01.00

1.6M 146K 55.5K
                                    

Jangan lupa follow akun ini vren❤

Jangan lupa follow akun ini vren❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsayang, bu!" teriak salah seorang murid di sana membuat jawaban salam dari murid lain teredam karena teriakannya.

"Huuuu!" Seisi kelas meneriaki siswa yang diketahui bernama Deo itu.

Geo, kembaran Deo hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan kakaknya itu.

"Eh, maksud saya Waalaikumsalam, Bu Rani cantik." Deo mengoreksi perkataan, namun tetap mendapat teriakan dari seisi kelas.

"Geo, kakak lo ikat njir!" celetuk seorang siswi.

"Dalem sayang," teriak Deo balik menimpali.
*Iya sayang

"Najis!"

Deo menghela napas lelah.

"Diam! Diam!" Rani memukul papan tulis dihadapannya.

"Sekali lagi ngomong kamu saya masukin ke kandang buaya."

"Ke dalam hati ibu aja Deo ikhlas, Bu."

Plak!

Tangan Geo memukul kepala kakaknya itu.

"Aw!"

"Diem gak?!" tekan Geo, Deo mendecak kesal.

"Kekerasan dalam rumah tangga, bjirr!" racau Geo.

"Udah-udah!" Sekali lagi Rani memukul papan tulis di depan kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah-udah!" Sekali lagi Rani memukul papan tulis di depan kelas.

"Ibu gak bisa lama-lama di sini, seperti janji ibu kemarin, ibu akan membagikan hasil ulangan kalian hari ini."

Bisik-bisik para murid mulai kedengaran di dalam ruang kelas itu.

Satu persatu dari mereka maju ke depan ketika Rani menyebut namanya. Sampai akhirnya pada kertas terakhir, itu kertas ulangan Kara.

"Oke terakhir, Lengkara."

Lengkara maju lalu mengambil kertasnya, ia dengan segera melihat nilainya. Matanya memicing sejenak sebelum akhirnya membulat lebar, ia segera kembali duduk di tempat duduknya.

00.00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang