Kalau folls IG @ameysiaa sampai 100k, aku bakalan langsung upload semua part 00.00 lengkap.
Naka duduk di sebelah Kara setelah memperbaiki posisi tidur gadis itu, tangannya naik mengusap surai hitam gadis itu, sebuah senyum yang sangat tipis terukir di bibirnya.
Perlahan ia menunduk, mendekatkan wajahnya dengan wajah Kara sebelum akhirnya mengecup lama dahi gadis itu.
Kecupannya perlahan turun ke kedua mata milik gadis itu, dengan penuh perasaan ia mengecup mata sembab itu secara bergantian.
"Aku sayang kamu, Kar," bisiknya pelan.
Ciumannya kemudian turun ke puncak hidung gadis itu, lama di sana sebelum akhirnya ia menjauhkan wajahnya dari wajah Kara.
Masih dengan luka gores di lengan kanannya laki-laki itu menggapai salah satu tangan Kara.
Ponselnya yang sedari tadi bergetar karena panggilan masuk sama sekali tak ia pedulikan.
"Kamu akan lebih bahagia kalau benci sama aku." Naka mencium telapak tangan gadis itu lama.
'Anggap kalau kita gak pernah punya hubungan sama sekali.'
'Anggap kalau kita gak pernah kenal satu sama lain!'
'Anggap kalau gue gak pernah cinta sama lo!'
Semua perkataan dari Kara tersimpan jelas di dalam otaknya.
Mata Naka kembali menatap Babo di dalam tong sampah besi itu. Naka perlahan berdiri dari duduknya di atas kasur, kakinya perlahan berjalan membawanya ke arah tong sampah itu.
Ia terdiam sejenak sambil menatap ke bawah sebelum akhirnya perlahan berjongkok di depan tempat sampah itu.
Tangannya terulur mengambil boneka itu, senyum getir tersemat di wajahnya.
'Kita sudah terlalu rusak untuk diperbaiki.'
Ia mengambil sisa-sisa yang masih bisa diselamatkan dari boneka itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
00.00
Teen Fiction"𝚂𝚎𝚙𝚊𝚜𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚞𝚔𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛 𝚍𝚞𝚔𝚊." -𝒜𝓂𝑒𝓎𝓈𝒾𝒶𝒶, 𝟢𝟢.𝟢𝟢 "Tolong jemput gue, Ka," pinta gadis itu. "Gak bisa, gue mau jemput Nilam." Jawaban dari seberang sana. "Berarti gue boleh minta jemput Sekala?" tanya gadis...