Vote dulu sebelum baca ya vren
FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA VREN❤
SEBAGIAN PART AKAN DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA BACA.
Kucing bilek : Awas aja gak vote🤬
"Kita putus!" Kara dengan segera menghapus air matanya lalu beranjak dari atas tubuh Naka.
Naka ikut beranjak dari kasur dan menahan lengan Kara. "Kar, gue gak mau putus!"
"Gue mau!" Gadis itu menepis kasar tangan Naka.
Naka dengan frustasi menatap Kara lekat, ia bisa melihat kalau gadis itu terluka, masih dengan air mata yang mengalir di wajahnya.
"Gue bisa jelasin—"
"Jelasin!" potong Kara membuat Naka terdiam seketika.
Keduanya lama bertatapan dalam diam sebelum akhirnya Kara kembali membuka suara.
"Kenapa diem, Ka? Gak bisa jelasin?"
Tangan Naka naik terulur mengusap air mata di wajah Kara. "Sorry, Kar."
Bukannya berhenti, air mata gadis itu malah makin deras mengalir. "Gue butuh penjelasan Naka... gue gak butuh ngemis maaf dari lo," ucap gadis itu sudah mulai lelah.
"Kar—" Kara mengangkat sebelah tangannya, ia tak ingin mendengar kata maaf lagi.
"Gue sakit dalam semua arti." Ucapan Kara membuat Naka tanpa sadar menahan napasnya.
Laki-laki itu menganggukkan kepalanya, membuat air mata yang sedari tadi menggenang di pelupuk matanya berjatuhan. "Semua ini emang salah gue."
"Maaf karena gue belum cukup kuat buat jadi pelindung untuk lo," lanjut Naka.
Tok... tok... tok....
Kedua orang itu menoleh ke pintu bersamaan, terlihat sosok Afni berdiri di depan pintu.
"Jemputan kamu sudah ada di depan Kara."
Kara kembali menatap wajah Naka yang kini resmi menjadi mantannya. "Udah ya, Ka." Tangan gadis itu naik mengusap air mata Naka.
KAMU SEDANG MEMBACA
00.00
Teen Fiction"𝚂𝚎𝚙𝚊𝚜𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚞𝚔𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛 𝚍𝚞𝚔𝚊." -𝒜𝓂𝑒𝓎𝓈𝒾𝒶𝒶, 𝟢𝟢.𝟢𝟢 "Tolong jemput gue, Ka," pinta gadis itu. "Gak bisa, gue mau jemput Nilam." Jawaban dari seberang sana. "Berarti gue boleh minta jemput Sekala?" tanya gadis...