker pankreas? Aku sudah menduganya," Jang hampir menangis. "Kau seharusnya memberitahuku segera begitu kau tahu!"
"Kenapa? Berita kanker pankreas kan bukan berita menggembirakan. Berita gembira adalah berita mendapatkan tiket konser, bukan?" kata Dal Po tersenyum. "Maka berita itu yang seharusnya lebih dulu."
Young Tak menoleh menatap Dal Po. Menyadari bahwa berita tadi bukanlah sungguhan. Reporter Jo dan Gyo Dong diam-diam tersenyum.
"Apa? Ki Ha Myung, apa kau baru mempermainkanku?" kata Jang kesal.
In Ha diam-diam tersenyum. Dal Po meminta maaf pada Jang karena sudah mempermainkannya. Lalu ia menoleh pada Young Tak.
"Aku hanya penasaran, mana yang seharusnya diberitakan lebih dulu antara berita gembira dan berita yang harus disampaikan. Terima kasih karena sudah memberiku jawaban, Senior Jang."
Dal Po mengatakannya seakan pada Jang Kepo padahal ia memaksudkan perkataan itu pada Young Tak dan pada mereka yang menganggap berita gembira lebih penting.
"Ia mempermainkanku lagi," Jang kembali menangis.
"Tidak. Ia tidak mempermainkanmu. Ia mempermainkanku," kata Young Tak.
Gyo Dong, Dal Po, dan In Ha tersenyum karena maksud mereka sudah tersampaikan. In Ha menatap ibunya. Seperti biasa Cha Ok bersikap dingin tanpa ekspresi. Apakah hati nuraninya tidak tergoyahkan sama sekali?
Berbeda dengan Cha Ok dan mereka yang mengabaikan hati nurani mereka, Young Tak duduk merenung melihat rentetan berita olimpiade di berbagai surat kabar. Juga berbagai liputan olimpiade di berbagai media. Kata-kata In Ha dan Dal Po semalam terus terngiang.
Tujuh belas orang telah kehilangan nyawa mereka. Dan mereka belum menemukan siapa yang bertanggungjawab atas kebakaran itu. Jadi bagaimana bisa berita itu disebut berita yang sudah lewat?
Mana yang harus didahulukan, berita gembira atau berita yang harus dilihat? Meski berita kebakaran itu bukan berita gembira, tapi itu berita yang harus dilihat.
Young Tak sudah memutuskan. Ia memanggil Reporter Jo dan Gyo Dong lalu memerintahkan mereka menarik tim investigasi dari olimpiade dan fokus memberitakan kasus kebakaran. Ia menyuruh mereka menyelidiki bahan limbah apa yang ditangani perusahaan limbah tersebut. Mereka harus meminta bantuan polisi dan pemadam kebakaran, dan meminta semua informasi yang penting.
Mereka juga harus mencari tahu bagaimana limbah ilegal itu bisa dibawa ke pabrik tersebut dan menyebabkan kekacauan ini. Dan ujungnya, mereka diperintahkan untuk menggali apakah ada trik kotor para politikus yang terlibat dalam kasus ini.
Reporter Jo mengusulkan untuk tetap mengirim Jang Kepo ke Sochi karena ia begitu ingin pergi. Di luar, Jang terus membuat gerakan orang ber-ski sambil tersenyum lebar. Berharap agar ia dikirim ke Sochi.
Young Tak tersenyum dan mengangguk, "Tidak, jangan biarkan dia pergi."
Jang tertawa frustrasi. Ia sudah mempelajari bahasa Rusia demi menanti hari ia dikirim ke Sochi.
"Tapi aku tidak bisa pergi. Kenapa? Semua karena Ki Ha Myung di situ!" Jang menunjuk Dal Po yang duduk tak jauh darinya. Dal Po menoleh dan tersenyum bingung.
Dengan suara keras dan nada menyindir, Jang menyuruh Jae Hwan mengenakan pakaian sangat hangat karena di hari yang sedingin ini mereka harus berkeliling kantor polisi, kantor penuntut umum, dan kantor politikus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pinocchio
AléatoireDrama Korea "Pinocchio" adalah drama Korea terbaru yang tayang perdana pada tanggal 12 November 2014. Drama komedi romantis ini lama ditunggu-tunggu para pecinta drama yang ingin menyaksikan kolaborasi dua aktor muda Korea yang memiliki popularitas...