10.30

921K 116K 36.3K
                                    

SEBAGIAN PART AKAN DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA BACA.

Mau baca langsung tanpa nunggu lama di wattpad. Yuk pesan novel 00.00 di shopee.

Hanya dengan 76

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya dengan 76.000, kamu bisa dapet novel + surat eksklusif Naka.

Belum ada di gramedia manapun. Kalau nanti masuk di gramedia harga bisa sampai 100K++

JANGAN BELI YANG BAJAKAN!

Baik banget kan aqoh!

Follow makanya vren!😗

Naka dengan cepat berjalan masuk ke dalam rumah, setelah bicara dengan Afni dia berniat langsung pergi menemui Kara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naka dengan cepat berjalan masuk ke dalam rumah, setelah bicara dengan Afni dia berniat langsung pergi menemui Kara.

Di dalam ruang tamu sudah ada Afni yang duduk di sofa menunggu kedatangannya.

"Assalamualaikum." Naka mendekat lalu mencium punggung tangan Afni.

"Waalaikumsalam."

"Bunda, kenapa nyuruh Kakak pulang?" tanya Naka to the point, tak ingin berlama-lama membuang waktu.

"Kakak, masuk ke kamar sekarang!" perintah Afni.

"Kakak masih ada urusan di luar."

Afni menggelengkan kepalanya tak menerima bantahan. "Masuk ke kamar sekarang!"

"Tapi-"

"Mau ngelawan Bunda, Kak?" potong Afni dan langsung mendapat helaan napas dari Naka.

"Oke, Kakak masuk ke kamar," ucapnya dan langsung naik ke lantai dua di mana kamarnya berada.

Laki-laki itu mengacak kuat rambutnya, bagaimana ia bisa menjelaskan kalau ia tidak bertemu dengan gadis itu.

Naka membuka pintu kamarnya, namun langkah kakinya itu terhenti seketika.

Seorang gadis duduk di atas kasurnya sambil menghadap ke jendela besar yang menampilkan langit malam.

Naka mengenal siapa gadis itu walau hanya melihatnya dari belakang.

00.00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang