Jangan lupa follow akun ini vren❤
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsayang, bu!" teriak salah seorang murid di sana membuat jawaban salam dari murid lain teredam karena teriakannya.
"Huuuu!" Seisi kelas meneriaki siswa yang diketahui bernama Deo itu.
Geo, kembaran Deo hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan kakaknya itu.
"Eh, maksud saya Waalaikumsalam, Bu Rani cantik." Deo mengoreksi perkataan, namun tetap mendapat teriakan dari seisi kelas.
"Geo, kakak lo ikat njir!" celetuk seorang siswi.
"Dalem sayang," teriak Deo balik menimpali.
*Iya sayang"Najis!"
Deo menghela napas lelah.
"Diam! Diam!" Rani memukul papan tulis dihadapannya.
"Sekali lagi ngomong kamu saya masukin ke kandang buaya."
"Ke dalam hati ibu aja Deo ikhlas, Bu."
Plak!
Tangan Geo memukul kepala kakaknya itu.
"Aw!"
"Diem gak?!" tekan Geo, Deo mendecak kesal.
"Kekerasan dalam rumah tangga, bjirr!" racau Geo.
"Udah-udah!" Sekali lagi Rani memukul papan tulis di depan kelas.
"Ibu gak bisa lama-lama di sini, seperti janji ibu kemarin, ibu akan membagikan hasil ulangan kalian hari ini."
Bisik-bisik para murid mulai kedengaran di dalam ruang kelas itu.
Satu persatu dari mereka maju ke depan ketika Rani menyebut namanya. Sampai akhirnya pada kertas terakhir, itu kertas ulangan Kara.
"Oke terakhir, Lengkara."
Lengkara maju lalu mengambil kertasnya, ia dengan segera melihat nilainya. Matanya memicing sejenak sebelum akhirnya membulat lebar, ia segera kembali duduk di tempat duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
00.00
Teen Fiction"𝚂𝚎𝚙𝚊𝚜𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚞𝚔𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛 𝚍𝚞𝚔𝚊." -𝒜𝓂𝑒𝓎𝓈𝒾𝒶𝒶, 𝟢𝟢.𝟢𝟢 "Tolong jemput gue, Ka," pinta gadis itu. "Gak bisa, gue mau jemput Nilam." Jawaban dari seberang sana. "Berarti gue boleh minta jemput Sekala?" tanya gadis...