12.00

998K 113K 43.3K
                                    

SEBAGIAN PART AKAN DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA BACA.

Mau baca langsung tanpa nunggu lama di wattpad. Yuk pesan novel 00.00 di shopee.

Nama shopee :Novelyyoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama shopee :
Novelyyoung

Hanya dengan 76.000, kamu bisa dapet novel + surat eksklusif Naka.

Kalau nanti masuk di gramedia harga bisa sampai 100K++

JANGAN BELI YANG BAJAKAN! Isinya berbeda jauh dengan yang original, kamu gak bakal dapet surat eksklusif Naka.

JANGAN BELI YANG BAJAKAN! Isinya berbeda jauh dengan yang original, kamu gak bakal dapet surat eksklusif Naka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brak!

Semua yang berada di dalam kantin sontak menoleh ke arah Kara.

Prima yang tadi duduk di antara kembar langsung berdiri menghampiri Kara di ambang pintu kantin. "Kenapa Kar?"

Kara tersenyum miring begitu mendapati Nilam yang sedang makan bersama teman-temannya di kantin utama.

"Gue ada urusan ama tuh cabe." Kara meninggalkan Prima dan berjalan menuju tempat Nilam berada.

Saat sampai Kara langsung memutar badan Nilam agar menghadap ke arahnya.

"Ngomong apa lagi lo sama bokap gue sampe-sampe gue mau dipindahin sekolah?" Kara menyudutkan gadis itu di sisi meja.

Nilam terdiam sejenak tak memahami keadaan karena sebelum akhirnya ia mendengus geli.

"Lo kan emang gak pantes di sini, Kar," ucap Nilam dengan senyum miring di wajahnya. Jari-jemari gadis itu naik bermain di leher Kara.

"Lo pantasnya masuk rumah sakit jiwa kayak nyokap lo itu!"

"Fuck!" Tangan Kara naik menjambak rambut Nilan membuat gadis itu teriak kesakitan.

"Arrrgh! Gak waras lo!" teriak Nilam.

"Lo yang gak waras!" balas Kara.

"AKH!" Tangan Nilam dengan cepat mengambil gelas berisi air di atas meja.

BYUR!

Air membasahi baju seragam Kara.

"Sialan!" umpat Kara, satu tangannya yang bebas naik mencengkeram dagu Nilam kuat. Ia harus bisa cepat menyelesaikan masalah ini sebelum ada guru yang melihat.

00.00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang