Mau baca langsung tanpa nunggu lama di wattpad. Yuk pesan novel 00.00 di shopee.
Nama shopee :
NovelyyoungHanya dengan 76.000, kamu bisa dapet novel + surat eksklusif Naka.
Kalau nanti masuk di gramedia harga bisa sampai 100K++
JANGAN BELI YANG BAJAKAN! Isinya berbeda jauh dengan yang original, kamu gak bakal dapet surat eksklusif Naka.
Jam menunjukkan pukul setengah dua belas malam, Afni berjalan sendirian keluar kamar meninggalkan Dela yang masih tertidur lelap di atas kasur, ia terbangun karena merasa sangat haus.
Wanita itu berniat meminum segelas air putih di dapur lalu segera kembali ke dalam kamarnya, namun saat melewati kamar Naka, dirinya mengurungkan niat untuk pergi ke dapur.
Pintu kamar anak pertamanya itu tidak tertutup dengan sempurna, Afni berjalan mendekat ke arah pintu lalu mendorongnya perlahan, ia mengintip ke dalam dan langsung mengerutkan dahinya begitu melihat Naka berdiri membelakanginya sambil menghadap ke tembok kosong.
Mata wanita itu membelalak lebar begitu menyadari darah yang berceceran di lantai tempat Naka berdiri.
"Kakak?" panggil Afni pelan, namun tak ada tanggapan dari Naka.
Tubuh wanita itu meremang tatkala melihat tangan kanan Naka memegang sebuah pisau cutter sementara dari tangan kirinya terlihat darah yang menetes dari ujung-ujung jarinya..
Afni berjalan pelan masuk ke dalam kamar, matanya melirik ruang kamar yang kini berantakan itu. Wanita itu berhenti beberapa langkah di belakang Naka.
"Kakak udah janji sama Bunda, gak akan gini lagi," ucap Afni pelan dengan suara bergertar.
Naka yang sedari awal sudah mengetahui Afni masuk ke dalam kamar itu menghela napas pelan. Laki-laki itu perlahan membalikkan badannya dan langsung tersenyum tipis begitu mata keduanya bertemu.
Berbeda dengan respon Naka yang tersenyum, tubuh Afni malah semakin terpaku di tempatnya berdiri.
Pupil mata wanita itu makin melebar begitu melihat wajah Naka pun dengan pergelangan kiri laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
00.00
Teen Fiction"𝚂𝚎𝚙𝚊𝚜𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚞𝚔𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛 𝚍𝚞𝚔𝚊." -𝒜𝓂𝑒𝓎𝓈𝒾𝒶𝒶, 𝟢𝟢.𝟢𝟢 "Tolong jemput gue, Ka," pinta gadis itu. "Gak bisa, gue mau jemput Nilam." Jawaban dari seberang sana. "Berarti gue boleh minta jemput Sekala?" tanya gadis...