Yang baca tapi gak follow tega.
Aku sumpahin jadi saudara Nilam! Canda vren😭❤
Kara saat ini tengah bersiap-siap ke acara keluarga besar Erik. Ia sebenarnya tidak ingin menampakkan eksistensinya di acara itu, karena ia tahu kalau ujungnya nanti ia hanya akan dibanding-bandingkan dengan Nilam di sana.
Namun, paksaan Aslan dan gaun dari Naka membuat setitik keinginan dirinya untuk hadir di acara itu muncul.
Naka sudah mengirimkannya pesan untuk menunggu dirinya datang menjemput Kara di rumah, Kara tak menjawab pesan itu dan hanya membacanya.
Gadis itu keluar dari kamar mandi dengan handuk yang menyelimuti tubuhnya.
Namun sesuatu yang janggal tertangkap di matanya. Gadis itu melihat lemari bajunya yang terbuka sempurna.
'Shit.'
Dengan segera ia berjalan ke arah lemari dan melihat ke dalamnya. Dan benar saja, ketakutannya terbukti, gaun yang diberi Naka raib begitu saja dari dalam sana.
"Kaaak!" panggil Kara.
"Kak Aslaaaan!"
Aslan muncul tergesa-gesa dari luar kamar.
"Apasih, Kar?"
"Baju gue hilang!"
"Hilang gimana?" Aslan maju mengecek isi lemari gadis itu, dan memang tak mendapat barang yang di maksud di dalam sana.
"Salah taro mungkin lo?" tanya Aslan, Kara menggeleng.
"Nggak, Kak. Gue inget tadi pagi naro gaunnya dalam lemari."
Gadis itu mendecak kesal.
"Tunggu gue tanya bibi."
Aslan berjalan keluar kamar dan kembali beberapa saat kemudian.
"Bibi juga gak tau, katanya setelah tadi pagi ngasih ke lo dia udah gak megang lagi."
Kara berpikir keras.
"Feeling gue nih si cabe yang ngambil."
"Jangan nuduh kalau belum ada bukti," ucap Aslan dan mendapat rotasi mata dari Kara.
"Gimana dong, Kak?"
"Yah mau gimana lagi, pake gaun lain lo yang ada."
"Ck!"
Sekali lagi Kara mendecak kesal, ia akhirnya menuruti perkataan Aslan dan segera mengambil gaunnya yang lain.
"Gue antar mama ke rumah sakit buat check-up. Gue harap lo dan Naka bisa wakilin kehadiran gue dan mama di sana," harap Aslan.
Kara mengangguk.
"Jangan kelamaan lo udah telat," ucap Aslan lalu keluar dari kamar itu.
Kara menatap dirinya lewat cermin besar di hadapannya, gadis itu menghela napas panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
00.00
Teen Fiction"𝚂𝚎𝚙𝚊𝚜𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚞𝚔𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛 𝚍𝚞𝚔𝚊." -𝒜𝓂𝑒𝓎𝓈𝒾𝒶𝒶, 𝟢𝟢.𝟢𝟢 "Tolong jemput gue, Ka," pinta gadis itu. "Gak bisa, gue mau jemput Nilam." Jawaban dari seberang sana. "Berarti gue boleh minta jemput Sekala?" tanya gadis...