SEBAGIAN PART AKAN DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA BACA.
PO novel 00.00 masih berlangsung.
Paket Naka dan Babo sold out. Sisa paket Kara yang ada.
JANGAN BELI YANG BAJAKAN!
•••••••••••••••••••
"Bahkan pacar lo, udah jadi milik gue." Nilam tersenyum puas.
Kara menatap tajam mata Nilam.
"Bajingan!" Kara meraih gaun yang digunakan Nilam lalu menariknya.
Semua mata di area rooftop menatap dua saudari tiri itu.
"Lepas baik-baik di dalam atau gue telanjangin lo di sini!" ancam Kara, namun gadis itu mendapat dorongan keras dari Sonya.
"Jangan macam-macam kamu!"
"Anak lo ajarin!" sembur Kara mendorong bahu Sonya.
"Lepasin baju gue!" Kara menarik lengan gaun itu hingga robek, membuat Nilam memekik.
Naka datang dari belakang kerumunan setelah tak mendapatkan gadis itu di dalam aula.
"Lepas, Kar!" Naka menahan kedua tangan Kara yang masih setia menarik-narik gaun yang di gunakan Nilam.
"GUE BAHKAN GAK NYANGKA KENAL DENGAN ORANG YANG GAK PUNYA MALU KAYAK LO!" Adegan tarik-tarikan gaun masih terjadi.
"Lepas!" teriak Sonya namun diabaikan begitu saja oleh Kara.
"KENAPA BOKAP GUE BAWA ORANG GILA PULANG KE RUMAH!"
"LO YANG GILA!" balas Nilam.
"LOOO! NGACA TOLOL!" teriak Kara, kini keduanya benar-benar menjadi pusat perhatian di acara itu.
Naka masih berusaha melepaskan tangan Kara dari gaun Nilam namun hasilnya nihil, pacarnya ini menggila.
"Kara, lepas!" bentak Naka saat melihat Erik datang dari luar kerumunan.
"LO DIEM!" kara mendorong tubuh Naka menjauh dari dirinya, lalu ....
Byur ....
Semua orang yang berada di acara itu terpekik kaget melihat Lengkara mendorong tubuh Nilam, ke dalam kolam renang.
"Dasar anak kurang ajar!"
Satu tamparan langsung diterima Lengkara dari Sonya.
Bukan Lengkara namanya kalau ia tidak berani membalas tamparan itu, tanpa pikir panjang ia langsung melayangkan tangannya ke wajah Sonya membuat semua orang yang berada di acara itu terpekik kaget dengan apa yang baru saja gadis itu lakukan.
Naka mengunci tubuh gadis itu dari belakang agar tak maju mencakar wajah Sonya.
"Berani kamu sama saya!?" Sonya memegang pipinya yang kebas karena tamparan Lengkara.
KAMU SEDANG MEMBACA
00.00
Teen Fiction"𝚂𝚎𝚙𝚊𝚜𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚞𝚔𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛 𝚍𝚞𝚔𝚊." -𝒜𝓂𝑒𝓎𝓈𝒾𝒶𝒶, 𝟢𝟢.𝟢𝟢 "Tolong jemput gue, Ka," pinta gadis itu. "Gak bisa, gue mau jemput Nilam." Jawaban dari seberang sana. "Berarti gue boleh minta jemput Sekala?" tanya gadis...