SEBAGIAN PART AKAN DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA BACA.
Absen jam berapa kalian baca cerita ini!
Sini kita maen dulu, coba kasih emot yang gambarin perasaan kamu sebelum baca cerita ini.
Nah terus di akhir kasih emot lagi setelah kamu selesai baca cerita ini, oke vren? Oke😗❤
"Lengkara si pecinta langit abu dan Masnaka si penyuka langit biru."
Sebuah senyum terukir dengan indah di wajah Kara begitu membaca tulisan-tulisan kecil di belakang buku catatan biologi Naka. Tangannya kemudian membuka halaman lain dari buku itu.
Alis gadis itu naik sebelah begitu mendapat fotonya yang sedang mengangkat hewan kecil berwarna putih tersemat dihalaman itu.
'Cantik yah.'
Begitu tulisan yang tertera di sebelah polaroid itu, senyuman kembali terukir indah di sana. Apakah buku biologi Naka beralih fungsi menjadi buku hariannya. Tangannya kembali membuka lembar lain.
Kara terkekeh pelan membaca tulisan-tulisan itu, diusapnya pelan coretan-coretan tinta hitam di atas kertas itu sebelum akhirnya ia memilih untuk menutup kembali buku milik Naka.
Pandangannya naik menatap butiran air yang satu persatu perlahan turun dari langit, saat ini dirinya duduk sendirian di kursi koridor lantai dua, menunggu Naka yang sedang ke kantin membelikan minum untuk keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
00.00
Teen Fiction"𝚂𝚎𝚙𝚊𝚜𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚞𝚔𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛 𝚍𝚞𝚔𝚊." -𝒜𝓂𝑒𝓎𝓈𝒾𝒶𝒶, 𝟢𝟢.𝟢𝟢 "Tolong jemput gue, Ka," pinta gadis itu. "Gak bisa, gue mau jemput Nilam." Jawaban dari seberang sana. "Berarti gue boleh minta jemput Sekala?" tanya gadis...